Direktur Quantum Akhyar Institute itu merasa kesal bagi orang yang mempercayai Maulid Nabi bid'ah selalu membandingkan dengan zaman Nabi.
Ia menganggap bahwa, zaman Nabi Muhammad SAW tidak mempunyai perspektif menganggapnya bid'ah dalam perayaan Maulid Nabi.
"Zaman Nabi tidak ada, coret. Zaman sahabat tidak ada, coret. Zaman tabi'in tidak ada, coret. Zaman ini, ada, oh, lalu diserupakanlah Antum ikut-ikut ke sini," jelasnya.
Ia berasumsi seseorang akan fatal karena menganggap hukum Maulid Nabi adalah bid'ah.
Ia menyarankan seseorang harus memperdalami lebih dalam mengenai hukum perayaan tersebut.
Ia menyampaikan hal tersebut agar seseorang dapat memahami secara keseluruhan setelah memperdalami ilmu pengetahuan tentang Maulid Nabi.
"Cara menyimpulkan hukum bukan seperti ini. Lihat turunannya, lihat dalilnya, lihat pemahamannya, lihat turunan fikihnya," ucapnya.
Ia pun memberikan contoh penjelasan tidak ada turunan baik dari segi hadits dan dalil jika mengacu pada zaman Nabi melakukan kegiatan zakat menggunakan beras.
Load more