Kemudian, ia juga mengatakan, tidak mudah menyelenggarakan ibadah haji.
Sebab, haji adalah dimana kita menggerakkan jemaah yang jumlahnya mencapai 241.000 dalam lokus Makkah dan Madinah, dalam waktu yang sama dan tempat yang sama.
"Itu tidak mudah. Butuh perencanaan yang matang, metode, teori, sistem yang mungkin menurut kita sudah bagus. Sebab, bisa saja ternyata di lapangan bertemu kondisi yang menyebabkan kurang maksimal," jelasnya.
Kemudian Ashabul Kahfi mencontohkan mengenai masalah penerbangan.
"Kita tidak menyangka ada pesawat yang terpercik (api). Saya lagi yang melepas itu pesawat, kloter 5 Kabupaten Gowa," kelakarnya yang kemudian diiringi tawa hadirin.
Sebagai informasi, Rapat Kerja Nasional Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H/2024 M diselenggarakan oleh Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah di Jakarta, 7-10 Agustus 2024.
Tampak hadir, Menag Yaqut Cholil Qoumas, Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani, Irjen Kemenag Faisal, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief, Plt Dirjen Pendidikan Islam Abu Rokhmad, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, Kepala BPKH Fadhlul Imansyah, para Staf Khusus, Tenaga Ahli, Pejabat Eselon II pada Ditjen PHU, serta para Kepala Kanwil Kemenag Provinsi, Kabid Haji, dan Kepala UPT Asrama Haji seluruh Indonesia.(put)
Load more