News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Fanatisme Berlebihan dari Pertandingan Bahrain Rampok Timnas Indonesia Ingatkan Sepak Bola seperti Agama?

Pertandingan kontroversi Timnas Indonesia melawan Bahrain menunjukkan adanya fanatisme tinggi. Fenomena itu mengingatkan pandangan "Sepak Bola seperti Agama".
Sabtu, 26 Oktober 2024 - 21:15 WIB
Pertandingan kontroversial antara Timnas Indonesia melawan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Sumber :
  • AFC

tvOnenews.com - Bahrain menjamu Timnas Indonesia masih menyisakan luka bagi pecinta sepak bola Tanah Air. Kontroversi akhir laga membuat dunia dihebohkan saat poin Garuda terkena rampok.

Kontroversi pertandingan Bahrain kontra Timnas Indonesia memperlihatkan fanatisme berlebihan terhadap sepak bola sangat dahsyat. Itu mengingatkan ada pandangan "sepak bola seperti agama".

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Dari laga Timnas Indonesia mendapat hasil pahit atas Bahrain, pandangan "sepak bola seperti agama" mencuat karena ada beberapa negara sangat gila sepak bola.

Timnas Indonesia bertandang ke Bahrain dalam laga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pertandingan tersebut telah berlangsung di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, Kamis (10/10/2024), Kick Off 23.00 WIB.

Pasalnya, Timnas Indonesia sempat mengungguli papan skor dengan skor 2-1. Namun, keputusan wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf membuat dunia sepak bola mendadak heboh.

tvonenews

Ahmed Al Kaf baru meniupkan peluit tanda pertandingan selesai pada menit ke-90+10. Itu terjadi setelah gelandang Bahrain membobol gawang milik Maarten Paes di menit ke-90+9.

Keputusan itu pun membuat pertandingan Bahrain menjamu Garuda memunculkan berbagai spekulasi. FIFA dan AFC pun turut mendengarnya atas kegaduhan di media sosial.

Berdasarkan pernyataan resmi Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA), pihaknya terus mendapat penghinaan bertubi-tubi. Bahkan sampai ada yang membawa celotehan mengarah ke sifat agama.

BFA pun menganggap bahwa perilaku tersebut tidak sesuai dengan nilai dan norma Islam. Pihaknya juga mengkhawatirkan keselamatan pemain Timnas Bahrain. Itu yang membuatnya sempat meminta agar laga tandang ke Indonesia dipindahkan ke tempat netral.

FIFA dan AFC akhirnya menyelidiki terkait keputusan wasit Ahmed Al Kaf. Itu sebagai upaya pertandingan merebut jatah tiket Piala Dunia 2026 masih bersih dari perlakuan mafia yang mencoba menghancurkan sepak bola.

Pemain Timnas Indonesia saat melawan Bahrain.
Pemain Timnas Indonesia saat melawan Bahrain.
Sumber :
  • AFC

 

Pandangan Sepak Bola seperti Agama

Pandangan ini semakin menggema dari beberapa negara gila sepak bola, seperti Argentina, Brasil, Kolombia, wilayah Timur Tengah bahkan Indonesia. Mereka mempunyai masing-masing kisah terkait spekulasi "sepak bola seperti agama".

Perihal Brasil, mengacu pada kisah Piala Dunia 2014 di mana negara gila sepak bola itu menjadi tuan rumah ajang kompetisi tersebut. Mereka menumbuhkan keyakinan bahwa Tuhan akan menggerakkan pemain memenangkan pertandingan di lapangan.

Itu terjadi saat Brasil melakoni pertandingan melawan Kroasia pada 12 Juni 2014. Bagi para pemain yang berhasil mencetak gol dianggap ada peran Yesus membantunya.

Meski demikian, Brasil memang menjadi salah satu negara identik sepak bola. Spekulasi tersebut tidak begitu mengejutkan karena sepak bola negaranya disandingkan dengan agama.

Uniknya, masyarakat Brasil membuat perspektif ada terjemahan bahwa ada agama yang menyelip di setiap pertandingan. Para pemain juga kerap kali memperlihatkan tingkah laku baik di dalam maupun luar lapangan sebagai perwakilan cara beragama di kehidupan negara Brasil.

Pada final Piala Dunia 2002, para pemain Timnas Brasil sampai melakukan kegiatan doa hingga berlutut secara bersamaan. Bahkan beberapa di antaranya membuat kaos khusus bertuliskan "Saya milik Yesus".

Dikutip dari BBC, Sabtu (26/10/2024), pakar antropolog sosial dari Universitas Federal di Santa Catarina, Profesor Carmen Rial menyampaikan pengalamannya saat mewawancarai 60 pemain pesepak bola Brasil.

Dari pengakuannya, Profesor Carmen Rial mengatakan bahwa para pemain sepak bola Brasil sangat kental dengan agama di dalam profesi dan kehidupannya.

"Para pemain bola sangat taat terhadap hukum Tuhan namun mereka juga mematuhi peraturan pelatih dan klub. Mereka juga menghargai disiplin, faktor sangat penting dalam karir mereka. Saya yakin dalam setiap gol yang dicetak akan diikuti dengan ucapan terima kasih kepada Tuhan," jelas Profesor Carmen Rial.

Adapun kisah Argentina, mengacu pada legenda pesepak bolanya, Diego Armando Maradona dikenal Diego Maradona. Beberapa orang berspekulasi sosok tersebut sebagai pahlawan dari Argentina.

Perspektif pahlawan Argentina, mereka pun menyebutkan bahwa Diego Maradona memiliki posisi kedudukan dengan tuhan atau dewa. Kisah itu menjadi asal-usul munculnya Gereja Maradona.

Sebagai pesepak bola legendaris dunia, Diego Maradona juga pernah melontarkan kata-kata. Isinya meliputi sepak bola adalah agama dan tidak hanya sekadar olahraga.

Sebagai dedikasi kepada Diego Maradona, sekolompok orang menjadi bagian pemujanya membuat sebuah agama dinamakan Iglesia Maradoniana atau Gereja Maradona pada tahun 1998 di Kota Rosario, Argentina.

"Agama kami adalah sepak bola dan seperti semua agama, itu pasti memiliki tuhan," kata salah satu anggota Gereja Maradona atau Iglesia Maradoniana, Alejandro Veron kepada The Guardian pada tahun 2008.

"Kami tidak akan pernah melupakan keajaiban yang dia tunjukkan di lapangan dan semangat yang dia bangun dalam diri kami, para fanatik," lanjutnya.

Iglesia Maradoniana muncul berasal dari tiga pemuja Maradona, di antaranya Alejandro Veron, Hernan Amez, dan Hector Campomar. Awalnya Gereja Maradona mempunyai pengikut 30-40 orang dan kini telah mencapai ratusan ribu diikuti dari 130 negara di dunia.

Seperti halnya di Kolombia, sepak bola juga telah memiliki peran penting. Bahkan masyarakatnya menyematkan identitas ada agama dalam olahraga tersebut. Permainan itu akan membawa dampak kegembiraan dan sebagai sarana menghilangkan depresi dan stres.

Fenomena "sepak bola seperti agama" juga terjadi di Timur Tengah dan Afrika Utara. Pasalnya sepak bola melahirkan sebagai cabang olahraga terpopuler di wilayah tersebut.

Dinukil dari Sumantoalqurtuby, Sabtu, sepak bola tidak akan berpisah dari agama. Sebagian masyarakat Timur Tengah berspekulasi ada "agama kedua" dari sepak bola.

Sepak bola sebagai cabang olahraga melahirkan suasana kegembiraan di tengah masyarakat Timur Tengah. Walaupun kelompok aliran Salafi menegaskan "olahraga Islami" masih dipegang oleh cabang olahraga panahan karena sesuai dengan sunnah Rasul.

Fenomena ini juga mengacu dari kegunaan stadion dijadikan multifungsi. Bahkan menjadi tempat "masjid" membuat mereka bisa berkumpul dalam satu tempat.

Perihal Indonesia, setiap wilayahnya memiliki basis peran penggemar sepak bola yang begitu besar. Mereka bahkan menunjukkan fanatisme yang tidak kalah dengan kemajuan di Eropa.

Fanatisme ini menyebabkan mereka kerap kali melakukan rutinitas karena bentuk kebanggaan dan kecintaannya terhadap sepak bola. Itu mengibaratkan kegiatan ibadah yang memang harus dirutinkan setiap hari bahkan setiap waktu.

Pasalnya, ada beberapa nilai yang tidak bisa dijelaskan secara magis jika mengacu pada arti fanatisme terhadap sepak bola. Perbedaan ini bisa melihat antara antusiasme sepak bola dengan cabang olahraga lainnya yang tidak begitu ramai.

Suporter juga mempunyai peranan penting bahkan itu yang membuat Indonesia memunculkan fanatisme sangat tinggi untuk sepak bola. Mereka sampai rela membeli tiket, jersey original, atribut klub kebanggaan lainnya meski harganya sangat mahal. Sumbangan uang mereka tidak luput menjadi penguat identitas sebagai pendukung klub tertentu.

Di Indonesia, ada empat klub yang memiliki basis suporter dalam jumlah besar, seperti Persebaya Surabaya (Bonekmania), Persija Jakarta (the Jakmania), Persib Bandung (Bobotoh & Viking), Arema (Aremania).

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Bahkan PSS Sleman berhasil menyabet klub dari Liga 2 promosi ke Liga 1. Tim dijuluki Super Elja memiliki basis suporter ala Eropa dan kerap kali memperlihatkan kreativitasnya melalui Koreografi.

(hap)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Wasapada! Ada Kabar Buruk Jelang Akhir Tahun Bagi Warga Banten, BBMKG Ungkap Hal Ini

Wasapada! Ada Kabar Buruk Jelang Akhir Tahun Bagi Warga Banten, BBMKG Ungkap Hal Ini

Warga Provinsi diharapkan dapat bersiaga dalam memasuki akhir penghujung Tahun 2025 ini.
Waspada, Ini Rekaman Video Viral Aksi Bajing Loncat di Jakarta Timur

Waspada, Ini Rekaman Video Viral Aksi Bajing Loncat di Jakarta Timur

Polisi memburu pelaku aksi bajing loncat yang kerap beraksi di wilayah Cakung, Jakarta Timur.
Simak Lokasi dan Jadwal SIM Keliling di Kota Tangsel Hari Ini, Minggu 21 Desember 2025

Simak Lokasi dan Jadwal SIM Keliling di Kota Tangsel Hari Ini, Minggu 21 Desember 2025

Sat Lantas Polres Tangerang Selatan (Tangsel) merilis jadwal pelayanan dan lokasi SIM Keliling pada Minggu (21/12/2025).
Viral Video Syur Pemuda dan Siswi SMP di Tangga 2000 Gorontalo, Pelaku Janji Nikahi Korban Sebelum Ajak Berhubungan Badan

Viral Video Syur Pemuda dan Siswi SMP di Tangga 2000 Gorontalo, Pelaku Janji Nikahi Korban Sebelum Ajak Berhubungan Badan

Viral di media sosial video syur sepasang sejoli, salah satunya siswi SMP di Taman Wisata Tangga 2000, Gorontalo. Pemeran pria berinsial RP (19) kini ditangkap.
Ada Korban Jiwa di Banjir Bandang Wisata Guci? Ini Kata BNPB

Ada Korban Jiwa di Banjir Bandang Wisata Guci? Ini Kata BNPB

Bencana banjir bandang melanda kawasan wisata pemandian air panas Guci di Kabuapten Tegal, Jawa Tengah pada Sabtu (20/12/2025).
Buka Rapimnas I Partai Golkar 2025, Bahlil Lahadalia Ungkap Ada Dua Poin Besar

Buka Rapimnas I Partai Golkar 2025, Bahlil Lahadalia Ungkap Ada Dua Poin Besar

Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Partai Golkar Tahun 2025, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, pada Sabtu (20/12/2025).

Trending

Dipaksa Menyerah Dua Gim Langsung, Begini Pengakuan Reza Pahlevi soal Cederanya

Dipaksa Menyerah Dua Gim Langsung, Begini Pengakuan Reza Pahlevi soal Cederanya

Langkah ganda putra Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, harus terhenti di babak semifinal BWF World Tour Finals 2025.
Kesaksian Warga Saat Kebakaran Tragis Tewaskan Satu Keluarga di Jakarta Utara

Kesaksian Warga Saat Kebakaran Tragis Tewaskan Satu Keluarga di Jakarta Utara

Satu unit rumah di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara ludes terbakar si jago merah pada Kamis (18/12/2025) malam.
Gibran Kena Sentil Susi Pudjiastuti Terkait Janji ke Warga Aceh, Susi: Sampai di Sana Nggak Perlu Nanya-nanya

Gibran Kena Sentil Susi Pudjiastuti Terkait Janji ke Warga Aceh, Susi: Sampai di Sana Nggak Perlu Nanya-nanya

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka kena sentil Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti terkait janji Wapres Gibran ke warga Aceh.
LSM LIRA Jatim Desak Pasal Pembunuhan Berencana Diterapkan pada Oknum Polisi AS

LSM LIRA Jatim Desak Pasal Pembunuhan Berencana Diterapkan pada Oknum Polisi AS

Kasus kematian Faradila seorang mahasiswi Universitas Muhammadyah Malang (UMM) asal Tiris Probolinggo yang ditemukan di wilayah Wonorejo - Pasuruan ini, akhirnya terkuak.
Hasil Tinju Dunia: Anthony Joshua Menang KO, Bantai Jake Paul Sampai Babak Belur

Hasil Tinju Dunia: Anthony Joshua Menang KO, Bantai Jake Paul Sampai Babak Belur

Hasil tinju dunia hari ini, di mana Anthony Joshua berhasil mempermalukan Jake Paul lewat KO.
Ramalan Keuangan Zodiak 21 Desember 2025: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, dan Virgo

Ramalan Keuangan Zodiak 21 Desember 2025: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, dan Virgo

Ramalan keuangan zodiak 21 Desember 2025 untuk Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, dan Virgo lengkap dengan nasihat keuangan dan angka hoki hari esok.
Ramalan Karier Shio 21 Desember 2025: Tikus, Macan, Monyet, Ayam, Anjing, hingga Babi

Ramalan Karier Shio 21 Desember 2025: Tikus, Macan, Monyet, Ayam, Anjing, hingga Babi

Ramalan karier shio 21 Desember 2025 menyoroti peluang sukses dan tantangan kerja bagi Tikus, Macan, Kelinci, Kuda, Kambing, Monyet, Anjing, hingga Babi.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT