tvOnenews.com - Wasit Ahmed Al Kaf yang memimpin pertandingan Timnas Indonesia kontra Bahrain sempat diancam dikirim santet. Konten tersebut berujung viral dan menghebohkan media sosial.
Kiriman itu bermula saat Wasit Ahmed Al Kaf dianggap memberikan peluang kepada Bahrain. Salah satu gol tercipta di waktu kontroversial saat Timnas Indonesia unggul skor 1-2.
Pasalnya, jajaran wasit memberikan ketentuan extra time sampai menit ke-90+6. Namun, Timnas Indonesia harus mengalami kebobolan karena gelandang Bahrain, Mohammed Marhoon mencetak gol pada menit ke-90+9.
Padahal kesebelasan Timnas Indonesia telah bersabar dan mempertahankan gawang milik kiper Maarten Paes setelah waktu telah melewati menit 90+6.
Dari tendangan pojok membuat gelandang Bahrain berhasil menyambar bola. Skor pun juga berubah menjadi 2-2.
Skuad Timnas Indonesia pun harus menerima kenyataan. Mereka hanya meraih satu poin dari kandang Bahrain di Stadion Nasional Bahrain.
Keputusan Ahmed Al Kaf pun mengubah suasana media sosial hingga akun federasi Bahrain kena serangan hujatan dari netizen. AFC dan FIFA pun ikut turun tangan terkait pertandingan tersebut.
Dilansir dari berbagai sumber, Rabu (23/10/2024), beberapa netizen membuat konten bertajuk "mengirim santet" dengan menggunakan beberapa media. Itu tertuju kepada Wasit Ahmed Al Kaf dianggap merugikan Garuda.
Dalam videonya, kain pocong telah berada dalam kondisi terikat. Lebih parahnya lagi, sebuah foto bergambar Ahmed Al Kaf diletakkan di sebelah kain pocong tersebut.
Sosok yang berada dalam video tersebut juga menggunakan sejumlah media lainnya saat melakukan ritual santet. Beberapa bendanya meliputi cabai, rokok, bawang, dan telur.
Pria tersebut pun melontarkan mantranya saat mengirim santet. Ia juga sambil menyiramkan kain yang telah terikat menggunakan cairan. Setelah itu, kain pocong tersebut dibakar menggunakan korek api.
Kegiatan ritual tersebut mengundang reaksi netizen. Namun, jika diambil dalam pandangan agama Islam patut dibahas mengenai hukum santet.
Dikutip tvOnenews.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Rabu (23/10/2024), Buya Yahya mengupas tuntas tentang ritual santet. Pada dasarnya ritual tersebut memiliki anonim dari kata "Sihir".
Sejak zaman Nabi Musa AS, santet atau sihir pun sudah ada. Bahkan para penyihir merupakan pelakunya juga memiliki peran yang sangat kuat.
Ritual ini menunjukkan sesuatu yang tidak terlihat. Bahkan setiap manusia pun juga merasa ketakutan terhadap santet. Sihir pasalnya dapat menyakiti hingga membunuh orang.
Buya Yahya membahas santet pasca salah satu jemaah menanyakan hal tersebut. Pesertanya mengaku kerap kali kesakitan dan pusing. Spekulasi terkena sihir pun muncul dan ingin mendapat penjelasannya.
Buya Yahya menegaskan setiap ujian dialami manusia sebaiknya harus menunjukkan sikap husnudzon. Bahwasanya suudzon hanya bisa menyebabkan kerugian dalam diri sendiri.
"Sakit pusing dibilang sihir, sakit beneran padahal. Suudzon kepada orang yang membuat sakit. Sebab ada sebuah penyakit yang membuat orang dingin terus, ada orang penyakit terkena air dingin, kulit sakit-sakit semua itu murni sakit sudah," ungkap Buya Yahya.
Menurutnya, sihir telah terjadi bahkan sampai zaman Nabi. Namun demikian, berbagai penyakit tidak boleh diartikan berasal dari ritual tersebut.
Nabi Muhammad SAW pernah menganjurkan setiap hamba Allah SWT yang mendapat sakit. Doa menjadi solusi agar bisa sembuh dan kembali sehat.
"Kalau urusan sihir, Anda baca doa yang diajarkan baginda Nabi. Setelah itu Anda pergi ke medis dengan normal dengan benar," tandasnya.
(hap)
Load more