tvOnenews.com - Shalat tahajud menjadi bagian ibadah pada malam hari yang terpopuler dan selalu ditunaikan umat Islam.
Alasan umat Islam selalu mengerjakan shalat tahajud lantaran punya keutamaan yang manfaatnya sangat dahsyat dirasakan oleh mereka.
Shalat tahajud juga membawa umat Islam ke tempat paling terpuji yang sudah dijanjikan oleh Allah SWT.
Namun, tidak semua orang dapat merasakan keutamaan setelah rutin shalat tahajud jika masih merendahkan pendosa yang mencoba bertaubat.
Ilustrasi tahiyar akhir saat mengerjakan shalat tahajud. (Envato Elements)
Seperti apa Aa Gym menjelaskan tentang orang yang sudah rutin shalat tahajud selalu menyepelekan pendosa saat bertaubat kepada Allah SWT? Mari simak di sini agar tidak salah tafsir.
tvOnenews.com mengutip dari kanal resmi Pondok Pesantren (Ponpes) Daarut Tauhiid, Selasa (23/7/2024), Aa Gym mengisi ceramah untuk menerangkan tema tentang shalat tahajud.
Aa Gym yang suka menyelipkan candaannya saat ceramah menjelaskan kepada para santri agar tidak meninggalkan shalat tahajud.
Meski demikian, pendakwah bernama KH Abdullah Gymnastiar itu langsung menyinggung terkait ahli tahajud selalu memberikan penghakiman terhadap orang yang sering berbuat dosa.
Ia menuturkan ahli tahajud selalu memandang buruk pendosa ketika bertaubat untuk kembali ke jalan yang benar.
Pendakwah berusia 62 tahun itu menyatakan bahwa ahli tahajud tersebut akan mendapat dosa dari Allah SWT jika menghakimi pendosa.
"Ada orang yang menjadi kekasih Allah karena dosa, yaitu orang yang berdosa kemudian bertaubat kepada Allah Ta’ala," ujar Aa Gym.
Menurutnya, sikap tersebut tidak disukai oleh Allah SWT karena Dia Maha Pemaaf terhadap hamba-Nya yang menyesali perbuatannya.
Pria kelahiran di Bandung itu memberikan uraian Allah SWT dikenal sebagai Maha Penyayang lantaran sangat mencintai kepada hamba-Nya yang penuh penyesalan.
Pendosa yang menyesal telah berbuat sikap buruk akan Allah SWT angkat derajatnya.
Sebaliknya, ahli tahajud menunjukkan sifat kesombongannya akan diturunkan derajatnya.
Tak hanya itu, penurunan derajat juga berlaku terhadap orang yang beriman biasa dikenal sebagai ahli baca Al-Quran, ahli memberikan amal saleh dan sebagainya.
Ia berasumsi mereka telah menunjukkan sifat riya dan kesombongan yang benar-benar tidak disukai oleh-Nya.
"Itu lebih baik dari pada orang yang tahajud, baca qur’an, dan beramal shaleh lainya," jelasnya.
"Akan tetapi menjadi orang yang sombong, riya, ujub, dan takabbur yang membuat amal tidak diterima," sambungnya.
Ia pun turut merasakan kesombongan akan muncul terhadap orang yang ahli tahajud.
Kasus tersebut sering bermunculan dan terjadi ketika ada ahli tahajud terus memperlihatkan sikap sombongnya terhadap orang yang pendosa atau buruk di mata mereka.
Da'i kelahiran 29 Januari 1962 itu menyampaikan Allah SWT Maha Pembolak-Balikkan hati seseorang dan hal tersebut tidak diketahui kapan terjadi.
Ia berasumsi derajat orang yang selalu disepelekan langsung diangkat dibandingkan orang ahli tahajud sombong membutuhkan proses lama untuk mendapatkan hal tersebut.
Ia mengambil contoh terkait penafsiran ketika mengilustrasikan orang yang bersabar saat melakukan perjalanan ke padang pasir.
Orang tersebut menuju ke padang pasir menggunakan unta dan tiba-tiba kendaraan hewannya hilang.
Hal itu membuat orang tersebut pasrah dan hilang arah dengan cara menidurkan dirinya di bawah pohon.
Namun, saat orang yang sedang tidur di bawah pohon dalam keadaan putus asa tiba-tiba untanya kembali muncul di hadapannya.
Ia membagikan cerita tersebut sebagai bentuk Allah SWT sangat bahagia terhadap hamba-Nya yang selalu meminta ampunan kepada-Nya.
"Kira-kira lebih dari itulah kebahagian Allah ketika menyambut hambanya yang bertobat," tandas Aa Gym.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more