tvOnenews.com - Selebgram transgender Isa Zega mendapat sorotan menohok dari artis sekaligus publik figur, Nikita Mirzani.
Sebagai publik figur, Nikita Mirzani menyebutkan tidak ada batasan umrah untuk Isa Zega setelah mengetahui unggahan tersebut melalui Instagram @zega_real.
Kemudian Isa alias Mama Isa sapaan akrabnya juga mengunggah momentumnya saat umrah melalui akun TikTok pribadinya pada Agustus 2024. Ia memamerkan sedang menggunakan pakaian abaya hitam.
"Rindu Baitullah," tulis Isa Zega dikutip, Rabu (20/11/2024).
Namun begitu, Isa Zega yang merupakan seorang transgender sangat disesalkan oleh Nikita Mirzani karena pakaian ihram tidak sesuai dengan ibadah yang dilakukan olehnya di Tanah Suci.
"Ibadah umrah itu hak manusia. Tapi bodoh aja dia (Isa Zega) kalau pakai baju perempuan. Ibadahnya juga enggak bakal diterima," ungkap Nikita Mirzani dari Instagram Story pribadinya.
Pakaian ihram memang bukan menjadi salah satu rukun umrah. Meski berhram bagian dalam rukun utamanya.
Jemaah yang berihram sebagai tanda menanamkan niat pertama kali sebelum benar-benar beribadah di Tanah Suci.
Sebagai jemaah, Isa Zega terlihat mengenakan pakaian ihram layaknya bernuansa Islam saat menjalani ibadah umrah.
Pakaian Isa Zega, menurut Nikita Mirzani, tidak sesuai dengan kondisinya jika dalam kondisi transgender. Apalagi mengenakannya di tempat ibadah.
"Bagaimana kalau seorang waria Isa Zega ini salat di masjid yang ada di Indonesia dan dia ada di shaf perempuan. Bagaimana itu kalau dia berdempetan atau dia mengambil wudhu di tempat perempuan di mana perempuan itu memang selalu pakai hijab, gak pernah lepas pasang kayak saya," jelas dia.
Isa Zega juga mendapat perhatian berbagai pihak, salah satunya dari anggota DPR RI, Mufti Anam atas respons pakaiannya dianggap tidak pantas saat melaksanakan umrah.
Nikita pun mengutarakan emosinya telah meluap kepada Zega. Apalagi sosok transgender itu kerap kali menyenggol anaknya.
Mami Online tersebut, kata Nikita, akan dijemput secara paksa olehnya. Apalagi menjadi sorotan utama tidak sesuai etika dalam menunaikan umrah.
"Cus pulang, yuk. Gue temuin lu nanti di bandara. Tenang, gue udah gedeg banget sama lo. Kata-katain anak gue mulu lu ya. Nah ini saatnya. Kelar hidup lo," tegas Nikita.
Dalam pandangan agama Islam, transgender mencoba ingin ibadah mengingat pesan dan ceramah Ustaz Adi Hidayat.
Dilansir dari kanal YouTube Ceramah Pendek, Rabu, Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengingatkan soal kodrat sebagai laki-laki maupun perempuan.
Mulanya UAH menjelaskan setiap laki-laki dan perempuan harus mengingat Surat Al Hujurat Ayat 13 terkait kodratnya masing-masing, Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Artinya: "Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti." (QS. Al Hujurat, 49:13)
"Ingat, manusia itu cuma dua; kata Allah satu 'dzakar' laki-laki, dua 'untsa' perempuan," ungkap UAH.
UAH menyebutkan bahwa setiap manusia diciptakan hanya memiliki dua gender. Apalagi tidak terjadi adanya anjuran transgender.
"Jadi, manusia itu cuma dua kalau bukan laki-laki atau perempuan. Tidak ada yang setengah laki, setengah perempuan," tuturnya.
Pendakwah karismatik kelahiran Pandeglang itu memahami alasan seseorang pilih transgender karena terhalangnya atau terganggu jati dirinya baik sebagai laki-laki atau perempuan.
"Awas, kalau ada orang yang laki-laki tapi merasa perempuan atau perempuan merasa laki-laki, maka dia harus banyak belajar untuk melepaskan sifat-sifat yang menjadi penyakit dalam dirinya," jelasnya.
Meski begitu, Direktur Quantum Akhyar Institute ini juga berharap agar orang yang transgender tidak perlu dicaci maki. Meski sikapnya telah salah apalagi sampai ibadah umrah dalam kondisi seperti itu.
"Dan kita bantu jangan dicela, kita bantu dorong dia. Karena orang bisa berubah," pesannya.
Lewat doa, menurut UAH, seseorang bisa bertaubat sebagai bentuk penyesalan, meski harus merasakan adanya gangguan dalam jiwanya.
"Saya ajak untuk teman-teman di manapun Anda berada. Orang menyebut Anda dengan homo, menyebut Anda dengan lesbi, saya katakan pada Anda, Anda hamba Allah dan Anda punya hak masuk surga," bebernya.
"Kalau Anda ingin berubah maka mari kita berubah dan saya mencoba sebaik mungkin untuk bisa bersama-sama Anda membantu dalam kebaikan. Kita bantu minimal doakan dorong dan sebagainya, paham ya," tandasnya.
(hap)
Load more