Kasus Bullying Kini Terjadi di Binus Simprug, Ustaz Adi Hidayat Minta Lekas Hentikan Karena Itu Hancurkan Mental dan Masa Depan Generasi Bangsa
- Istimewa
“Saatnya kita buktikan Keinginan kita untuk tampil dengan meningkatkan pengetahuan yang benar di atas kepintaran kita,” lanjutnya.
Ustaz Adi Hidayat sebenarnya lebih khawatir jika bullying sudah sistematis.
“Juga dikhawatirkan kalau ini kemudian menjadi sesuatu yang terstruktur sesuatu yang sistematis sesuatu yang masif,” ujarnya.
“Atau sering kali dikenal dengan TSM yang melibatkan banyak unsur ini yang tentunya mesti banyak menjadi perhatian utama untuk diselesaikan,” sambungnya.
Ustaz Adi Hidayat kemudian mengingatkan kepada semua pihak agar lakukan pengawasan yang lebih ketat.
“Saya kira harus menjadi prioritas untuk bisa dituntaskan diselesaikan dan diberikan satu ruang oleh seluruh stakeholder ini dalam bentuk pengawasan yang efektif,” sarannya.
“Sehingga ini bisa ditekan dan dihilangkan khususnya dalam dunia pendidikan yaitu praktik bullying praktik perundungan baik itu antar sesama siswa,” lanjutnya.
Ustaz Adi Hidayat juga mengakui cukup banyak yang konsultasi atau meminta masukan mengenai kasus bullying.
“Kekhawatiran menyampaikan permohonan untuk bisa memberikan satu macam bentuk arahan atau mungkin juga tausiah dikenal dalam dunia dakwah ya dan juga satu bentuk pencerahan di dunia pendidikan,” jelasnya.
Maka dengan video yang diunggahnya itu, Ustaz Adi Hidayat berharap semua insan pendidikan tergugah hatinya.
Ustaz Adi Hidayat juga mengingatkan bahwa peran keluarga sangat penting dalam membentuk karakter anak.
“Tentu akan nyambung lagi nih ke pendidikan berkeluarga ya dulu kan kita itu masih luar biasa tersambungnya ya ada pendidikan berkeluarga pendidikan antar RT, kemudian pendidikan di RW dan sebagainya. Ini ada yang hilang ada yang hilang di dunia pendidikan kebangsaan kita,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Oleh karenanya, Ustaz Adi Hidayat berharap budaya luar negeri yang tidak sama jangan sampai dibawa ke masyarakat.
“Seharusnya kita kanan meriset budaya kita bagaimana karakteristik masyarakat kita seperti apa lalu bagaimana sistem pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat kita,” ujarnya.
“Dulu waktu kita masih punya PMP PPKN, pendidikan bernegaranya pendidikan spiritual ada akidah akhlak dan sebagainya kita gak pernah dapatkan seperti ini,” ujarnya.
Load more