Bangun Masjid yang Megah Berujung Niat Jadi Tanah Warisan, Ustaz Abdul Somad Ingatkan Hukumnya
- Kolase iStockPhoto & Tangkapan layar YouTube Ustadz Abdul Somad Official
"Wahai bapak ketua masjid, urus akte tanah masjid ke BPN (Badan Pertahanan Nasional). Nanti di Badan Pertahanan Nasional, ada pemilik nazir masjid," terangnya.
"Kalau tidak, tanah itu akan dituntut oleh ahli-ahli waris. Alhamdulillah itu telah diatur oleh NKRI," tandasnya.
Status masjid menjadi tanah wakaf yang sama sekali statusnya tidak bisa diubah dalam warisan maupun bentuk lainnya diterangkan langsung melalui hadits riwayat Rasulullah SAW, begini bunyinya:
وَوَقَفَ عُمَرُ - رَضِيَ اللهُ عَنْهُ - أَرْضًا أَصَابَهَا بِخَيْبَرَ بِأَمْرِهِ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - وَشَرَطَ فِيهَا شُرُوطًا مِنْهَا أَنَّهُ لَا يُبَاعُ أَصْلُهَا وَلَا يُورَثُ وَلَا يُوهَبُ وَأَنَّ مَنْ وَلِيَهَا يَأْكُلُ مِنْهَا بِالْمَعْرُوفِ أَوْ يُطْعِمُ صَدِيقًا غَيْرَ مُتَمَوِّلٍ فِيهِ رَوَاهُ الشَّيْخَانِ
Artinya: "Sahabat Umar mewakafkan tanah yang beliau dapatkan saat perang Khaibar atas perintah Nabi. Umar mensyaratkan di dalamnya beberapa syarat, di antaranya tidak boleh dijual pangkalnya, tidak boleh diwariskan, tidak boleh dihibahkan, orang yang mengurusnya boleh memakan darinya dengan baik atau memberi makan kerabatnya dengan nominal sewajarnya." (HR. al-Bukhari & Muslim)
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more