Yang kedua, Sanad Fikrah atau sanad pemikiran. Sanad dalam kategori ini diaplikasikan dengan talaqqi (belajar langsung) baik secara formal seperti sekolah, kampus, pesantren maupun informal seperti seminar, pengajian atau kursus. Bahkah untuk memperoleh sanad fikrah dapat dilakukan secara otodidak. Kendati demikian, fikrah yang didapat melalui talaqqi lebih kuat dan mantap dibandingkan otodidak.
Terakhir, yaitu Sanad Tarbiyah atau dapat disebut juga dengan suhbah (صحبة), yaitu interaksi langsung antar murid dan gurunya sehingga mewarisi kualitas spiritualnya. Sanad dengan jenis seperti ini dapat dijumpai pada ahli-ahli kalbu seperti ahli tarekat atau pesantren tradisional. Sanad dalam kategori ini lebih baik dari kategori sebelumnya, sebab dengan sanad inilah seseorang dapat mengubah akhlaknya sebagaimana akhlak Nabi, para sahabat, dan ulama salaf al-shalih. (Dr. Arrazy Hasyim, MA., Akidah Salaf Imam Al-Tahawi: Ulasan dan Terjemahan, [Ciputat: Maktabah Darus-Sunnah], halaman 29-36). Wallahu a’lam.
(*Penulis: Ustadz Amin Nurhakim, pegiat kajian tafsir dan hadits, tinggal di Jakarta. Sumber: islam.nu.or.id)
Load more