Artinya: "Apabila kamu telah menyelesaikan shalat, berdzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah shalat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya shalat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin." (QS. An Nisa, 4:103)
Namun demikian, pendakwah lahir di Blitar itu menyatakan bahwa waktu khusus ini jangan digunakan untuk mengucap dzikir secara lisan.
Adapun jenis keduanya berbentuk hanya diucapkan dalam hati atau seorang mukmin tanpa mengeluarkan suara namun sedang melantunkan dzikir.
Buya Yahya berharap lisan selalu digunakan untuk mendengungkan bacaan dzikir. Amalan ini berupa pujian dan senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya.
Soal lisan, pendakwah karismatik ternama di Indonesia ini menegaskan bahwa ada bahaya yang harus diperhatikan seksama.
Seorang mukmin berupaya ucap dzikir lewat lisan baik tidak sengaja atau sengaja bisa memancing amarah orang hingga perasaannya terluka.
Load more