tvOnenews.com - Pelatih asal Brasil, Jorvan Vieira yang pernah membawa Timnas Irak setelah mengalahkan Timnas Arab Saudi memiliki kisah perjalanan sebagai seorang mualaf.
Jorvan Vieira menyandang sebagai mantan pelatih Timnas Irak mengobok-obok Arab Saudi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat.
Jorvan Vieira lahir di Rio de Janeiro, Brasil pada 29 September 1953. Kini mantan pelatih Irak itu telah menginjak usia 71 tahun.
Berdasarkan data dari Transfermarkt per Minggu (17/11/2024), Vieira mulai meniti kariernya sebagai pelatih berawal dari klub Qatar SC. Ia menahkodai tim tersebut pada 1980.
Setelah itu, Vieira mencoba peruntukkan untuk melatih di berbagai tim di Asia. Ia melanglang buana ke sejumlah negara sampai pernah memimpin klub dan Timnas Oman.
Kala itu ia mendapat kepercayaan sebagai juru taktik untuk Timnas Oman U23 pada 1982.
Selain di Oman, kiprah Vieira menduduki kursi pelatih juga semakin cemerlang. Ia pernah memimpin Timnas Maroko dan Arab Saudi.
Ia menjadi asisten pelatih Timnas Maroko pada 1985 silam. Kiprahnya tidak terlalu cemerlang bersama Singa Atlas.
Soal mualaf, Vieira menemukan hidayah mantap masuk agama Islam semenjak berstatus sebagai asisten pelatih Timnas Maroko.
Vieira menemukan kisah perjalanan spiritualnya. Pelatih berkebangsaan Brasil-Portugal ini memutuskan masuk agama Islam pada 1987.
Alasan Vieira memilih berpindah keyakinan dan memutuskan sebagai mualaf setelah belajar banyak tentang agama Islam.
Penyerapan ilmu-ilmu dalam syariat agama Islam terjadi saat masih berada di Maroko.
Selain Timnas Maroko, Vieira juga lebih dulu menjadi pelatih di sejumlah klub negara tersebut, antara lain Tihad Sportif Casablanca, Wydad Casablanca, dan IR Tanger sejak 1983.
Meski telah mualaf, Vieira mengakui bukan sebagai sosok yang religius. Ia hanya menemukan kedamaiannya selama tinggal di Maroko dari 1983 hingga 1986.
"Laporan mengatakan saya berpindah agama ke Islam, tapi ‘berpindah’ bukan kata yang tepat. Saya tak begitu religius sebelumnya," ungkap Jorvan Vieira dikutip, Minggu.
Perihal tuduhan masuk agama Islam demi menikahi istrinya, Vieira langsung membantahnya.
"Dan itu tak benar saya menjadi seorang Muslim karena istri saya orang Arab seperti yang dilaporkan banyak orang," katanya.
Jorvan Vieira yang telah menjadi seorang mualaf akhirnya kembali melanjutkan kiprahnya menukangi berbagai klub dan timnas di negara mayoritas Islam.
Ia pernah menjadi juru taktik di Kuwait dan Oman. Bahkan membesut Timnas Irak sampai juara pada 2007.
Di Timnas Irak, Vieira menukangi Singa Mesopotamia sampai menyabet gelar juara Piala Asia 2007 diselenggarakan di Indonesia.
Kebetulan venue Piala Asia 2007 saat itu berlangsung di Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.
Anak asuh Vieira bergabung pada Grup A. Sejumlah tim menjadi lawan Timnas Irak, antara lain Oman, Thailand, dan Australia.
Timnas Irak pun menyabet sebagai juara Grup A dalam ajang Piala Asia 2007. Singa Mesopotamia mencatatkan 1 menang dan 2 seri.
Pada perempat final, skuad asuhan Vieira mempermalukan Vietnam dengan skor 209. Bahkan Korea Selatan berhasil dilibas oleh Timnas Irak melalui drama adu penalti.
Kemenangan atas Korea Selatan membuat Irak menghadapi Timnas Arab Saudi yang digulir di SUGBK.
Dalam sejarah baru, juru taktik Arab Saudi asal Brasil, Helio Cezar Pinto tidak mampu mengalahkan skuad asuhnya Jorvan Vieira.
Timnas Irak menggaet gelar juara pertama kali pada Piala Asia periode 2007 setelah menaklukkan Arab Saudi dengan skor 1-0 di SUGBK.
Juara Piala Asia 2007 menjadi buah hasil bagi Vieira yang terus memberikan instruksi anak asuhnya selalu mengunci rapat permainan setelah gol diciptakan oleh Younis Mahmoud dari tendangan pojok rekannya, Hawar Mulla Mohammed.
(hap)
Load more