"Di Arab itu kalau orang ingin mendapat perhatian dan dia memberikan seakan pengkultusan yang berlebihan, dia gunakan kata sayyid, Ya Sayyid, Ya Sayyid, supaya orang memberikan perhatian dan ada perhatian yang dalam hingga melebihi batas kewajaran," ceritanya.
"Kemudian datang orang ini, mengangkat Nabi berlebihan, Ya Sayyidi, macam-macam, supaya orang itu memberikan perhatian dan tahu siapa dia," ungkap UAH.
Dalam penjelasannya, Ustaz Adi mengulas ketika ada seseorang di zaman Nabi yang berlebihan dalam menggunakan panggilan sayyidina.
Pernah suatu ketika ada seseorang di zaman Nabi yang berlebihan dalam menggunakan panggilan sayyidina.
"Maka satu kali ada kasus, Nabi kedatangan seseorang, kemudian dia ingin mencari perhatian di dalam kaumnya, Nabi itukan orang populer pada saat itu," terang Ustaz Adi Hidayat.
"Apa kata Nabi, jangan angkat kultuskan saya berlebihan seperti Nabi Isa dikultuskan umatnya," jelasnya.
Maka selama sayyidina tidak digunakan secara berlebihan untuk mengkultuskan, maka boleh-boleh saja dan ini biasa diucapkan di Madinah ataupun Mekkah.
"Itu biasa, di Madinah juga mengucapkan saat shalawat, Allahummashalli'ala sayyidina Muhammad, di Mekkah demikian," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Load more