Pesan Teduh Buya Yahya di Masa Tenang Pilkada Serentak: Awas Dirusak Gegara Politik Adu Domba
- kolase tim tvOnenews
“Politikus yang tidak jujur politikus yang tidak tulus. Sehingga ungkapan-ungkapan yang disampaikan pun kadang memfitnah atau menjadikan sebab orang bermusuhan,” jelasnya.
“Yang kedua adalah atas nama agama juga bisa saja terjadi,” sambung Buya Yahya.
Padahal menurutnya, hal itu tidak mungkin terjadi kecuali karena sempitnya pemikiran seseorang.
“Orang boleh berbeda pendapat karena sempitnya pandangannya sehingga menganggap orang lain pasti salah, kemudian dihujat dan dimusuhi,” ujar Buya Yahya.
Padahal kata Buya Yahya bisa jadi permasalahan tersebut adalah yang menurut ulama boleh.
“Ini juga cara pandang yang picik sehingga menjadikan sebab orang bermusuhan,” tandas Buya Yahya.
Maka dari itu, Buya Yahya mengajak semua untuk waspada akan adu domba.
Buya Yahya berharap semua sadar bahwa tidak perlu bermusuhan hanya karena berbeda pilihan saat momen seperti Pilkada ini.
Hal ini karena siapapun yang nanti terpilih adalah ketetapan dari Allah SWT.
“Maka kita harus waspada bisa jadi itu adalah betul-betul adu domba yang tidak dirasakan oleh pelakunya,” imbau Buya Yahya.
“Kita waspada waspada agar kita tidak hidup dengan dada yang sesak karena kita terlalu mendengar hal-hal yang menjadikan sebab kita bermusuhan,” sambungnya.
Inilah pesan penting Buya Yahya agar Indonesia damai meski berbeda pilihan dan pendapat serta pemikiran.
Selagi itu masih diperkenankan Ustaz atau ulama, maka berbeda saat Pilkada janganlah jadi masalah.
“Maka tidak perlu kita sampai derajat mencaci mengolok membodohkan orang lain,” pesan Buya Yahya.
Karena tindakan inilah pemicu permusuhan di masyarakat.
“Karena hal-hal semacam itulah yang memicu permusuhan di kalangan umat,” tegas Buya Yahya.
Terlebih lagi jika dilakukan orang yang dianggap masyarakat awam memiliki pengetahuan.
“Adanya percaya kepada orang yang dianggap mengerti di dalam urusan politik percaya dengan orang yang dianggap mengerti urusan agama,” kata Buya Yahya.
“Jika orang-orang tersebut tidak jujur kemudian hanya menghadirkan pemikirannya menuruti hawa nafsunya maka yang jadi korban adalah umat itu sendiri,” lanjut pesan Buya Yahya.
Load more