LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Cara Didik Anak di Zaman Now, Ustaz Adi Hidayat: Hati-hati Jika Gagal di Bagian Ini Bisa Tidak Respek dengan Orang Tua
Sumber :
  • Ilustrasi/Pixabay

Cara Didik Anak di Zaman Now, Ustaz Adi Hidayat: Hati-hati Jika Gagal di Bagian Ini Bisa Tidak Respek dengan Orang Tua

Ustaz Adi Hidayat (UAH) membagikan cara didik anak zaman now. UAH mengawalinya dengan pesan hati-hati jika gagal di salah satu step, anak bisa tidak respek sama orang tua.

Selasa, 3 Desember 2024 - 17:29 WIB

tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat (UAH) membagikan cara didik anak zaman now yang sesuai ajaran Islam.

Sebagaimana kita tahu, dalam beberapa hari terakhir, publik dikejutkan dengan kasus anak yang masih usia 14 tahun namun menusuk ayah dan nenek serta lukai ibu.

Selang sehari kemudian, publik kembali dikejutkan anak yang memukul ibunya dengan gas melon hingga meninggal dunia.

Bahkan mirisnya, anak tersebut merupakan seorang polisi yang seharusnya paham akan tugas melindungi dimana ibu adalah yang pertama harus dilindunginya.

Baca Juga :

Kasus-kasus ini tentu membuat seluruh pihak bertanya-tanya apa penyebab sang anak yang bisa memiliki kemampuan melakukan hal yang begitu menakutkan.

Padahal dalam ajaran agama dipastikan orang tua haruslah disayangi dan dihormati.

Bahkan dalam Islam, berkata ‘ah’ saja dilarang oleh Allah SWT, sebagaimana dalam firmanNya Surat Al Isra ayat 23.

Lalu bagaimana cara orang tua ikhtiar dalam mendidik anak di zaman now ini?Berikut penjelasan Ustaz Adi Hidayat yang dirangkum tvOnenews.com dari ceramahnya yang diunggah di kanal YouTube resminya.


Cara Didik Anak di Zaman Now, Ustaz Adi Hidayat: Hati-hati Jika Gagal di Bagian Ini Bisa Tidak Respek dengan Orang Tua (Sumber: Istimewa)

Dalam ceramah itu, Ustaz Adi Hidayat mengawalinya dengan pesan menohok kepada seluruh orang tua.

“Hati-hati gagal di sini, ini anak bisa tidak respek sama orang tua,” pesan UAH.

“Bahkan yang Naudzubillah sampai nggak kenal lagi siapa orang tuanya dan mencari perhatian di luar,” sambung UAH.

Maka dari itu mendidik anak sangatlah penting dan tidak boleh dianggap sepele karena dampaknya akan luar biasa.

Ustaz Adi Hidayat kemudian menjelaskan bahwa ada banyak firman Allah tentang mendidik anak.

“Qur’an Surat 31 Luqman dari ayat 12 sampai 19, kedua Qur’an surah As Saffat ayat 2,” jelas UAH.

Namun kata Ustaz Adi Hidayat, semua surat itu menariknya berisi tentang dialog antara ayah dan anak.

“Yang paling menarik saya mulai dari ayah dulu nih dialog itu selalu ayah anak ayah anak ayah anak, jarang ibu jarang ibu. Ini pendidikan pertama,” tandas UAH.

Hal ini menurut Ustaz Adi Hidayat karena umumnya ibu lebih banyak di rumah.

“Ayah karena ada tugas mencari nafkah seringnya keluar,” ujar UAH.

Maka jika keluar untuk membawa nafkah ke rumah maka pesan Ustaz Adi Hidayat bawalah yang baik.

“Nafkah yang di luar itu itu untuk dibawa ke rumah atau untuk dinikmati di luar bawa ke rumah kan ya kan baik jadi untuk anak supaya tumbuh, ada perhatian dan sebagainya,” jelas UAH.

Ustaz Adi Hidayat kemudian berpesan kepada seluruh ayah agar jangan hanya mengejar kesuksesan di kantor namun hubungan dengan anak tidak baik.

Hal ini sangat penting karena jika anak tidak dekat dengan anaknya sangatlah besar dampaknya.

“Anda memilih mana sukses di kantor tapi anak tidak kenal dengan Anda? hebat direktur luar biasa pekerjaan hebat tapi anak gak kenal Anda, yang Anda kirim uang, mainan jalan-jalan saja,” ujar UAH.

Maka jika itu yang dilakukan oleh ayah sangat mungkin anak akan mencari pembuktian dan perhatian di luar rumah.

“Sehingga anak mencari pembuktian dan perhatian di luar rumah karena nggak pernah kenal sosok ayahnya,” jelas UAH.

Oleh karenanya, jika ada anak tawuran atau narkoba atau berbuat sesuatu yang melanggar hukum hal pertama jangan pernah orang tua memukul.

Namun Ustaz Adi Hidayat menyarankan orang tua istighfar dan koreksi diri dulu apakah sudah membersamai anak atau tidak.

“Kalau anak tawuran jangan dipukul mungkin dia sedang mencari identitas karena dia tidak dapat perhatian dari bapaknya,” saran UAH.

“Anak yang narkoba anak tiba-tiba keluar kenapa? Karena dia mencari dia butuh ayahnya,” sambung UAH.

Itulah yang kata Ustaz Adi Hidayat menjadi sebab pentingnya dialog antara ayah dan anak.

“Itulah sebabnya kenapa dialog sering ayah dengan anak ayah dengan anak,” tegas UAH.

Ustaz Adi Hidayat kemudian mencontohkan bahwa di dalam tasnya selalu ia bawa hasil karya anaknya yang bertuliskan i love buya.

Hal ini ditunjukkan sebagai bukti pentingnya hubungan ayah dan anak dalam pendidikan anak.

Maka jika seorang ayah cari nafkah untuk keluarga namun ketika pulang marah ke anak menurut Ustaz Adi Hidayat sangatlah tidak pas.

“Kok bisa Antum katanya nyari harta buat ke rumah tapi pulang ke rumah kok yang di rumah dimarahi?” ujar UAH.

“Masalah Antum di kantor Antum tuh jadi Manager tuh di kantor direktur tuh di kantor bukan di rumah,” sambung UAH mengingatkan.

Padahal semua yang di rumah menunggu ayahnya pulang ke rumah dengan hati bahagia.

Maka bayangkan jika Anda pulang malah membawa kemarahan.

“Kok bisa pulang ke rumah anak sudah nunggu-nunggu, sudah bikin karya macem-macem ke rumah, ayah bilang diem kamu gak tahu ayah cape,” kata UAH.

Jika begitu sikap ayah ke anak selama ini maka ke depan akan membahayakan bagi hubungan anak dan orang tua karena di saat itulah terjadi dialog antara ayah dan anak yang tidak baik.

“Banyak dialog di situ dengan ayah dengan ayah, untuk memberikan kesan keseimbangan dalam rumah tangga,” jelas UAH.

Sementara untuk ibu, Ustaz Adi Hidayat berpesan agar ketika ayah sedang mencari nafkah ceritakanlah hal baik kepada sang anak.

“Bu kalau Ayah sedang keluar Ibu cerita akan kebaikan Ayah untuk anak supaya anak tahu ayahnya,” saran UAH.

“Abi itu Masya Allah itu untuk Kakak nanti supaya punya mainan baru, pakaian yang bagus, bisa sekolah, kita bisa shalat jamaah, makanya Abi sedang mendekat kepada Allah,” sambung UAH.

Maka dengan cara seperti itu, sang anak akan mengenal ayahnya dan mengenal Allah SWT.

“Supaya dia pun kenal Allah, itu yang dimaksud Surat Luqman,” kata UAH.

Tiga Poin Psikologi Perkembangan Anak dalam Qur’an

Kemudian Ustaz menjelaskan bahwa di Qur’an, ada psikologi tentang perkembangan anak.

“Jadi kalau saya lukiskan begini dibagi 3 bagian. Ada level pertama level kedua level ketiga ” katanya.

“Ini level pertumbuhan, awalnya biasanya ini ada di rentang ya 0-2 sampai dengan sekarang ke 7 atau 9 tahun, 7 tahun lah saya ambil, 7 dalam urutan hadis,” jelas UAH menambahkan.

Hal ini karena usia 7 tahun anak sudah diarahkan untuk shalat.

“7 tahun sudah mulai untuk shalat kan ya diarahkan ketat, maksudnya 10 tahun baru diberikan pendidikannya agak lebih ketat lagi,” jelasnya.

Dalam level awal ini, kata Ustaz Adi Hidayat pendekatan di Qur’an selalu menggunakan kata Bunayya yang artinya sayang.

“Ini kalau kita temukan di Quran di level-level ini itu seringkali pendekatannya menggunakan bunayya-bunayya. Terus dari anak nanti ke ayah panggilannya itu selalu abati abati abati,” sambungnya.

Maka dari itu menurut Ustaz Adi Hidayat tergambar di level awal ini 0-7 tahun harus banyak gunakan kata sayang dan sikap yang menunjukkan kasih sayang orang tua kepada anak.

“Maksudnya apa direntang-rentang ini perbanyak sayang supaya gelombangnya terbangun rasa anak kepada kedua orang tua,” pesan UAH.

“Silahkan mungkin beda-beda, si pintar, cantik, ganteng, anak papa yang sholeh, Masya Allah dari segi mana. Namun jangan diberikan dengan ciri hal fisik ya,” sambung UAH.

Kemudian di level berikutnya, yakni rentang usia baligh mulailah gunakan perintah.

Namun orang tua harus ingat perintah diberikan tanpa hilangkan bunayya atau kasih sayang.

“Di fase itu sayangnya ada tapi dikurangi tambahkan dengan perintah dikombinasikan,” saran UAH.

“Kalau sudah level yang ke sini 7 tahun sampai ke Puncak kematangan balik misal dia di 16-17 Bunayya sayang masih ada tapi dikombinasikan dengan perintah,” sambung UAH.

Hal ini kata Ustaz Adi Hidayat bertujuan untuk mengurangi sifat manjanya dan membentuk kemandirian awal.

“Kalau usia begini terus sayang sayang nggak pernah ada perintah nanti nggak akan mau diperintahkan kecuali dinegosiasikan dengan keinginan,” jelas UAH.

“Manja nanti, maka mulai diatur misal urus bak sampah, antarkan teh, mulai nyapu, sebagian sebagian ya jelas pelan-pelan ya,” lanjut UAH.

Kemudian di fase terakhir, Ustaz Adi Hidayat ingatkan untuk dialog.

“Yang terakhir ini ketika muncul pada fase kematangan SMA biasanya yang di sini perintah itu bukan diterima lagi tapi sudah mulai di dialog kan,” jelas UAH.

Jika anak diperintah shalat ke masjid anak akan berkata ayah kok tidak dan lain sebagainya.

“Nah ini yang dimaksud penting bagaimana cara argumentasinya supaya saat berargumentasi itu stepnya masuk,” kata UAH.

Jika memang semua fase terlewati dengan baik insyaaAllah anak akan terdidik dengan baik.

“Idealnya dari tahap pertama itu terikuti nanti kalau tahap pertama itu terikuti maka hasilnya akan seperti Nabi Ismail AS,” kata UAH.

“Poinnya adalah kalau ini step-step berjalan bagus, tingkat tertingginya mudah,” kata UAH.

Lalu bagaimana jika ada yang hilang?

Ustaz Adi Hidayat menyarankan berikan kesempatan kepada anak untuk mengeluarkan pendapatnya.

“Tapi kalau ini hilang maka setidaknya kalau dia sudah dewasa beri dia kesempatan untuk mengeluarkan argumentasinya,” saran UAH.

“Jangan terus dipotong, turunkan perintahnya beri kesempatan untuk berargumentasi,” lanjut UAH.

Namun Ustaz Adi Hidayat menegaskan akan pentingnya perhatian ayah ke anak sedari kecil.

Meski sibuk mencari nafkah, ayah sebaiknya tetap berusaha dekat dengan anak-anak.

Ustaz Adi Hidayat meminta umat Muslim mencontoh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail As.

Nabi Ibrahim meski tinggal di Palestina, namun tetap perhatian dengan Nabi Ismail yang jauh tinggalnya.

“Padahal Nabi Ibrahim itu tugasnya di Palestina anaknya Ismail Alaihissalam di Mekkah, jaraknya luar biasa. Tapi masih sempat nengok Pak, mainnya dengan siapa dan nanti pun mau menikah pun masih tahu siapa calonnya dengan siapa menikahnya ,” ujar UAH.

Maka meski ayah sibuk mencari nafkah di luar rumah, Ustaz Adi Hidayat menyarankan untuk tetap perhatian ke anak.

“Perhatian ada. Enggak apa-apa kalaupun luar kota telepon video call. Tanya kabar sayang-sayangnya masih masuk gitu kan,” saran UAH.

Jika itu dilakukan, pasti hasilnya akan dirasakan pada suatu saat nanti.

“Kalau itu bisa dilakukan nanti feedback-nya dari anak itu pasti ada perhatian,” kata UAH.

“Ini yang menjadikan Ismail Alaihi Salam walaupun belum balik ini belum balik nih tapi ketika melihat ayahnya sedang ada beban kerja dia memaksakan diri untuk membantu (ketika bangun ka’bah,” sambung UAH.

Itulah yang menurut Ustaz Adi Hidayat timbal balik yang didapat ketika ayah dekat dengan anak.

“Karena perhatian tuh begitu tinggi, maka terjadilah feedback dari anak melihat bapak sedang menjalani satu beban terlihat tiba-tiba anak itu bawa batu di sisi yang lain dari sini datang,” ujar UAH.

Itu contoh ketika Nabi Ismail belum baligh. Sementara contoh setelah baligh dan harus ada dialog antara ayah dan anak dicontohkan dalam Qur’an dalam kisah penyembelihan.

Saat mendapat perintah dari Allah SWT untuk menyembelih anak kesayangannya, Nabi Ibrahim mengajak dialog Ismail As.

Hasil dialog itu menunjukkan Nabi Ibrahim yang hormat dan sayang kepada ayahnya.

Hal ini karena dalam firman Allah SWT, disebutkan kata Abati yang merupakan panggilan sayang dan hormat kepada ayah.

“Ketika anak dan ayah mendekat kepada Allah dengan bersamaan yang lahir apa anugerah Allah yang begitu berlimpah,” jelas UAH.

“Allah kirimkan kebahagiaan, dikirimkan kekompakan, dikirimkan kebaikan, semua keturunan yang lahir yang baik-baik dan puncaknya lahirlah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam,” sambung UAH.

Wallahu’alam bishawab

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Bak Bumi dan Langit, Intip Perbedaan Harga Tiket dari 3 Venue Pertandingan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Bak Bumi dan Langit, Intip Perbedaan Harga Tiket dari 3 Venue Pertandingan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Timnas Indonesia tampil di Grup B Piala AFF dengan menghadapi Myanmar, Vietnam, Laos dan Filipina. 
Alasan Jens Raven Tak Dibawa ke Piala AFF 2024 Meski Rafael Struick Telat Gabung Timnas Indonesia

Alasan Jens Raven Tak Dibawa ke Piala AFF 2024 Meski Rafael Struick Telat Gabung Timnas Indonesia

Rafael Struick mendapatkan lampu hijau dari klubnya, Brisbane Roar untuk membela Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2024. 
Pram-Doel Unggul Telak di Jakarta Barat, Raih 500 Ribu Suara!

Pram-Doel Unggul Telak di Jakarta Barat, Raih 500 Ribu Suara!

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno (Doel), mencetak kemenangan telak di Jakarta Barat
Drama Perceraian Baim Wong dan Paula Verhoeven, Kisah Anak di Tengah Persidangan Terungkap

Drama Perceraian Baim Wong dan Paula Verhoeven, Kisah Anak di Tengah Persidangan Terungkap

Baim Wong dan Paula Verhoeven kini tengah menghadapi proses sidang cerai di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. 
Astagfirullah, Anak Bunuh Ayah di Jaksel Usianya masih Remaja, Ingatkan Pesan Buya Yahya soal Cara Didik dan Tangani Anak Sulit Nurut

Astagfirullah, Anak Bunuh Ayah di Jaksel Usianya masih Remaja, Ingatkan Pesan Buya Yahya soal Cara Didik dan Tangani Anak Sulit Nurut

Sejauh ini motif pelaku berinisial MAS, anak bunuh Ayah belum diketahui pasti. Kasus inipun ramai di Medsos hingga muncul dugaan -dugaan, inipun terus dicari .m
Hari Disabilitas Internasional, Puluhan Penyandang Disabilitas di Garut Dapat Bantuan Kaki Palsu dari Bank Indonesia

Hari Disabilitas Internasional, Puluhan Penyandang Disabilitas di Garut Dapat Bantuan Kaki Palsu dari Bank Indonesia

Memeperingati Hari Disabilitas Internasional, puluhan penyandang disabilitas di Garut mendapat bantuan kaki palsu dari Bank Indonesia (BI), Selasa (3/12/2024).
Trending
Kabar Terkini Proses Naturalisasi Ole Romeny Dibeberkan Menpora Dito Ariotedjo, Bisa Bela Timnas Indonesia di Maret 2025?

Kabar Terkini Proses Naturalisasi Ole Romeny Dibeberkan Menpora Dito Ariotedjo, Bisa Bela Timnas Indonesia di Maret 2025?

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, ditanyakan tentang kabar terkini proses naturalisasi calon striker Timnas Indonesia, Ole Romeny.
Sederet Rezeki Melimpah untuk Penjual Es Tes Sunhaji Usai Dihina oleh Pendakwah Sekaligus Utusan Khusus Presiden Gus Miftah

Sederet Rezeki Melimpah untuk Penjual Es Tes Sunhaji Usai Dihina oleh Pendakwah Sekaligus Utusan Khusus Presiden Gus Miftah

Sosok Sunhaji seorang penjual es teh di Magelang mendapat rezeki yang tak disangka-sangka setelah diolok-olok oleh Gus Miftah. Mulai dari umrah hingga donasi.
Pemain Timnas Indonesia Kevin Diks Mendadak Curhat ke Media Denmark: Saya Diancam Wasit, Dikejar Berkali-kali

Pemain Timnas Indonesia Kevin Diks Mendadak Curhat ke Media Denmark: Saya Diancam Wasit, Dikejar Berkali-kali

Pemain Timnas Indonesia, Kevin Diks, mencurahkan isi hatinya kepada sebuah media Denmark mengenai pengalamannya diancam oleh wasit dalam suatu pertandingan.
Erick Thohir Ditanya Wapres Gibran soal Target Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Menpora Beberkan Jawabannya

Erick Thohir Ditanya Wapres Gibran soal Target Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Menpora Beberkan Jawabannya

Menpora Dito Ariotedjo mengatakan bahwa Wapres Gibran menanyakan kepada Erick Thohir, selaku Ketua Umum PSSI, soal target Timnas Indonesia di Piala AFF 2024.
Buntut Krisis Kekeringan, Warga Gili Ketapang Terima Bantuan Air Bersih

Buntut Krisis Kekeringan, Warga Gili Ketapang Terima Bantuan Air Bersih

Warga Gili Ketapang, Kabupaten Probolinggo akhirnya menerima air bersih untuk dikonsumsi sehari-hari. Bantuan tersebut wujud kepedulian terhadap masyarakat.
Fakta Baru Mencengangkan soal Kasus Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang, Kenapa Peluru Masih Bersarang?

Fakta Baru Mencengangkan soal Kasus Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang, Kenapa Peluru Masih Bersarang?

Kasus penembakan tragis yang menewaskan Gamma Rizkinata (17), siswa SMKN 4 Semarang, kembali jadi sorotan. 
Hari Disabilitas Internasional, Puluhan Penyandang Disabilitas di Garut Dapat Bantuan Kaki Palsu dari Bank Indonesia

Hari Disabilitas Internasional, Puluhan Penyandang Disabilitas di Garut Dapat Bantuan Kaki Palsu dari Bank Indonesia

Memeperingati Hari Disabilitas Internasional, puluhan penyandang disabilitas di Garut mendapat bantuan kaki palsu dari Bank Indonesia (BI), Selasa (3/12/2024).
Selengkapnya
Viral