Pemerintah Indonesia seringkali mengecam tindakan dilakukan oleh Israel yang berkali-kali membantai warga sipil di Jalur Gaza.
Namun, kelima tokoh Nahdliyin menyempatkan untuk melakukan pertemuan terhadap petinggi di Israel, yakni Presiden Isaac Herzog.
"Dalam konteks ini saya ingin menegaskan bahwa kiranya sudah cukup apa yang disampaikan baik dari kalangan pemerintah juga sudah memberikan statement-nya dan disampaikan ke dalam lingkup internal di organisasi di ormas," jelasnya.
Ia pun tidak ingin memberikan tanggapan lebih banyak mengingat sudah ada berbagai pihak termasuk dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga turut menanggapi pertemuan tokoh mudanya.
"Saya juga sudah melihat bahwa hari ini sudah ada konferensi pers untuk memberikan tanggapan, bahkan dari MUI juga tokoh-tokoh terkait sudah memberikan tanggapan itu, saya kira sudah menjadi cukup," imbuhnya.
Meski begitu, pendakwah lulusan S2 di UIN Bandung itu menyoroti satu hal dimana Zainul Maarif membawa dirinya sebagai seorang filsuf dan agamawan dalam sebuah status viralnya.
"Saya hanya ingin memberikan satu penekanan saja pada satu status yang disampaikan oleh salah satu yang berangkat untuk memberikan satu pertimbangan ilmiah dan juga masukan-masukan terkait dengan klaim yang dituliskan," tegasnya.
Zainul Maarif menyelipkan dalam suatu paragraf di statusnya menuliskan berasal dari kalangan filsuf dan agamawan.
Load more