Gus Ulil kemudian menyampaikan bahwa kebijakan Kemenag tersebut menunjukkan penghargaan negara terhadap umat Katolik.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Men yang menegaskan bahwa Kemenag bukan saja milik umat Islam, tetapi juga seluruh agama di Indonesia.
“Kemenag tidak saja milik umat Islam, tetapi juga milik semua agama. Saya senang dan mendukung kebijakan Kemenag kali ini yang sangat toleran dan menghargai umat Katolik,” ujar Gus Ulil.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis (Sumber: ANTARA)
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis.
Menurut Kiai Cholil, persoalan adzan di TV dengan running teks haruslah didudukan dalam konteks yang tepat.
“Penyiaran adzan maghrib dengan running text saat Misa Umat Katolik harus didudukkan dalam konteks yang tepat,” ujar Cholil Nafis ketika dikonfirmasi oleh tim tvOnenews.com pada Rabu (4/9/2024).
Load more