Viral Video Gus Miftah Olok-olok Penjual Es Teh, Ketua MUI Ajak Semua Jaga Lisan: Ingat Hadis Shahih Berikut Ini
- Istimewa
“Apalagi hingga timbulkan perasaan tersinggung di kalangan umat,” pesan Cholil Nafis.
“Meskipun sambil ketawa mungkin bercanda, ucapan itu tak baik dikatakan apalagi di depan publik oleh penceramah dan pejabat publik. Perlu kematangan diri sang penceramah dlm menanggapi sesuatu sehingga tdk kontra produktif,” sambungnya.
Terlebih harapan masyarakat kepada penceramah yang menjadi tokoh publik pastilah keteladanan.
“Orang-orang berharap kepada penceramah apalagi merangkap pejabat untuk mendapat keteladanan,” ujar Cholil Nafis.
Sebagai penutup, Cholil Nafis kemudian mengingatkan agar semua pihak yang melihat video itu untuk tidak meniru apa yang dilakukan oleh Gus Miftah.
“Yang seperti itu jangan ditiru ya Deekk.. astaghfirullah,” ujar Cholil Nafis.
Dengan adanya kejadian ini, MUI juga mengajak seluruh masyarakat untuk selalu menjaga lisan dan keharmonisan dalam berinteraksi, baik di dunia maya maupun dunia nyata.
Hal ini tentu guna menciptakan kedamaian dan kerukunan di tengah keragaman Indonesia.
Gus Miftah Sudah Minta Maaf
![]()
Penjual Es Teh Sunhaji (38) yang Dapat Guyonan Gus Miftah dalam Video Viral (Sumber: Istimewa)
Setelah guyonan yang akhirnya viral itu, Gus Miftah kemudian mendatangi rumah penjual es teh Sunhaji (38) di Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Dalam video yang diambil oleh tim tvOne, Gus Miftah tampak duduk bersama penjual es teh Sunhaji dan merangkulnya.
Gus Miftah kemudian meminta maaf langsung kepada Sunhaji dan menyampaikan bahwa ia hanya bermaksud bercanda.
"Yang saat itu niatnya guyon tapi disalahpresepsikan, tapi apapun itu aku minta maaf sama Kang Sunhaji,” ujar Gus Miftah.
Mengenai permintaan maaf itu, Cholil Nafis menilai permintaan maaf tersebut merupakan langkah yang baik.
Namun peristiwa ini harus menjadi pelajaran berharga bagi Miftah dan masyarakat umum, terutama bagi pejabat publik.
"Dia sudah minta maaf, baiknya jadi pelajaran bagi dia dan kita semua untuk menjaga lisan," kata Cholil Nafis. (put)
Load more