Begini Asal-Usul Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Ustaz Adi Hidayat Kupas Tuntas Sejarahnya dari Tiga Zaman
- Pexels/Chattrapal (Shitij) Singh
"Karena lupa pada nabinya, pada tuntunannya inilah menjadi lemah umat islam pada masa itu," terangnya.
"Maka momentum lahirnya nabi pada masa itu dibuka kembali untuk mengenalkan Nabi Muhammad," sambungnya.
Ustaz Adi Hidayat menyampaikan terkait zaman munculnya Maulid Nabi didasari dengan beberapa pendapat.
Ia menjelaskan pendapat pertama bahwa, Dinasti Fatimiyah berasal dari wilayah Mesir menghidupkan Maulid Nabi.
Ia berasumsi sosok yang memunculkan Maulid Nabi bernama Abu Tamim Ma'add al-Mu'iz li-Din Allah.
Namun, ia membagikan pendapat lain terkait sosok memperkenalkan Maulid Nabi berasal dari wilayah Irbil, tepatnya di Iraq sekitar tahun 549-640 Hijriah.
Kala itu sosok melahirkan Maulid Nabi bernama Muzhaffar biasa dikenal Raja Muzhaffar yang menjabat sebagai Gubernur Wilayah Irbil.
Raja Muzhaffar rela mempertemukan beberapa tokoh, seperti para ulama, alim atau ahli ilmu dalam berbagai bidang karena mempunyai tujuan.
Raja Muzhaffar mengumpulkan mereka lantaran sudah banyak pemuda yang melupakan Nabi Muhammad SAW sejak beliau wafat.
Perkumpulan tersebut membuat keutamaan dan ajaran-ajaran diberikan Nabi Muhammad SAW kembali dihidupkan pada masa itu.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan masa tersebut kebanyakan orang-orang membuat tulisan tentang nabi saat dikumpulkan oleh Raja Muzhaffar.
Tak hanya itu, orang-orang yang berkumpul juga membuat syair tentang nabi kini dikenal dengan nama Barzanji.
Barzanji memiliki berbagai tulisan mengandung doa, sholawat, perjuangan, serta kehidupan Nabi Muhammad SAW.
Dari berbagai syair dan tulisan tersebut menjadi pusat ilmu untuk zaman berikutnya.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan pendapat ketiga asal-usul Maulid Nabi dimunculkan oleh paling perang Islam terkenal bernama Salahuddin Ayyubi.
Salahuddin Al-Ayyubi menjadi panglima perang dalam Islam yang berjasa membebaskan Palestina dari Tentara Salib.
Salahuddin Al-Ayyubi memunculkan kegiatan Maulid Nabi berkaca dari masyarakat dan bala tentaranya saat itu.
Salahuddin Al-Ayyubi melihat keimanan masyarakat dan para tentaranya mulai melemah dibangkitkan kembali dengan peringatan Maulid Nabi.
Meski demikian, Ustaz Adi Hidayat mengingatkan momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk agar umat Muslim menerapkan suri teladan dimiliki beliau dan berfokus untuk memperbaiki diri.
Load more