اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
Utlu mā ūḥiya ilaika minal-kitābi wa aqimiṣ-ṣalāh(ta), innaṣ-ṣalāta tanhā ‘anil-faḥsyā'i wal-munkar(i), wa lażikrullāhi akbar(u), wallāhu ya‘lamu mā taṣna‘ūn(a).
Artinya: "Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
"Munkar keburukan yang diingkari oleh hati sumber dari perut dan akal, kaya mencuri, munkar juga korupsi, temannya berselisih itu munkar, merampok itu munkar," jelas Ustaz Adi.
"Jadi demi Allah saya katakan orang Yang Salatnya bagus orang yang shalatnya baik akan terhindar dari sumber-sumber keburukan. Jadi mustahil ada orang yang shalat bisa mencela, mustahil karena dia yang nyambung (terhubung) dengan Allah," jelas Ustaz Adi.
Load more