Viral Video Gus Miftah Olok-olok Penjual Es Teh, Ketua MUI Ajak Semua Jaga Lisan: Ingat Hadis Shahih Berikut Ini
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Video Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah mengolok-olok penjual es teh viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, tampak Gus Miftah sedang menjadi pembicara dan kemudian melihat ada penjual es teh yang lewat.
"Es tehmu iseh akeh ora? (Es tehmu masih banyak enggak?) Masih? Yo kono didol goblok (Ya sana jual g*blok). Dolen disik nek rung payu takdir (Dijual dulu, kalau belum laku berarti takdir)," kata Gus Miftah.
Video itu sontak ramai dikecam Netizen dan beberapa tokoh.
![]()
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH M. Cholil Nafis (Sumber: ANTARA)
Pasalnya, selain mengeluarkan kata yang tidak pantas, Gus MIftah tertawa terbahak-bahak usai melontarkan perkataan tersebut.
Sementara penjual es teh itu tampak hanya terdiam dan tersenyum kecil.
Salah satu yang mengomentari apa yang dilakukan Gus Miftah adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH M. Cholil Nafis.
Cholil Nafis mengingatkan agar semua Muslim terutama pejabat publik untuk selalu menjaga lisan.
"Penting untuk kita semua menjaga menjaga lisan, apalagi sebagai pejabat publik tentunya lebih menjadi perhatian masyarakat," ujar Cholil Nafis dalam keterangannya yang dterima oleh tvOnenews.com di Jakarta pada Rabu (4/12/2024).
Cholil Nafis kemudian menukil hadis yang berisi pesan Baginda Nabi Muhammad SAW tentang pentingnya menjaga lisan.
Dari Abdullah bin 'Amru. Nabi Muhammad SAW bersabda,
"Seorang muslim adalah orang yang kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya, dan seorang Muhajir adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah."
“Hadis Shahih Bukhari,” ujar Cholil Nafis.
Oleh karenanya, Cholil Nafis menekankan pentingnya kesadaran semua pihak dalam memilih kata-kata saat menyampaikan materi, baik dalam situasi formal maupun santai.
"Materi yang disampaikan harus sesuai kondisi masyarakat yang hadir, menyelesaikan masalah bukan nambah masalah," tandas Cholil.
Cholil Nafis berharap kejadian ini dapat mendorong semua pihak, khususnya para pejabat publik dan tokoh masyarakat, untuk lebih bijak dalam berkomunikasi agar apa yang disampaikannya tidak menimbulkan polemik.
Load more