Tak hanya Temannya, Pemain Timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen Beberkan Sosok ini yang Menginspirasi Jadi Mualaf
- Instagram/@0ratmangoen
tvOnenews.com - Pemain keturunan Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen menceritakan kehidupan spiritual menjadikan dirinya seorang mualaf.
Pemain berposisi sebagai penyerang di Timnas Indonesia tersebut membeberkan sosok yang membuat dirinya memutuskan berpindah agama Islam.
Hal ini bermula ketika Ragnar Oratmangoen menyebutkan kisah spiritual agama yang dianutnya memiliki perjalanan panjang.
Ragnar Oratmangoen menuturkan awal mula dirinya sebelum menganut agama Islam lantaran hidup di lingkungan orang Muslim sejak kecil.
"Ketika saya kecil kami selalu bermain sepak bola di luar, di lapangan. Enggak jauh dari lapangan, di situ ada masjid," ungkap Ragnar Oratmangoen dikutip tvOnenews.com dari kanal YouTube Kumparan, Senin (14/10/2024).
Wak Haji sapaan akrabnya menyampaikan bahwa dirinya bersama teman-teman kerap kali menghargai suara adzan yang terdengar ketika mereka bermain sepak bola.
Ia menyebutkan teman-temannya langsung ibadah shalat dalam masjid saat menghentikan sejenak permainan sepak bola.
Ragnar pun mengakui dirinya tidak ingin selalu sendiri saat teman-temannya ibadah shalat berjamaah di masjid.
"Mereka bilang 'sini masuk saja (ke masjid), kamu tidak perlu ikut ibadah, kamu tunggu kami di sini, duduk saja di sini'," katanya.
Ia mengutarakan bahwa sosok yang mulai membuat dirinya tertarik dengan agama Islam ketika dihampiri oleh imam shalat berjamaah di masjid.
Ia menjelaskan bahwa imam selalu menghampiri saat menunggu teman-teman bermain bolanya yang ibadah di dalam masjid.
"Ketika selesai ibadah, imam mendatangi kami, dia mengajak kami berbicara," jelasnya.
Ragnar mulai rutin mendapat perhatian dari imam yang diduga mempunyai tujuan mengubah kepercayaan dianut oleh dirinya.
Ragnar membeberkan sang imam kerap memberikan pemahaman tentang berbagai kisah agama dan Islam. Hal itu membuat dirinya mulai berpikir terkait kepercayaan hidupnya.
"Oke, mungkin ini adalah sesuatu yang saya yakini, saya sukai dalam iman saya," imbuhnya.
Dari pemahaman tersebut membuat Ragnar Oratmangoen tidak berpikir panjang segera menjadi mualaf pada usia 15 tahun.
- PSSI
Load more