Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa surah Al Fatihah itu ketika dibaca saat shalat surah Al Fatihah itu dijawab oleh Allah SWT.
Ustaz Adi Hidayat kemudian menjelaskan bahwa itu berdasarkan hadis Qudsi.
“Aku bagi shalat menjadi dua bagian, antara Aku dengan hambaKu, kalau hambaKu benar mengerjakan bagiannya, maka Apapun yang dia minta Aku akan kabulkan,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Oleh karenanya, Ustaz Adi Hidayat menyarankan setiap Muslim untuk memperbaiki bacaannya, terutama surah Al Fatihah.
“Perbaiki bacaannya belajar dengan betul dan rasakan bahwa kita diawasi itu Ihsan,” sarannya.
Kemudian ketika sampai di kalimat arrahmanirrahim, Ustaz Adi Hidayat mengatakan saat itulah Allah SWT menjawab.
Mengapa Surah Al Fatihah Sangat Penting Saat Shalat?
Selain karena menjadi surah pertama dalam Al-Qur’an, hal ini karena posisi pertama yang dikatakan Ustaz Adi Hidayat yang bagus untuk memanjatkan doa adalah saat membaca surah Al Fatihah.
“Yang pertama dalam berdiri spesifiknya adalah dalam bacaan Alfatihah pada kalimat iyaka na'budu wa iyaka nastain,” jelasnya.
Ketika sampai di kalimat arrahmanirrahim, Ustaz Adi Hidayat mengatakan saat itu Allah SWT menjawab.
“Hambaku sedang menyanjungku, ketika hamba sampai pada kalimat Maliki yaumiddin, Allah menjawab manjad Abdi hambaKu sedang mengagungkanKu,” jelasnya.
Kemudian poinnya, ketika sampai ke kalimat Iyyāka na‘budu wa iyyāka nasta‘īn(u), ketika itulah seorang hamba sangat baik untuk memohon.
“Ya Allah kau perintahkan aku ibadah, sekarang aku shalat hanya untukmu dan kau perintahkan aku memohon kepadaMu sekarang aku minta hanya padamu,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Berikut lafadz dan arti dari ayat Al Fatihah yang dimaksud Ustaz Adi Hidayat.
Surah Al Fatihah Ayat 5
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ
Iyyāka na‘budu wa iyyāka nasta‘īn(u),
Artinya: Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.
“Karena prinsip shalat ketika diperintahkan itu senafas dengan permohonan solusi itu,” tandas Ustaz Adi Hidayat.
Hal ini ada di surah Al Baqarah ayat 45.
وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ
Artinya: Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya (salat) itu benar-benar berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk (QS: Al Baqarah: 45).
Maka Ustaz Adi Hidayat mengingatkan jika memiliki masalah, sabarlah terlebih dahulu.
Maka ketika memohon dalam posisi shalat itu, setiap Muslim disarankan sertakan dalam hati.
“Aku minta tolong, sekarang aku punya masalah ya Allah kepadamu aku mohon, nah ini sertakan dalam hati kita,” saran Ustaz Adi Hidayat.
“Sertakan di hati kita karena waktunya terbatas ya nanti langsung ditunjukkan oleh Allah dalam kalimat digabungkan semua masalah kita,” sambungnya.
Praktik dari hadis ini kata Ustaz Adi Hidayat diceritakan dalam kisah Nabi Zakaria As.
“Praktik itu dialami dan dilakukan oleh Nabi Zakaria di Quran surah ketiga Ali Imran ayat 38 sampai dengan ayat ke-39,” tandasnya.
Saat itu, kata Ustaz Adi Hidayat, Nabi Zakaria bermohon dalam salat dalam berdiri.
“Di mihrabnya Maryam, Nabi Zakaria berdoa dalam shalatnya beliau minta ya Allah manusia menghukumi aku tak mungkin punya keturunan maka aku mohon kepadamu dari yang tidak punya batas dalam pemberian aku mohon padamu saja,” kata Ustaz Adi Hidayat menjelaskan isi permohonan Nabi Zakaria.
“Engkau pasti mendengar doaku kalau pada Yang Maha Mendengar tidak terkabul juga, mohon tunjukkan padaku saat ini dengan cara apalagi aku mesti memohon kepadaMu,” lanjutnya.
Setelah itu, meski shalat belum selesai, kata Ustaz Adi Hidayat doa Nabi Zakaria As langsung dikabulkan.
“Maka setelah doa itu disampaikan, shalatnya belum selesai langsung Malaikat turun menyampaikan bahwa Allah mengabulkan doamu, sedangkan beliau masih berdiri dalam shalatnya, itu poinnya,” tandas Ustaz Adi Hidayat.
Selain dalam posisi berdiri dan membaca surah Al Fatihah, doa sangat baik dilakukan saat rukuk, sujud dan sebelum salam.
Allah SWT memerintahkan hambaNya untuk selalu berdoa kepadaNya.
Hal ini sebagaimana firmanNya di surah Al Gafir ayat 60.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖ
Wa qāla rabbukumud‘ūnī astajib lakum, innal-lażīna yastakbirūna ‘an ‘ibādatī sayadkhulūna jahannama dākhirīn(a).
Artinya: Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”
Berdasarkan tafsir yang ada di Qur’an Kementerian Agama (Kemenag), pada ayat ini, Allah SWT memerintahkan agar manusia berdoa kepada-Nya.
Jika mereka berdoa niscaya Allah akan memperkenankan doa itu.
Ibnu ‘Abbās, aḍ-ahhāk, dan Mujāhid mengartikan ayat ini, “Tuhan kamu berfirman, ‘Beribadahlah kepada-Ku, niscaya Aku akan membalasnya dengan pahala’.”
Menurut mereka, di dalam Al-Qur’an, perkataan doa bisa pula diartikan dengan ibadah seperti pada firman Allah:
اِنْ يَّدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهٖٓ اِلَّآ اِنٰثًاۚ وَاِنْ يَّدْعُوْنَ اِلَّا شَيْطٰنًا مَّرِيْدًاۙ ١١٧ (النساۤء)
Yang mereka sembah selain Allah itu tidak lain hanyalah ināṡan (berhala), dan mereka tidak lain hanyalah menyembah setan yang durhaka. (an-Nisā'/4: 117)
Sementara dalam hadis, Nabi SAW bersabda:
الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ. (رواه الترمذي عن النعمان بن بشير)
Doa itu ialah ibadah. (Riwayat at-Tirmizī dari an-Nu‘mān bin Basyīr)
Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa doa dalam ayat ini berarti “permohonan”.
Sebenarnya doa dan ibadah itu adalah sama dari sisi bahasa. Hanya yang pertama berarti khusus sedang yang kedua berarti umum.
Doa adalah salah satu bentuk atau cara dari ibadah.
Hal ini berdasar hadis berikut ini.
الدَّعَاءُ مُخُّ الْعِبَادَةِ. (رواه الترمذي عن أنس بن مالك)
Doa itu adalah inti ibadah. (Riwayat at-Tirmizī dari Anas bin Mālik)
Selain itu berdasarkan hadis Nabi saw:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُّ الْعِبَادَةِ أَفْضَلُ فَقَالَ دُعَاءُ الْمَرْءِ لِنَفْسِهِ. (رواه البخاري)
Diriwayatkan dari ‘Aisyah, dia berkata, “Nabi saw ditanya orang, ‘Ibadah manakah yang paling utama?’ Beliau menjawab, ‘Doa seseorang untuk dirinya’.” (Riwayat al-Bukhārī)
Maka berdasarkan hadis di atas, maka doa dalam ayat ini dapat diartikan dengan ibadah.
Hal ini dikuatkan oleh lanjutan ayat yang artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku akan masuk ke dalam neraka yang hina.”Ayat ini merupakan peringatan dan ancaman keras kepada orang-orang yang enggan beribadah kepada Allah.
Ayat ini juga merupakan pernyataan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman agar mereka memperoleh kebaikan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Seakan-akan Allah mengatakan, “Wahai hamba-hamba-Ku, menghambalah kepada-Ku, selalulah beribadah dan berdoa kepada-Ku. Aku akan menerima ibadah dan doa yang kamu lakukan dengan ikhlas, memperkenankan permohonanmu, dan mengampuni dosa-dosamu”.
Wallahu'alam
(put)
Load more