tvOnenews.com - Publik sedang dihebohkan atas Wanda Hara, fashion stylist ternama yang diduga kedapatan mengenakan hijab dan cadar saat mengikuti kajian Ustaz Hanan Attaki. Lantas bagaimana pandangan Islam dalam hal ini, simak penjelasan Ustaz Abdul Somad.
Baru-baru ini publik dibikin heboh atas viralnya foto di media sosial yang memperlihatkan Wanda Hara, yang selama ini dikenal sebagai pria kedapatan mengenakan hijab dan cadar.
Wanda Hara dikenal sebagai pria yang berdandan sebagai perempuan, ia seorang fashion stylist artis ternama di Indonesia.
Hal itu pun langsung menuai banyak kritik dan kecaman dari netizen di media sosial.
Tak hanya kritikan dari netizen di media sosial, Nikita Mirzani turut melontarkan kritiknya terhadap Wanda Hara yang menggunakan busana layaknya wanita.
Diketahui, peristiwa itu terjadi saat Wanda Hara menghadiri kajian yang diisi oleh Ustaz Hanan Attaki di Bandung.
Menyikapi soal kontroversi Wanda Hara memakai hijab dan cadar yang diketahui sebagai laki-laki, bagaimana pandangan Islam dalam hal ini?
Simak penjelasan lengkap Ustaz Abdul Somad di bawah ini...
Dalam sebuah kesempatan ceramahnya, pendakwah kondang ini menegaskan bahwa Allah melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan.
Begitu pun sebaliknya, perempuan yang menyerupai laki-laki dilaknat oleh Allah SWT.
Ustaz Abdul Somad (UAS), Pendakwah.
Pendakwah berbahasa Melayu itu menceritakan bahwa di zaman Nabi ada juga.
"Nabi sedang duduk, ada seorang laki-laki tangan dia pakai Inai / Henna, Inai itu di zaman Nabi dipakai perempuan, lelaki tak ada pakai Inai," terang Ustaz Abdul Somad dilansir youtube Tsaqofah TV.
"Maka Nabi tanya, ini kenapa (tangannya pakai Inai), lalu sahabat Nabi menjelaskan, dia ini menyerupai perempuan," ungkapnya.
Lalu dengan tegas, menurut penuturan Ustaz Abdul Somad, Nabi SAW meminta sosok pria yang menyerupai perempuan itu diasingkan.
"Asingkan dia, karena kalau dia tetap berkawan dengan orang banyak, dia bisa menular pada orang lain," tuturnya.
"Penyakit ini menular juga, macam Corona, bisa menular kepada orang lain," tambahnya.
Menurut Ustaz Abdul Somad, jika berteman dengan seseorang seperti itu, akan membawa perubahan juga pada diri kita dan menular.
"Orang yang melakukan perbuatan ini, zaman Nabi dia mesti diasingkan, tidak boleh berkawan dengan orang baik," jelas Ustaz Abdul Somad.
"Karena dikhawatirkan dia diberikan pelatihan supaya dia boleh sehat dari penyakitnya ini," paparnya.
"Kalau sampai dia melakukan perbuatan, mohon maaf seksual, maka hukumannya jelas," tuturnya.
Berkaca dengan kaum Nabi Luth, melakukan perbuatan yang tidak disukai oleh Allah SWT yakni sesama jenis.
"Maka hukumannya adalah hukum pancung kepala, karena dia sudah melakukan perbuatan umat Nabi Luth," tutup Ustaz Abdul Somad. (ind)
Load more