tvOnenews.com - Habib Bahar bin Smith menyoroti Raja Dangdut Rhoma Irama mendapat julukan sebagai Wali Allah SWT dari Kiai Imaduddin Utsman Al-bantani.
Habib Bahar bin Smith mengetahui Rhoma Irama disebut Wali Allah SWT karena Raja Dangdut mempercayai tesis milik Kiai Imaduddin.
"Bagaimana tanggapan Antum tentang Rhoma Irama diangkat jadi Wali sama Imad?," tanya pihaknya kepada Habib Bahar bin Smith dikutip tvOnenews.com dari YouTube Sayyid Bahar Bin Sumaith Official, Kamis (22/8/2024).
Habib Bahar bin Smith mengetahui Rhoma Irama disebut Wali Allah SWT karena Raja Dangdut mempercayai tesis milik Kiai Imaduddin.
Raja Dangdut, Rhoma Irama (kiri) dan Kiai Imaduddin Utsman Al-bantani (kanan). (Tangkapan layar YouTube Rhoma Irama Official)
"Gara-gara Rhoma Irama percaya tentang tesisnya Imad," ujar perekam video saat menjelaskan kepada Habib Bahar bin Smith.
Habib Bahar bin Smith langsung menjawab secara blak-blakkan terhadap Kiai Imaduddin yang telah memberikan julukan kepada Rhoma Irama.
Mulanya pendiri Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin itu menganggap bahwa, Kiai Imad sebagai pemecah belah umat Islam.
Ia menuturkan umat Islam sedang diadu domba perkara tesis yang mencoba menentang asal-usul habaib di Indonesia.
Tesist milik Kiai Imad menerangkan bahwa nasab Ba'alawi kepada Rasulullah SAW terputus di Indonesia.
"Berarti andaikan Ana ngomong, Imad itu pengadu domba umat, Imat pemecah belah umat, Imad pengadu domba antara habaib dan kiai," kata Habib Bahar bin Smith.
Tak hanya itu, Habib Bahar juga menyampaikan bahwa, sikap yang dipilih Kiai Imad salah satu yang dikhawatirkan oleh Rasulullah SAW.
Menurutnya, ada banyak orang berusaha mencampuradukkan kebenaran dan kebatilan di akhir zaman.
Ia menyebutkan sikap tersebut hanya menimbulkan kerusakan akidah tidak sesuai dengan syariat agama Islam.
"Imad pengadu domba antara habaib dan kiai, Imad adalah ulama yang paling ditakuti oleh Rasulullah," jelasnya.
"Lebih Rasulullah khawatirkan daripada kerusakan yang ditimbulkan oleh Dajjal," sambungnya.
Ia memberikan pribahasa soal Rhoma Irama disebut wali oleh Kiai Imad hanya karena Raja Dangdut percaya dengan tesisnya.
Misalnya ia mencontohkan ketika ada banyak murid sekolah menumbuhkan keyakinan tesis membahas terputusnya nasab Ba'alawi maka seluruhnya akan dianggap Wali.
Ia berasumsi pernyataan Kiai Imad jika diambil dari kasus tersebut tidak bisa dterima oleh akal.
"Andaikan Ana ngomong begitu, kemudian seluruh murid-murid Ana se- Indonesia, mereka meyakini perkataan itu ya, mereka meneliti, mereka mencermati kemudian mereka yakin berarti semua murid-murid Ana ini Wali?," tanya Habib Bahar.
Pria keturunan Rasulullah SAW itu beranggapan bahwa, anak-anak muda yang mempercayai langkah Kiai Imad disebut tidak berdosa.
"Murid-murid Ana yang lebih muda dari Rhoma Irama menurut pandangan para ahli tasawuf lebih muda berarti dosanya lebih sedikit," imbuhnya.
"Atau yang lebih tua daripada Rhoma Irama yang amalnya lebih banyak berarti mereka semua wali," lanjutnya.
"Tergantung tinggal banyakan mana, kalau Imad cuma satu Walinya dia Rhoma Irama, Ana ada berapa banyak? Begitu aja enggak ribet," tambahnya.
Ia kembali menyinggung Kiai Imad dengan mudah memberikan julukan kepada Raja Dangdut sebagai Wali dari Allah SWT.
Hal ini berhubungan dengan Rhoma Irama terus mendukung tesisnya untuk mengupas tuntas rahasia nasab habaib di Indonesia.
"Ini orang g*bl*k jahil ini, masa menentukan seseorang Wali atau enggak hanya melalui kepercayaan akan apa hal yang dia lakukan," katanya.
"Entahkah itu berupa perbuatan, ucapan, tulisan, karangan atau apa gak bisa seperti itulah enggak masuk akal," sambungnya.
Sebelumnya, Kiai Imad menyebutkan julukan Wali diberikan kepada Rhoma karena Kiai Raden Syarif Rahmat sangat menggemari Raja Dangdut.
Kiai Imad merasa heran Kiai Syarif penghafal Al-Quran dan pintar dalam membaca kitab kuning tetapi sangat menyukai Rhoma Irama.
Pendiri Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum itu mendukung pandangan tersebut bahwasanya Rhoma Irama pantas disebut Wali.
"Bahwa Rhoma Irama adalah waliyun min aulia illahi ta'ala, Rhoma Irama adalah waliyun min auliyaillahi ta'ala," ungkap Kiai Imaduddin.
Kiai Imad merasa bangga terhadap Rhoma Irama yang sudah umurnya sudah tua masih menginginkan untuk mendalami asal-usul nasab Ba'alawi.
Kiai Imad juga merasa terbantu Raja Dangdut terus menggencarkan untuk mencari kebenaran melalui penyebaran ketidakpercayaan dirinya terhadap nasab Rasulullah SAW.
"Coba kita lihat umurnya sudah 80 tahunan tapi ketika mendengar tentang tesis saya dia ingin menelusuri dia ingin meneliti," papar Kiai Imad.
"Kemudian sekarang dia mempunyai keyakinan bahwa para habaib bukan keturunan Rasulullah," lanjutnya.
Menurut Kiai Imad, nasab Rasulullah SAW benar-benar terputus dan mustahil dibuktikan kebenarannya di Indonesia.
"Secara genetik mustahil mereka keturunan Nabi Muhammad SAW, jangankan keturunan Nabi, keturunan Arab saja mereka bukan," terangnya.
Ia masih bertanya-tanya soal kebenaran tokoh golongan Ba'alawi, Ubaydillah yang mengaku nenek moyang para habib sehingga masih tersambungnya nasab Ba'alawi di Indonesia.
"Dikatakan Alawi ini anak dari Ubaydillah, dan Ubaydillah ini disebut anak Ahmad bin Isa. Tapi manuskrip di abad kelima sampai kedelapan tidak ada yang mencatat," tandasnya.
(hap)
Load more