Ada Tiga Alasan Nabi Muhammad SAW Selalu Puasa Senin Kamis, Nomor Satu Ternyata Kata Buya Yahya Karena…
- tim tvOnenews.com/Julio Trisaputra
tvOnenews.com - KH Yahya Zainul Maarif atau yang biasa disapa Buya Yahya menjelaskan tiga alasan Nabi Muhammad SAW selalu melakukan amalan puasa senin kamis.
Puasa adalah ibadah yang dapat mendidik jiwa untuk bersabar, meningkatkan ketakwaan, dan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.
Jika puasa dilaksanakan sesuai dengan tuntunan syariat maka insyaaAllah akan mendatangkan keberkahan hidup di dunia dan akhirat.
Selain puasa wajib di bulan Ramadhan, setiap Muslim sebaiknya juga melakukan puasa sunnah seperti ayyamul bidh dan senin kamis.
Ada beberapa alasan yang menjadi dasar Nabi Muhammad SAW melakukan amalan puasa senin kamis.
Hal ini tentu tidak mungkin seorang Nabi melakukan amalan ada alasan.
“Tidak mungkin Nabi melakukan satu ibadah jika tanpa alasan,” ujar Buya Yahya.
Berikut tiga alasan Nabi Muhammad SAW selalu melakukan puasa senin kamis.
Hari Lahir Nabi Muhammad SAW
Buya Yahya menjelaskan, alasan pertama Nabi Muhammad SAW selalu lakukan amalan puasa senin kamis adalah karena hari itu adalah saat Baginda Rasul lahir ke dunia.
"Makanya yang tidak bisa mengagungkan kelahiran nabi, dia harus paham hadis ini,” ujar Buya Yahya.
Hari Saat Nabi Muhammad SAW Pertama Kali Mendapatkan Wahyu
Selain hari lahir Nabi Muhammad SAW, Buya Yahya menjelaskan, hari senin adalah saat Baginda Rasul mendapatkan wahyu pertama dari Allah SWT.
"Jadi kemulian ada di saat hari kelahiran baginda nabi Muhammad saw dan kemudian saat Nabi diutus," jelasnya.
Hal ini sebagaimana hadis berikut ini.
Dari Abi Qotadah al Anshori RA sesungguhnya Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai puasa hari senin.
Rasulullah SAW menjawab: Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku” (HR. Muslim).
Kata Buya Yahya, dari riwayat tersebutlah, setiap Muslim paham bagaimana mengagungkan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Buya Yahya mengingatkan, orang yang mengagungkan kelahiran Rasulullah SAW sama dengan mengagungkan risalah Nabi.
"Maka para ulama menjelaskan hari kelahiran nabi itu diperhatikan, hari kelahiran nabi itu ada maknanya maka kita agungkan kelahiran Nabi SAW maka muncullah istilah maulid nabi, dan memang kelahiran nabi adalah raya, maka kita perlu merayakan kelahiran nabi," saran Buya Yahya.
Load more