Pilkada Semakin Dekat, Wahai Calon Pemimpin Ingatlah Pesan Mendalam Ustaz Adi Hidayat Berikut Ini
- tim tvOnenews/Aditya Bayu
“Maafkan saya masih banyak juga kesalahan yang tentu dari ucap dari perilaku dan sebagainya tidak diniatkan apapun kecuali hanya ingin sumbangsih dalam kebaikan saja semampu kami,” jelasnya.
“Semoga ditetapkan juga satu presiden dan wakil presiden baru untuk negeri ini. Semoga semua berjalan dengan baik," sambung Ustaz Adi Hidayat (UAH).
Tafsir Surah Ali Imran Ayat 26: Pesan UAH Kepada Pemimpin
Dalam Qur’an Kemenag, Surah Ali Imran ayat 26 ini menjelaskan tentang ketidakmampuan seseorang untuk menghindar dari keniscayaan hari akhir sebagai hari pembalasan, hari tersingkapnya rahasia, hari terkuaknya segala kebohongan, maka ayat berikut menjelaskan tentang kemahakuasaan Allah yang lain di dunia.
Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki.
Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Tidak seorang pun mampu mengangkat derajat orang lai dan memuliakannya kecuali atas izin-Nya, dan tidak seorang pun mampu menjatuhkan kekuasaan orang lain dan menghinakannya kecuali atas izin-Nya.
Tafsir Tahlili Surah Ali Imran Ayat 26
Sementara jika ditafsirkan lebih dalam, Surah Ali Imran ayat 26, menjelaskan perintah Allah SWT kepada Nabi untuk menyatakan bahwa Allah Yang Maha Suci yang mempunyai kekuasaan tertinggi dan Maha Bijaksana dengan tindakan-Nya yang sempurna di dalam menyusun, mengurus, dan merampungkan segala perkara dan yang menegakkan neraca undang-undang di alam ini.
Maka Allah yang memberikan urusan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya.
Ada kalanya Allah memberikan kekuasaan itu bersamaan dengan pangkat kenabian seperti keluarga Ibrahim, dan ada kalanya hanya memberikan kekuasaan memerintah saja menurut hukum kemasyarakatan yaitu dengan mengatur kabilah-kabilah dan bangsa-bangsa.
Allah juga yang mencabut kekuasaan dari orang-orang yang Dia kehendaki, disebabkan mereka berpaling dari jalan yang lurus, yaitu jalan yang dapat memelihara kekuasaan karena meninggalkan keadilan dan berlaku curang dalam pemerintahan.
Load more