tvOnenews.com - Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan tentang waktu shalat Witir. Sunnah tersebut merupakan bagian pelaksanaan sebagai penutup ibadah.
Pada dasarnya, kata Ustaz Khalid Basalamah, waktu shalat Witir dikerjakan setelah shalat Isya sampai sebelum fajar shadiq tiba.
Namun, ada seorang jemaahnya bertanya kepada Ustaz Khalid Basalamah. Pertanyaan tersebut bermaksud tentang shalat Witir dikerjakan saat memasuki waktu Subuh. Penyebabnya lebih memilih mencari keutamaan shalat Tahajud.
"Agar Antum tidak mengejar di malam hari kecuali shalat Tahajud gitu kan pertanyaannya? Tadi bolehkah shalat Witir sementara azan dikumandangkan? Boleh jawabannya," ungkap Ustaz Khalid Basalamah dikutip tvOnenews.com dari tayangan channel YouTube Ilmu Akhirat, Senin (28/10/2024).
Perihal hadits, waktu shalat Witir telah dijelaskan oleh Imam Ahmad dalam hadits riwayatnya. Isinya bersifat sahih setelah didukung oleh Syaikh al-Albani dari Irwa' al-Ghalil, Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ اللَّهَ زَادَكُمْ صَلَاةً فَحَافِظُوا عَلَيْهَا وَهِيَ الْوَتْرُ أخرجه أحمد
Artinya: "Sesungguhnya Allah telah menambah untuk kalian satu shalat, maka jagalah shalat tersebut. Shalat itu ialah Witir." (HR. Ahmad)
Pelaksanaan shalat Witir lainnya, orang mukmin biasanya kerap kali menunaikan shalat penutup malam setelah mereka mengisi sunnah malam. Ini bagian mengakhiri amalan ibadah shalatnya pada hari itu.
Sebaliknya, banyak orang juga menunaikan shalat Witir bahkan baru dikerjakan setela waktu Subuh tiba. Biasanya mereka telat mengerjakan shalat sunnah malam, seperti Tahajud, hajat dan sebagainya.
Akibat telat, mereka terpaksa harus mengisi amalan sunnah malam terlebih dahulu. Setelah itu, shalat Witir menjadi penutup ibadahnya.
Pasalnya, shalat Witir mempunyai batas akhir waktu yang di mana orang mukmin harus mengerjakannya sebelum muadzin shalat Subuh mengumandangkan adzan. Bagi mereka yang telat merasa ragu untuk mengisi Witir karena waktunya telah habis.
Bagi pendakwah kelahiran asal Makassar itu, shalat Witir masih dibolehkan meski telah masuk Subuh didasari dengan penjelasan salah satu hadits. Bahkan, ada anjuran yang melegakan umat Muslim saat telat mengerjakan amalan sunnah tersebut.
"Hadis Bukhari menjelaskan masalah itu bahwasanya Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam mengatakan kalau kalian dengarkan adzan segeralah berwitir, segerahlah berwitir artinya masih bolehkan," terangnya.
Meski demikian, pendakwah karismatik aliran Salafi tersebut menegaskan waktu terbaik shalat Witir. Setelah menunaikan Fardhu' terakhir dalam sehari, yakni Isya sebagai momentum tepatnya.
"Pertama kali saya sarankan Antum shalat witir seperti sekarang nih bada Isya gitu kan, itu lebih baik," katanya.
Ustaz Khalid kembali menjelaskan jika ada orang mukmin bersikeras tetap mengutamakan shalat Tahajud daripada Witir. Contohnya, Tahajud tetap dikerjakan pada sepertiga malam.
"Dan nanti kecuali kalau Antum memang sudah terbiasa bangun jam dua, setengah tiga masih panjang jeda waktu menjelang Subuh, itu baru," terangnya.
Namun, ia tetap berpesan selain setelah shalat Isya. Anjuran terbaik lainnya menjelang tidur malam. Itu merupakan cara seorang mukmin tidak kepikiran lagi soal ibadahnya.
"Kalau enggak, saran saya jangan tinggalkan Witir sebelum tidur baik sebelum nanti, sebelum atau habis Isya langsung shalat Witir," tuturnya.
Soal waktu pelaksanaan Witir sebelum tidur, ia menegaskan pendapat tersebut telah disepakati oleh berbagai pihak.
"Itu sudah disepakati oleh para ulama berangkat daripada Hadits Bukhari di mana sahabat-sahabat menyampaikan," katanya.
"Di antaranya Abu Hurairah Anhu yang mengatakan saya diwasiatkan ada tiga hal yang tidak pernah tinggalkan selama hidup saya," lanjut dia.
"Puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat shalat Dhuha, dan saya tidak pernah tidur kecuali saya sudah Witir," tandasnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more