Jakarta, tvOnenews.com - KBRI Beirut dan Kementerian Luar Negeri RI memberikan perintah kepada Warga Negara Indonesia (WNI) meninggalkan Lebanon di tengah panasnya konflik Israel dengan kelompok Hizbullah.
Imbauan KBRI Beirut dan Kementerian Luar Negeri RI mengarah WNI berada atau tinggal di negara tersebut segera keluar setelah melakukan aktivitas monitoring situasi keamanan yang dekat di Lebanon.
KBRI Beirut berharap seluruh WNI yang berada di Lebanon harus Lapor Diri kepada pihaknya untuk meninggalkan negara tersebut dan terus meningkatkan kewaspadaan mereka selama berada di sana.
"Untuk itu, kami mengimbau seluruh WNI di Lebanon untuk memastikan sudah memproses Lapor Diri kepada KBRI Beirut dan mempertimbangkan untuk dapat keluar dari Lebanon untuk sementara waktu secara mandiri, selama layanan penerbangan komersial masih tersedia," dalam keterangan rilis resminya dikutip tvOnenews.com, Rabu (31/7/2024).
KBRI Beirut menyampaikan imbauan tersebut agar WNI tidak terkena adanya potensi eskalasi konflik bersenjata antara Israel dan Hizbullah.
Kemudian, KBRI Beirut mempunyai rencana untuk pergi ke Lebanon dalam urusan penundaan WNI yang akan terbang ke negara tersebut.
Penundaan tersebut sampai berakhirnya konflik Israel dengan kelompok Hizbullah benar-benar selesai.
KBRI Beirut telah menghitungkan pertimbangan versi buruk perihal kondisi keamanan bagi WNI berada di Lebanon Selatan.
Hal ini mengingat beberapa wilayah Lebanon resmi menetapkan Status Siaga Idi. Enam wilayah di Lebanon Selatan di antaranya Saida, Hasbaya, Nabatiyeh, Marjeyoun, Tyre dan Aitaroun.
"Dalam kaitan ini, kami mengimbau seluruh WNI di Lebanon Selatan untuk berlindung di safe house KBRI Beirut," tutur KBRI.
KBRI juga mengingatkan seluruh WNI selalu menjauh dari kawasan rawan biasa dipakai tempat perang di Lebanon.
Tak hanya itu, KBRI juga berharap para WNI di Lebanon menyimpan barang dan dokumen berharga di tempat yang aman juga terus mengambil sikap kewaspadaan atas perkembangan situasi keamanan setempat.
Beberapa sikap meningkatkan kewaspadaan meliputi pemantauan kabar terbaru dari media massa dan sumber informasi resmi otoritas setempat.
KBRI Beirut berharap WNI yang sedang bepergian selalu menjaga barang berharga seperti paspor, dompet, dan ponsel sebagai dokumen dan kebutuhan penting yang tidak boleh hilang.
KBRI memberikan hotline KBRI Beirut untuk pusat informasi jika WNI membutuhkan bantuan.
Hotline KBRI Beirut melalui telepon maupun WhatsApp pada nomor +961 70817310.
Jika mengacu dari data lapor diri KBRI Beirut, 203 WNI sedang berada di Lebanon.
Kemudian, sekitar 1.232 personil Tentara Nasional Indonesia (TNI) sedang menjalankan tugasnya di UNIFIL.
Adapun 14 WNI telah menetap di wilayah Lebanon Selatan dan mereka memutuskan untuk tetap tinggal di rumah masing masing karena merasa situasi masih relatif aman.
(ant/hap)
Load more