Jakarta, tvOnenews.com - Cendekiawan muda Nahdlatul Ulama Zainul Maarif mengunggah foto melihatkan lima warga NU bersama Presiden Israel Isaac Herzog menggegerkan publik.
"Berbincang Langsung dengan Presiden Israel," tulis Zainul Maarif satu dari lima warga NU di Instagram resminya dikutip tvOnenews.com, Selasa (16/7/2024).
Banyak orang belum mengetahui ternyata Zainul Maarif satu dari lima warga NU menjadi salah satu pengurus LSM Rahim.
Dilansir tvOnenews.com dari laman Rahim.or.id, Zainul menjadi bagian lima warga NU bertemu Presiden Israel ternyata sebagai Manajer Penelitian Domestik di LSM Rahim.
5 Nahdliyin mengatasnamakan Nahdlatul Ulama (NU) foto bersama Presiden Israel, Isaac Herzog. (Istimewa)
Intelektual muda Nahdlatul Ulama, KH. Mukti Ali Qusyairi menjadi pimpinan organisasi berbasis LSM tersebut.
Organisasi Rahim ini terbentuk sebagai Pusat Studi Warisan Ibrahim demi menjaga perdamaian.
Laman resminya juga menerangkan adanya Rahim sebagai bentuk koalisi mendidik masyarakat Indonesia agar mencapai tujuan menciptakan kerukunan beragama di Indonesia dan dunia.
Ini menunjukkan keberadaan LSM Rahim mempunyai tujuan membentuk koalisi antar umat beragama terdiri di dalamnya, umat Muslim, umat Yahudi, serta kaum Bani Nuh di Indonesia.
Yayasan Rahim: The Ibrahim Heritage Study Center For Peace juga mempunyai tujuan sebagai peluncuran lembaga menaungi bidang penelitian, perdamaian hingga resolusi konflik lokal dan global.
Kemudian, Rahim juga menyampaikan informasi bahwa pernah mengirim enam delegasi dalam rangka bertemu dengan duta besar Israel di Singapura pada 2023.
Pengutusan delegasi dari Rahim berasal dari pembuktian artikel mengambil judul "Delegasi Rahim ke Singapura 2023".
Anggota Steering Committee Rahim alias Rumah Ibrahim untuk Urusan Luar Negeri, Elisheva Stross turut membantu Rahim dalam mengatur perjalanan pengutusan enam delegasi dari Rahim menuju Singapura.
Pengiriman delegasi bertemu duta besar Israel dan komunitas Yahudi di Singapura telah berlangsung sejak 12-16 Agustus 2023.
Uniknya ada tiga lembaga mendukung dalam pergerakan koalisi berbentuk LSM Rahim tersebut diduga salah satunya menyeret ormas keagamaan NU.
Tiga organisasi agamawi mendirikan LSM ini di antaranya Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama, Eits Chaim Indonesia, dan BNEI NOAH (Bani Nuh) Indonesia.
Mengulik tentang Eits Chaim Indonesia merupakan yayasan berbasis nirlaba Indonesia terus menyebar pemahaman terhadap kepercayaan umat Yahudi.
Tak hanya itu, Eits Chaim Indonesia juga mempromosikan Agama Yahudi dan Negara Israel di lingkungan masyarakat Indonesia.
Yayasan tersebut bermula dari inisiasi tiga WNI mempunyai keturunan Yahudi Belanda-Yemen dan Yahudi Turki.
Beruntungnya dua pendiri Eits Chaim Indonesia memutuskan keluar dari Indonesia mencirikan yayasan tersebut tidak terlalu aktif meski terus menyebar pemahaman Yahudi melalui media sosial YouTube dan Facebook.
Kemudian, Bnei Noah (Bani Nuh) Indonesia menjadi lembaga berbentuk Paguyuban Bani Nuh di Indonesia.
Di dalamnya meliputi para pengikut Taurat Yahudi berada di Indonesia meski tidak mempunyai keturunan dan penganut Yahudi.
7 kategori hukum Nuh menjadi acuan dari para pengikut di lembaga Bnei Noah Indonesia menjadikan mereka telah meyebar luas di dunia, termasuk di antaranya ada Israel.
Sejumlah hukum Nuh ini juga telah memberikan ajaran Taurat dan sudah berbasis Bahasa Indonesia.
Noahide Academy Israel, di bawah kepemimpinan Rabbi Moshe Perets dan Institute for Judaism and Civilization dibawah Rabbi Dr. Shimon D. Cowen menaungi dalam tujuan afiliasi Bnei Noah (Bani Nuh) Indonesia.
Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBM NU) menjadi bagian dalam mendukung koalisi LSM Rahim diisi oleh cendekiawan dari NU.
LBM NU juga tidak pernah lelah memberikan rekomendasi berbagai kebijakan peningkatan domestik dan internasional terhadap pemerintah Indonesia.
Jika melihat dari tim pengurusnya melibatkan berbagai tokoh penting antar-agama, beberapa di antaranya ada beberapa tokoh muda NU.
KH. Mukti Ali Qusyairi menjadi Presiden Direktur, Elisheva D. Stross (Direktur Urusan Luar Negeri), Leo Agustinus Yuwono (Kepala Delegasi), kh. Zainul Maarif (Manajer Penelitian Domestik), Asnawi Ridwan (Manajer Penelitian Kitab Suci), KH. Roland Gunawan (Manajer Media dan Komunikasi), Yokhanan Elias (Manajer Diseminasi dan Informasi), Lodwyk Tiwery (Manajer Pendanaan).
Rahim telah menuliskan banyak artikel membuktikan pihaknya terus mendambakan bangsa Israel seharusnya saat ini terus mendapat kecaman dari dunia.
Padahal saat ini Indonesia menunjukkan konsistennya turut membantu perjuangan kemerdekaan Palestina, khususnya dialami warga Gaza.
Dugaan kemungkinan Zainul mengambil dari kisah tersebut menunjukkan pihaknya lebih menyukai cara berdialog dalam memberikan inspirasi diwakili oleh perwakilan NU.
"Saya bukan demonstran, melainkan filsuf-agamawan. Alih-alih demonstrasi di jalanan dan melakukan pemboikotan, saya lebih suka berdiskusi dan mengungkapkan gagasan," ucapnya.
Tak hanya itu, lima warga NU itu turut mendukung upaya perdamaian di tengah konflik Israel dan Palestina melibatkan Hamas dan membentuk kerja sama dengan Indonesia.
"Terkait konflik antara Hamas-Israel, dan relasi Indonesia-Israel, saya bersama rombongan berdialog langsung dengan Presiden Israel, Isaac Herzog," tutur Zainul Maarif.
Video Zainul menyampaikan sambutan di hadapan Presiden Israel Isaac Herzog turut menyebut dari NU dan Gus Dur juga menggegerkan publik.
"Izinkan saya memperkenalkan diri. Nama saya Zainul Maarif. Saya muslim. Saya dosen salah satu universitas milik Nahdlatul Ulama. Nahdlatul Ulama adalah organisasi Muslim terbesar di Indonesia bahkan dunia yang menyuarakan Islam moderat. Salah seorang tokoh yang memimpin organisasi adalah KH Abdurrahman Wahid yang dikenal dengan nama Gus Dur adalah Presiden keempat Republik Indonesia yang punya hubungan dekat dengan Simon Perez dan Yahudi. Saya adalah muslim yang menjadi peserta program (AIPAC) ini. Semua muslim di sini adalah Nahdlatul Ulama. Kami adalah generasi ketiga Nahdlatul Ulama dan kami akan melanjutkan legacy Gus Dur, memperkuat dialog antaragama."
Sontak, publik mengerahkan amarahnya sejak Zainul Maarif dan teman-teman Nahdliyin terang-terangan mengunjungi Presiden Isaac Herzog.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Sekjen PBNU) Gus Saifullah Yusuf turut berbicara pihaknya telah dilukai oleh lima Nahdliyin.
Gus Ipul sapaan akrabnya menyoroti pengakuan lima tokoh muda tersebut berasal dari NU dan Gus Dur di tengah genosida Israel terhadap warga Jalur Gaza, Palestina.
"Dia berangkat di belakangnya ada NU-nya, bukan sebagai dosen. Inilah yang menimbulkan tanda tanya. Sebagian besar berupa kecaman. Mereka juga sebut-sebut Gus Dur. Mereka bukan Gus Dur. Bertemu tanpa visi dan misi di sana. Bikin video, foto, senyum-senyum ditengah-tengah Gaza berkecamuk yang melukai kita semua," tegas Gus Ipul saat diundang di Program Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Selasa (16/7/2024).
Hingga kini Zainul Maarif telah merespons terkait kabar foto bersama Presiden Isaac Herzog viral.
"Untuk mengklarifikasi 'berita liar' yang beredar tentang saya dkk ke Israel-Palestina, saya sudah menulis artikel dan mengirimkannya ke media massa besar. Semoga segera dipublikasikan. Tunggu saja sambil santai tanpa emosi," klarifikasi Zainul Maarif melalui akun Facebook resminya.
(hap)
Load more