News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Mau Wudhu Pakai Air Sumur tapi Khawatir Tak Sah Usai Tercampur Bangkai Ikan, Ternyata Kata Buya Yahya Hukumnya...

Buya Yahya menjelaskan secara detail terkait hukum wudhu yang menggunakan aliran air sumur telah tercampur dengan bangkai ikan. Apakah hukumnya sah atau najis?
Selasa, 20 Agustus 2024 - 18:29 WIB
Buya Yahya menjelaskan hukum wudhu menggunakan air sumur terkena bangkai ikan yang mati
Sumber :
  • Kolse Freepik & Tangkapan layar YouTube Al-Bahjah TV

tvOnenews.com - Wudhu merupakan bagian kegiatan ibadah untuk mensucikan beberapa anggota badan.

Biasa orang yang mengambil air wudhu ketika ingin melakukan ibadah, seperti shalat dan membaca Al-Quran.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Namun, wudhu memiliki beberapa ketentuan yang harus ditaati, termasuk kebersihan dalam air sebagai tanda bentuk menjaga dirinya tetap suci.

Beberapa orang bertanya terkait diri mereka hendak melakukan wudhu menggunakan air sumur terkena bangkai hewan, seperti ikan dan sebagainya.

Menurut mereka, bangkai ikan yang sudah menyatu dengan air sumur dianggap telah tidak suci dan tak layak dipakai wudhu.


Ilustrasi wudhu dari aliran air sumur terkena bangkai ikan. (Istockphoto)

Lantas, apakah benar air sumur yang menyatu dengan bangkai ikan tidak boleh digunakan untuk kegiatan wudhu? Buya Yahya mengungkap hukumnya.

Dilansir tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Buya Yahya, Selasa (20/8/2024), Buya Yahya menjelaskan tentang hewan ikan.

Mulanya Buya Yahya mendapat sebuah pertanyaan perihal hukum wudhu menggunakan air sumur yang terkena bangkai ikan.

Jemaah tersebut mengeluhkan saat musim kemarau sangat sulit menggunakan air biasa untuk berwudhu.

Hal itu membuat jemaah tersebut terpaksa menggunakan air sumur hendak ibadah dengan cara berwudhu pakai air sumur.

Namun, jemaah itu mengetahui bangkai ikan telah menyatu dengan air sumur lantaran mati dalam kolam yang terletak di sebelah sumur.

"Sekarang musim kemarau dan sumber air di sumur-sumur itu sudah banyak yang kurang dan ada baunya," kata jemaah tersebut.

"Sekarang tuh pada mengeluhkan apakah kita untuk bersuci itu hukumnya bagaimana itu?," tanya jemaah itu.

"Buya dan di sekelilingnya tuh ada kolam, kebetulan kolamnya tuh ikannya pada mati jadi air dari kolam mungkin meresap ke sumur juga," sambungnya.

Buya Yahya menanggapi pertanyaan tersebut karena sesuatu ilmu baru dan mengungkap pengetahuan terhadap umat Muslim sebelum berwudhu.

Buya Yahya menjelaskan seluruh air yang berasal dari langit untuk menyucikan diri masih boleh digunakan untuk wudhu.

Terutama bagi air yang masih benar-benar bersih dan tidak sengaja dicampur oleh tangan manusia maka dianggap suci.

Meski ia memahami air tersebut disebut suci tetapi memiliki warna keruh atau tidak layak dipakai wudhu.

"Semua air yang turun dari langit keluar dari bumi lagi belum digunakan untuk bersuci dengan ketentuannya atau belum bercampur dengan sesuatu yang lainnya," ungkap Buya Yahya.

"Baik yang suci atau najis dengan ketentuannya maka air tersebut adalah air suci dan mensucikan biar pun warnanya air apa pun," lanjutnya.

Ia mencontohkan segala macam-macam air meski bukan berasal dari air jernih, seperti air susu atau kopi masih dibolehkan untuk dipakai wudhu.

"Hujan susu boleh wudhu, sebab tidak ada orang-orang merah susu di atas sana, itu adalah hujan warnanya kayak susu," jelasnya.

"Hujan kopi boleh kalau ternyata ada mata air keluar kopi kayak air kopi hitam boleh pakai wudhu," sambungnya lagi.

Ia menyebutkan selama air tersebut masih asli dan tidak tercampur dengan bahan lain berasal dari tangan manusia tetap dibolehkan dipakai untuk bersuci.

"Aromanya wangi kayak kasturi boleh dipakai wudhu karena itu adalah air keluar dari bumi aroma selagi masih asli," katanya.

Sebaliknya, pengasuh LPD Al Bahjah, Cirebon itu menyatakan apabila air yang sengaja dicampur dengan tangan manusia maka tidak dianjurkan untuk dipakai berwudhu.

Menurutnya, air yang sudah ternodai dengan bangkai ikan akibat aliran air mengalir ke sumur masih disahkan wudhunya.

Ia berpendapat air sumur berbau bangkai ikan selagi masih alami dan belum diceburkan apa pun dengan sengaja oleh tangan manusia masih sah hukum wudhunya.

"Jadi ibu enggak usah ragu selagi air itu tidak Anda ceburin sesuatu memang begitu adalah suci dan mensucikannya," paparnya.

"Ada pun di kiri kanannya adalah ada ikan mati ya biarkan di kiri kanannya dan ikan pun juga," tambahnya.

"Kenapa pusing? Anggap saja bangkai ayam kek enggak ada urusan itu sebelahnya," lanjutnya lagi.

Pendakwah kharismatik kelahiran Blitar itu menjelaskan apabila air sumur memiliki aroma bau masih diwajarkan dan tidak menghalangi kesuciannya.

Menurutnya, air yang bau tanah dan lumpur berasal dari sumur karena tercipta secara alami.

"Kalau sumur bau tanah wajar, bau lumpur wajar namanya tanah di lumpur, bau apa belerang ya memang tempat mengalirnya ada di batu belerang, bukan Anda yang mencampurkannya, sederhana," imbuhnya.

Ia pun berpesan agar seseorang tidak perlu khawatir perihal bangkai ikan telah menyatu sebelum melakukan wudhu.

Ia menyampaikan hal tersebut agar seseorang tetap mengerjakan shalat dan ibadah lainnya.

"Yang dari langit dan dari bumi yang belum Anda campuri, belum Anda rusak bukan dengan tangan Anda maka dianggap suci, enggak usah ragu lagi dan enggak boleh tanya lagi nanti was-was bingung nanti Anda malah enggak shalat," tandasnya.

Adapun ikan memiliki bangkai yang diidentikkan dengan berasal dari hewan laut.

tvonenews

Mazhab Imam Syafi'i menerangkan bangkai hewan yang berasal dari air laut termasuk ikan maka masih suci dan boleh layak dikonsumsi manusia.

Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Hurairah RA perihal bangkai hewan dari laut masih halal dan suci, begini bunyinya:

"Seseorang pernah menanyakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, kami pernah naik kapal dan hanya membawa sedikit air. Jika kami berwudhu dengannya, maka kami akan kehausan. Apakah boleh kami berwudhu dengan air laut?” Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menjawab, “Air laut itu suci dan bangkainya pun halal." (HR. Abu Daud)

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Wallahu A'lam Bishawab.

(hap)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Diserbu 10 Ribu Peserta, Indonesia Blockchain Week 2025 Catat Rekor

Diserbu 10 Ribu Peserta, Indonesia Blockchain Week 2025 Catat Rekor

IDBW 2025 terselenggara melalui kolaborasi strategis empat co-host.
Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT