Khutbah Jumat 16 Agustus 2024: Semarakkan Kemerdekaan Indonesia, Renungkanlah UUD 1945
- Freepik
Mereka semua berhak mendapatkan kemerdekaan agar terhindar dari penjajahan karena tindakan tersebut harus dihapuskan di muka bumi.
Marilah kita senantiasa mengucap rasa syukur karena masih bisa merasakan kenikmatan hakiki dari bentuk kemerdekaan saat ini.
Kita juga senantiasa berterima kasih terhadap para leluhur yang telah memperjuangkan mati-matian demi mendapatkan kemerdekaan.
Sesuai dalil Al-Quran melalui Surah Ibrahim ayat 7 menerangkan rasa syukur harus selalu ditanam saat diberikan kemerdekaan, Allah SWT berfirman:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Wa iz ta'azzana rabbukum la'in syakartum la'aziidannakum wa la'in kafartum inna ‘azaabii lasyadiid.
Artinya: "(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras." (QS. Ibrahim, 14:7)
Dari ayat tersebut menjadi pengingat bahwa, bentuk rasa syukur tidak hanya berasal dari lisan melainkan syukur hati.
Syukur hati memberikan perwujudan keyakinan nikmat dari kemerdekaan yang dirasakan saat ini berasal dari Allah SWT.
Tak hanya itu, selagi kita mempunyai anggota badan yang sempurna marilah kita mensyukuri kenikmatan dari Allah SWT.
Cara mensyukuri ini tidak lain kita harus tetap menjalankan segala perintah dan menghindari larangan-Nya.
Kita akan mendapat kenikmatan yang luar biasa saat berusaha memperbanyak rasa syukur.
Dari dalil Al-Quran melalui Surah An-Nahl ayat 112 menjelaskan apabila seseorang tidak bersyukur maka mengingat kepedihan azab yang akan diberikan oleh-Nya, Allah SWT berfirman:
وَضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ اٰمِنَةً مُّطْمَىِٕنَّةً يَّأْتِيْهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِاَنْعُمِ اللّٰهِ فَاَذَاقَهَا اللّٰهُ لِبَاسَ الْجُوْعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوْا يَصْنَعُوْنَ
Load more