Uniknya, masyarakat Brasil membuat perspektif ada terjemahan bahwa ada agama yang menyelip di setiap pertandingan. Para pemain juga kerap kali memperlihatkan tingkah laku baik di dalam maupun luar lapangan sebagai perwakilan cara beragama di kehidupan negara Brasil.
Pada final Piala Dunia 2002, para pemain Timnas Brasil sampai melakukan kegiatan doa hingga berlutut secara bersamaan. Bahkan beberapa di antaranya membuat kaos khusus bertuliskan "Saya milik Yesus".
Dikutip dari BBC, Sabtu (26/10/2024), pakar antropolog sosial dari Universitas Federal di Santa Catarina, Profesor Carmen Rial menyampaikan pengalamannya saat mewawancarai 60 pemain pesepak bola Brasil.
Dari pengakuannya, Profesor Carmen Rial mengatakan bahwa para pemain sepak bola Brasil sangat kental dengan agama di dalam profesi dan kehidupannya.
"Para pemain bola sangat taat terhadap hukum Tuhan namun mereka juga mematuhi peraturan pelatih dan klub. Mereka juga menghargai disiplin, faktor sangat penting dalam karir mereka. Saya yakin dalam setiap gol yang dicetak akan diikuti dengan ucapan terima kasih kepada Tuhan," jelas Profesor Carmen Rial.
Adapun kisah Argentina, mengacu pada legenda pesepak bolanya, Diego Armando Maradona dikenal Diego Maradona. Beberapa orang berspekulasi sosok tersebut sebagai pahlawan dari Argentina.
Perspektif pahlawan Argentina, mereka pun menyebutkan bahwa Diego Maradona memiliki posisi kedudukan dengan tuhan atau dewa. Kisah itu menjadi asal-usul munculnya Gereja Maradona.
Sebagai pesepak bola legendaris dunia, Diego Maradona juga pernah melontarkan kata-kata. Isinya meliputi sepak bola adalah agama dan tidak hanya sekadar olahraga.
Sebagai dedikasi kepada Diego Maradona, sekolompok orang menjadi bagian pemujanya membuat sebuah agama dinamakan Iglesia Maradoniana atau Gereja Maradona pada tahun 1998 di Kota Rosario, Argentina.
Load more