“Apalagi momennya adalah kehadiran tamu yang dimuliakan,” katanya.
Maka menurut Ustaz Jeje, alangkah baiknya jika kominfo tidak mengeluarkan himbauan untuk penggantian siaran adzan di tv atas dasar adanya siaran langsung acara Misa Akbar di GBK Jakarta.
"Karena itu, justru akan menimbulkan ketersinggungan masyarakat muslim yang mana mereka bukan pengikut acara Misa tersebut,” tandasnya.
“Tetapi biarkanlah televisi itu sendiri yang merekayasa siaran agar bisa ditayangkan dua-duanya, seperti saran Bapak Jusuf Kalla," sarannya.
Selain itu, masyarakat yang mengkritisi mengenai adzan ini, menurut Ustaz Jeje juga jangan dianggap intoleran.
Hal ini dapat dilihat bagaimana reaksi masyarakat Indonesia ketika pemimpin umat Katolik, Paus Fransiskus tiba di Indonesia.
Sebagai informasi, Kominfo melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika telah mengeluarkan surat permohonan terkait peniadaaan siaran Azan Magrib saat Misa bersama Paus Fransiskus.
"Kementerian Agama menyarankan agar Misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus pada tanggal 5 September 2024 pada pukul 17.00 s.d. 19.00 WIB disiarkan secara langsung dengan tidak terputus pada seluruh televisi nasional," demikian pernyataan dari Ditjen Bimas Islam dan Katolik Kemenag, dikutip Selasa (3/9/2024).
(put)
Load more