Jakarta, tvOnenews.com-- Pendakwah Indonesia, Gus Miftah tengah jadi sorotan publik, karena videonya viral. Video tersebut memperlihatkan ia melontarkan guyonan atau lawakan yang dianggap mencela orang lain.
Atas kasus ini, orang yang dicela merupakan Penjual Es Teh di tengah acara yang ia hadiri. Meskipun disambut tawa, ucapan Gus Miftah tuai ragam komentar.
Sebagaimana diketahui, sertifikasi pendakwah adalah proses pengakuan formal terhadap kompetensi seorang pendakwah, baik dari aspek keilmuan agama, kemampuan komunikasi, maupun pemahaman terhadap konteks sosial dan kebangsaan.
Dalam keterangan tetertulis, Menteri Agama, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A pun ikut menyoroti kasus ini. Ia menjelaskan apa itu sertifikasi pendakwah.
Program ini biasanya dilakukan oleh lembaga resmi seperti Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI), atau organisasi Islam lainnya.
Ternyata Menag Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A telah menggagas lembaga Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI) di bawah Badan Pengelola Masjid istiqlal (BPMI).
Dengan begitu, ada tiga program yang ditawarkan dalam beasiswa ini, yaitu: Magister pendidikan kader ulama (S2 PKU), Magister Pendidikan Kader Ulama Perempuan (S2 PKUP) dan Doktor Pendidikan Kader Ulama (S3 PKU). Pendidikan formal (Magister dan Doktor Ilmu Al Quran dan Tafsir) ditempuh di Universitas PTIQ dan pendidikan keulamaan didapatkan di PKUMI.
Selain itu, mahasiswa wajib mengikuti program penguatan kapasitas menjadi ulama bertaraf internasional yang merupakan bagian dari kurikulum atau kegiatan akademik.
Program itu diselenggarakan dalam bentuk short course dengan durasi: 3 (tiga) bulan bagi peserta program Magister dan 6 (enam) bulan bagi peserta program Doktor.
Sampai saat ini, PKUMI telah menjalin kerjasama dengan berbagi Perguruan Tinggi di dunia, baik barat maupun timur tengah. Salah satunya adalah University of California, Riverside di Amerika Serikat dan Universitas Al-Azhar, Cairo di Mesir.
“Profil lulusan PKUMI diharapkan mampu mencetak kader-kader ulama yang menguasai keilmuan Islam klasik dan kontemporer, sehingga dapat menjadi rujukan dalam aspek perilaku dan keilmuan ke-Islam-an bagi masyarakat baik lokal maupun internasional”, ungkap Menteri Agama RI, Rabu (11/12/2024).
"Pelajari Islam dari akar, jangan langsung pada ranting. Motto kita di PKUMI adalah Moderat Mendunia" tegas Imam Besar Masjid Istiqlal. (klw).
Load more