Lima Kader NU yang ke Israel Akui Salah, Sekjen PBNU Minta Mereka Lekas Ambil Pilihan: Mundur atau Diberhentikan dari Pengurus
- Istimewa
Kelima pria itupun mendapat ejekan di Medsos dengan sebutan "Netanyahu United".
Diketahui, lima Nahdliyin atau sosok yang paham NU tersebut, antara lain Syukron Makmun, Zainul Maarif, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.
"Berbincang langsung dengan Presiden Israel. Saya bukan demonstran, Filsuf-Agamawan. Alih-alih demonstrasi di jalanan dari melakukan pemboikotan, saya lebih suka berdiskusi dan mengungkapkan gagasan. Terkait konflik antara Hamas-Israel, relasi Indonesia-Israel, saya bersama rombongan berdialog langsung dengan Presiden Israel, Izaac Herzog (yang duduk dengan dasi biru) di Istana Sang Presiden. Semoga terbaik yang dianugerahkan untuk kita semua," tulis keterangan foto dari Zen Maarif dikutip dari Facebooknya, Kamis (18/7/2024).
Dalam foto yang beredar di media sosial instagram, terlihat Yaakov mengenakan setelan jas berwarna abu-abu dan berdiri di samping Zainul Maarif yang berada di tengah-tengah dan dibelakang Isaac Herzog yang duduk di kursi.
Kabarnya yang beredar, pertemuan tersebut bahas konflik Hamas-Israel dan Hubungan Indonesia-Israel.
![]()
Heboh Lima Kader NU ke Israel, Sekjen PBNU: Mundur atau Diberhentikan dari Pengurus (Sumber: tim tvOnenews.com/Julio)
Banyak Pihak Menyayangkan Tindakan Lima Pemuda Tersebut
Banyak pihak amat menyayangkan apa yang telah dilakukan oleh lima pemuda NU itu.
Hal ini karena mereka melakukan hal tersebut saat dimana Israel melakukan Genosida ke saudara Mulim yang ada di Palestina.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH. M Cholil Nafis mengatakan ini sangat melukai perasaan umat Islam.
“Sungguh keterlaluan mereka itu tersenyum dibelakang pembunuh dan tak peduli dg manusia-manusia tak berdosa yang dibunuh dan diusir dari negaranya sendiri,” ujar Cholil Nafis, Senin (15/7/2024).
Cholil kemudian mempertanyakan apa yang membuat mereka sampai berkunjung dengan pimpinan Israel tersebut.
“Apa mashlahahnya secara kemanusiaan dan diplomasi mereka berkunjung dan bertemu dengan dedengkot Israel yg menyerang manusia dan kemanusiaan. Dialog apa dan apa gunanya ?” tanya Cholil.
“Menghentikan demonstrasi dengan dialog sungguh tak masuk akal jika dilihat dari perilaku Israel yang membunuh akal sehat dan anak-anak, orang tua dan warga yang tak bersalah,” sambungnya.
Load more