Jakarta, tvOnenews.com-- Pemain Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen tengah jadi sorotan publik karena kepiawaiannya bermain bola dan cetak gol.
Pujian itu juga diberikan kepada Ragnar Oratmangoen karena dinilai bijak oleh netizen di Media Sosial (Medsos). Usai perdebatan Gol laga Timnas Indonesia melawan Arab Saudi.
Sebelumnya, gol tersebut jadi perdebatan dirinya dengan Sandy Walsh. Pada akhirnya, FIFA mengkonfirmasi bahwa gol tersebut milik Ragnar Oratmangoen.
"FIFA konfirmasi gol milik Ragnar," tulis akun Instagram Timnas Indonesia.
dok. Timnas Indonesia dari instagram
Aksi Ragnar Oratmangoen bersama Skuad Garuda berlangsung di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari tadi WIB tersebut, Timnas Indonesia bahkan sempat unggul lebih dulu.
Skuad Garuda memulai kiprah di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan sensasi usai menahan Arab Saudi dengan skor 1-1.
Berdasarkan data yang dirangkum dari Antara, berdasarkan data 11v11, laga di Jeddah merupakan pertemuan ke-12 antara Timnas Indonesia melawan Arab Saudi. Ini kali pertama dalam sejarah Timnas Indonesia berhasil mencuri poin di markas Arab Saudi.
Diketahui, gol dari Ragnar Oratmangoen memecahkan rekor 28 tahun bagi Timnas Indonesia, yang terakhir cetak gol di Arab Saudi tahun 1996.
Kisah Mualaf
Ragnar Oratmangoen berstatus mualaf karena sebelumnya, ia non-muslim karena lahir di tengah keluarga beragama Nasrani.
Hal yang jarang dipahami, Ragnar Oratmangoen mengungkapkan betapa dia menyukai dan cinta dengan Indonesia karena suatu hal.
Dalam penjelasannya, Ragnar Oratmangoen membandingkan negara asalnya Belanda dengan Indonesia.
Pemain darah Belanda ini, Ragnar Oratmangoen atau akrab disapa Wak Haji merasa lebih nyaman dan menyenangkan di Indonesia karena tingkat toleransinya tinggi.
dok.ilustrasi/foto Ragnar Oratmangoen dari Instagram
Dalam podcastnya, bersama Komika Mamat di YouTube Soccer77, dikutip Sabtu (7/9/2024). Ragnar Oratmangoen mengaku di Indonesia bebas punya pilihan tanpa terbebani oleh frame orang lain.
"Indonesia mayoritas beragama islam, dan bagaimana pandangan kamu jika dibandingkan dengan eropa yang cukup bebas?," tanya Mamat sebagai host.
"Sebenarnya tidak begitu sulit di Belanda. Namun kamu tidak akan sebebas yang diinginkan," jawab Ragnar Oratmangoen.
"Sebab mereka orang Belanda sangat mudah mengudge orang lain, berbeda dengan saya Indonesia," jelas Wak Haji itu.
Melihat masyarakat Indonesia yang begitu toleransi dengan lingkungan sekitar. Ragnar Oratmangoen menilai lebih baik dibandingkan Belanda.
Ragnar Oratmangoen pun menambahkan kalau di Indonesia bisa bebas mendengar suara Adzan.
"Di saat mereka melihat kita, bisa saja mereka berpikir yang bukan-bukan. Sementara saya di sini bisa bebas. Mendengarkan adzan setiap kali saya keluar," ucap Wak Haji.
"Di sini (Indonesia) sangat baik, lebih baik dan juga menyenangkan. Bahkan di sini juga, kita tidak akan dihakimi dengan apa yang kita percaya," terang Pemain Timnas ini.
Sekadar informasi, Ragnar Oratmangoen memutuskan masuk Islam (mualaf) disampaikan tidak mudah.
Namun rasa itu muncul disaat, Ragnar Oratmangoen kerap diajak teman-temannya semasa kecil. Temannya sering mengajaknya ke Masjid.
Di sana lah ia memulai, eksplorasi dan pikirnya untuk mengenal agama islam dengan baik.
"Bagi saya, yang saya pikirkan adalah belajar tentang Tuhan. Tentu saja juga teman saya yang beberapa kali membawa saya ke masjid," jelas Wak Haji.
Lalu, akhirnya, Ragnar Oratmangoen pun mengakui siap putuskan mualaf pada usia 15 tahun.
Tentunya, itu bukan tanpa alasan ia memutuskan agama islam jadi pilihan agamanya. Mengingat keluarga besar berkeyakinan Nasrani.
"Tidak, saya tidak terlahir sebagai muslim. Saya dibesarkan dalam keluarga kristen," ungkap Ragnar Oratmangoen.
"Tapi setelah saya tumbuh dewasa saya memutuskan untuk memeluk Islam pada usia 15 tahun," jelas Skuad Garuda itu. (Klw)
waallahualam
Load more