Memangnya Boleh Puasa di Hari Maulid Nabi? Buya Yahya Ingatkan Betapa Pentingnya Senin Bagi Umat Muslim untuk...
- dok.tangkapan layar youtube
“Dari Abi Qotadah al-Anshori RA sesungguhnya Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai puasa hari senin. Rasulullah SAW menjawab: Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku”. (H.R. Muslim).
Ternyata juga puasa Senin dan Kamis, jadi salah satu ibadah sunnah rutin dilakukan Nabi Muhammad SAW.
Disampaikan dalam hadits riwayat Imam at-Tirmidzi lainnya, dengan gamblang Sayyidah Aisyah RA bercerita terkait puasanya Nabi Muhammad SAW pada dua hari tersebut. Dia berkata:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صَوْمَ الِاثْنَيْنِ، وَالْخَمِيسِ.
“Rasulullah SAW sering berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR at-Tirmidzi, an-Nasai, dan Ibnu Majah).
Sebagai tambahan informasi, di sisi lain Ustaz Adi Hidayat juga menyampaikan kalau Hari Maulid Nabi jadi momen istimewa bagi umat muslim.
Sudah seharusnya bahagia dalam konsep untuk mengingat Nabi Muhammad SAW, yang diketahui lahir di dunia.
"Maulid Nabi Muhammad SAW, kalau pakai peringatan itu pakai 'ied' ied idul milad ya. Artinya hari kelahiran atau peringatan Nabi Muhammad," terang Ustaz Adi Hidayat.
"Bukan ulang tahun, tapi kalau cuman Maulid itu waktu kelahirannya. awas hati-hati ya," sambungnya.
Sehubungan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW, memang cukup sensitif dan memicu perdebatan. Ustaz Adi Hidayat pun menyadari itu dan meminta pahami makna kata Maulid.
"Kita mesti jeli dan detail dalam memahaminya, jika kalau disebutkan maulid itu waktu kelahirannya. Kalau disebutkan maulud itu arti nya bayi yang lahirnya atau bayi yang dilahirkan," ungkapnya menjelaskan.
"Jika terkait kata maulidun nabi, artinya waktu lahirnya nabi jelas ya, itu nggak ada hukumnya, karena itu waktu lahirnya nabi, bagaiman kita bisa melekatkan hukum (wajib/sunnah/dilarang)," terang Ustaz Adi Hidayat. (Klw)
waallahualam
Load more