ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Tolong Istighfar saat Tak Sengaja Sentuh Bangkai Semut di Rumah, Meski Ukurannya Kecil Kata Buya Yahya Ada Tanda...

Buya Yahya menjelaskan bangkai semut yang mati di dalam rumah saat tersentuh atau dipegang sebaiknya memperbanyak istighfar karena menunjukkan tanda-tanda ini.
Jumat, 16 Agustus 2024 - 18:40 WIB
Buya Yahya ungkap hukum memegang dan menginjak bangkai semut yang mati dalam rumah
Sumber :
  • Kolase tangkapan layar YouTube Al-Bahjah TV & Pexels/Egor Kamelev

tvOnenews.com - Semut menjadi salah satu hewan yang akrab dengan manusia dan sering ditemukan dalam rumah.

Semut biasanya menghadirkan wujudnya dalam rumah dengan membentuk rombongan mengingat hewan tersebut sangat solid.

Biasanya hal yang memicu semut memunculkan dirinya karena ada benda memiliki aroma manis dalam rumah, terkhusus di bagian dapur.

Namun, semut juga menjadi hewan mudah mati sehingga wujudnya bisa berubah bangkai perlu diwaspadai oleh penghuni rumah.

Terutama bagi penghuni rumah tidak sengaja menyentuh bangkai semut ketika dalam kondisi tangan basah.


Ilustrasi dua semut di atas kayu dalam rumah. (Pexels/Syed Rajeeb)

Buya Yahya menyarankan harus memperbanyak istighfar saat tangan basah memegang bangkai semut yang mati karena ada tanda buruk ini di rumah.

Apa tanda buruk berasal dari tangan basah menyentuh bangkai semut mati di rumah? Buya Yahya membocorkan hal ini sebagai berikut.

Seperti apa Buya Yahya menerangkan tentang tangan basah tersentuh bangkai semut di dalam rumah? Mari simak penjelasannya di sini sebagai berikut agar tidak salah tafsir.

tvOnenews.com melansir dari tayangan channel YouTube Al-Bahjah TV, Jumat (16/8/2024), Buya Yahya menjelaskan tentang hukum bangkai semut.

Mulanya Buya Yahya mendapatkan sebuah pertanyaan dari jemaahnya yang pernah melihat tayangan video membahas bangkai semut.

Jemaah tersebut menyoroti bahwa hukum bangkai semut adalah najis sehingga membuat dirinya waspada dan selalu istighfar di rumah.

"Saya liat video Buya yang mengatakan bangkai semut itu najis, nah kebutuhan di rumah saya banyak semut dan banyak bangkai semut," ungkap jemaah tersebut.

Jemaah tersebut menanyakan bahwa lantai rumah yang dipenuhi bangkai semut lalu dibersihkan disebut masih najis.

Hal itu membuat jemaah tersebut selalu mensucikan tangannya ketika sedang membersihkan bangkai semut di lantai rumah dengan kondisi tangan basah.

"Saya ingin bertanya jika saya singkirkan bangkai semut di lantai, terus lantai itu saya pel apa lantainya najis?," tanya jemaah itu.

"Dan jika memegang bangkai semut dengan tangan basah, Apakah perlu mensucikan tangannya Buya? Terima kasih Buya," sambungnya.

Buya Yahya pun menjelaskan untuk menjawab pertanyaan dari jemaahnya perihal hukum bangkai semut adalah najis.

Buya Yahya kembali menegaskan bahwa, hukum bangkai selain dari hewan belalang dan ikan masuk dalam kategori najis.

Ia menyampaikan hukum bangkai hewan adalah najis diambil dari penjelasan Mazhab Imam Syafi'i sebagai acuan umat Islam di Indonesia.

"Memang dalam Mazhab kita Imam Syafi'i kita bicara Mazhab Syafi'i yang dikukuhkan, semua bangkai selain daripada bangkai belalang dan ikan maka itu adalah najis," jelas Buya Yahya.

Pengasuh LPD Al Bahjah, Cirebon itu menuturkan bangkai semut masuk kategori najis lantaran darah di tubuhnya tidak mengalir.

Ia menegaskan hewan yang darahnya tidak mengalir menjadi najis apabila sudah mati.

"Termasuk bangkainya binatang yang tidak punya darah mengalir seperti lalat, semut maka bangkainya adalah bangkai yang najis kalau sudah jadi bangkai najis," terangnya.

Ia menerangkan hal tersebut berdasarkan Mazhab Imam Syafi'i dijelaskan dalam hadits riwayat dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, begini bunyinya:

سَأَلَ رَجُلٌ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا نَرْكَبُ الْبَحْرَ وَنَحْمِلُ مَعَنَا الْقَلِيلَ مِنَ الْمَاءِ فَإِنْ تَوَضَّأْنَا بِهِ عَطِشْنَا أَفَنَتَوَضَّأُ بِمَاءِ الْبَحْرِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « هُوَ الطَّهُورُ مَاؤُهُ الْحِلُّ مَيْتَتُهُ

Artinya: "Seseorang pernah menanyakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, kami pernah naik kapal dan hanya membawa sedikit air. Jika kami berwudhu dengannya, maka kami akan kehausan. Apakah boleh kami berwudhu dengan air laut?” Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menjawab, “Air laut itu suci dan bangkainya pun halal." (HR. Abu Daud Nomor 83, An Nasai Nomor 59, Tirmidzi Nomor 69)

Kemudian, belalang dan ikan menjadi bangkai hewan yang suci saat mati dijelaskan dalam hadits riwayat dari Abdullah bin 'Umar Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah SAW bersabda:

أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ فَأَمَّا الْمَيْتَتَانِ فَالْحُوتُ وَالْجَرَادُ وَأَمَّا الدَّمَانِ فَالْكَبِدُ وَالطِّحَالُ

Artinya: "Kami dihalalkan dua bangkai dan darah. Adapun dua bangkai tersebut adalah ikan dan belalang. Sedangkan dua darah tersebut adalah hati dan limpa." (HR. Ibnu Majah Nomor 3314)

Pendakwah usia 51 tahun itu mengingatkan bahwa bangkai hewan yang dinajiskan menjadi suci apabila berada di dalam air.

"Hanya nanti setelah kita bahas najis itu ternyata dimaafkan dalam keadaan tertentu, seperti kalau binatang yang tidak berdarah mengalir tadi tapi darahnya ada cuman bukan darah mengalir semua," imbuhnya.

"Itu adalah bangkainya tetap najis tapi dimaafkan di dalam air saja," lanjutnya.

Meski begitu, Buya Yahya menyampaikan bangkai hewan najis tersentuh tangan menjadi suci jika tidak sengaja dimasukkan ke dalam air.

Tak hanya itu, selama tubuh hewan tersebut tidak mengubahkan wujudnya meski telah menjadi bangkai maka masih boleh dipegang dengan tangan.

"Jadi kalau masuk air dengan dua catatan bukan kita yang memasukkannya dan belum berubah tidak berubah maka itu dimaafkan, itu dalam mazhab kita Imam Syafi'i yang dikukuhkan," ucapnya.

Buya Yahya juga menyinggung biasanya tangan basah yang tidak sengaja memegang bangkai semut dalam kondisi setelah wudhu.

Menurutnya, hal tersebut dianggap membatalkan ibadah shalat hanya karena bangkai semut.

Ia menambahkan biasanya semut mati karena tidak sengaja menginjaknya lantaran hewan tersebut mempunyai ukuran yang sangat kecil.

tvonenews

Ia pun menyarankan seseorang segera menyapu bangkai semut yang mati dari lantai agar tetap menjaga kesucian rumah.

"Artinya yang penting kalau ada banyak bangkai semut yuk kita sapu, kita pinggirin deh. Kalau ternyata pada akhirnya kepencet apa keinjak, kepencet sama kita sudahlah ikut pendapat ini biar ringan," tuturnya.

Ia menganjurkan hal tersebut karena zaman sekarang seseorang mudah depresi akibat ketakutan mereka sendiri, terutama perihal hukum bangkai semut dan hewan lainnya.

Wallahu A'lam Bishawab.

(hap)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT