Namun, pendakwah kelahiran 29 Januari 1962 itu menegaskan meski seseorang tetap mendapat pahala tidak bisa menandingi keutamaan bagi yang mengerjakan tahajud.
"Tapi jangan bahagia dengan tidur pulasnya, bahagia kita adalah ketika kita tahajud," tegasnya.
Menurutnya, kehilangan waktu tahajud menjadi suatu penyesalan daripada mengerjakan ibadah sunah malam ini.
Ia mengambil contoh dari masa lalu yang sudah terjadi maka tidak akan kembali.
"Lebih pedih kehilangan tahajud daripada kehilangan uang, sepatu yang pasti ada gantinya. Tapi tahajud yang luput tidak ada gantinya, segala yang berlalu tidak akan kembali," terangnya.
Maka dari itu, ia menegaskan bahwa shalat tahajud berfungsi untuk menjadikan seorang Muslim mendapatkan kedudukan paling tinggi setelah ibadah wajibnya.
"Saudaraku sekalian mari kita bertekad semua menjadi ahli tahajud karena hanya ahli tahajudlah yang benar-benar memiliki kedudukan spesial sesudah ahli yang wajib," tandasnya.
Load more