Maka jika Presiden Prabowo bisa mensubstansi konsep ekonomi papi atau dari ayahnya seperti itu, maka Anwar Abbas yakin tidak ada masalah.
“Karena memang begitulah ekonomi negara harus dikelola. Jadi bukan seperti yang kita lihat hari ini yang sangat kental warna liberalisme kapitalismenya sehingga akibatnya jumlah orang miskin masih sangat banyak dan kesenjangan sosial ekonomi di negeri ini tampak tumbuh dan berkembang semakin tajam,” ujarnya.
Dengan begitu, Anwar Abbas yakin ke depan tidak akan ada masalah karena adanya pertentangan antara kelompok miskin dan kaya atau antara penduduk asli dan penduduk non asli.
“Maka cara yang ditempuh Sumitro lewat gerakan bentengnya masih sangat relevan untuk dihidupkan kembali yaitu dengan adanya afirmatif action dari pihak pemerintah untuk membela dan mengangkat kehidupan sosial ekonomi dari masyarakat lapis bawah ke lapis tengah dan atas,” jelas Anwar Abbas.
Dengan begitu, diharapkan potret bangunan ekonomi nasional kita tidak lagi seperti piramid tapi sudah berubah menjadi seperti belah ketupat.
“Dimana pada gilirannya nanti bentuk tersebut juga akan berubah seperti bola dimana kelompok usaha mikro dan ultra mikro sudah tidak ada dan yang ada hanya kelompok usaha besar, menengah dan kecil dimana perilaku berekonomi mereka diharapkan akan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila dan UUD 1945, bukan sebaliknya,” tutupnya.
Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto memiliki gagasan menjalankan program ekonomi dari orang tuanya sang Begawan Ekonomi, Sumitro Djojohadikusumo yang berhaluan ekonomi sosialis.
Load more