Jakarta, tvOnenews.com-- Majelis Ulama Indonesia (MUI) saat ini tengah mendalami latarbelakang dan juga pemahaman dari Mama Ghufron yang kontroversi.
Banyak video ceramah Mama Gufhron yang berseliweran di media sosial (medsos) dengan berbagai durasi. Pesan yang disampaikan kontroversi karena tidak sesuai dengan ajaran agama islam.
Ceramahnya, mulai dari mengaku buat 500 kitab, bahasa Suryani, mengaku video call dengan malaikat maut, alam barzah, bahasa jin, bahasa semut, dan lainnya. Itu semua dinilai kebanyakan orang, termasuk MUI mampu meresahkan sampai menyesatkan masyarakat.
"Kami di Majelis Ulama Indonesia setelah mengamati perkembangan di media tentang nama Ghufron yang banyak cerita-cerita menurut saya yang tepat dan tidak benar. Oleh karena itu, majelis ulama mengatakan banyak hal yang tidak sesuai dengan ajaran-ajaran Islam, bagaimana bisa video call dengan malaikat maut, menjaga neraka dan seterusnya tidak sesuai dengan ajaran Islam bahkan cenderung barangkali tak beralasan," kata Kiai Cholil dari Medsos X MUI Pusat, Sabtu (13/7/2204)
"Oleh karena itu Majelis Ulama Indonesia sedang meminta kepada Komisi pengkajian untuk mengkaji tentang siapa itu Mama Ghufron, kemudian dari mana," sambungnya
"Insyaallah terus akan kita tangani dengan cara dibina tentunya, diluruskan pemahamannya juga kita akan menggali, sejauh mana akhirnya kita selesaikan dengan cara dakwah, maupun dengan cara ketetapan hukum yang akan kita sampaikan kepada masyarakat," tegas Kiai Cholil
Dalam keterangannya, pria yang akrab disapa Gus Fahrur itu, mengingatkan masyarakat berhati-hati.
Juga tidak mudah percaya atas ucapan yang "ngaku-ngaku" katanya kiai, ulama atau bisa menulis kitab sebagainya.
Seperti diketahui, Mama Ghufron dianggap kontroversi dan menyimpang, ceramahnya yang viral itu mulai dari mengaku buat 500 kitab, bahasa Suryani, mengaku video call dengan malaikat maut, alam barzah, bahasa jin, bahasa semut, dan lainnya.
Bahkan Gus Fahrur mengimbau untuk mengenal dan memahami seseorang mengaku paham atau ahli agama, bisa dinilai dari keilmuannya dan latarbelakang orang tersebut.
"Hendaknya kita jangan pernah terpengaruh oleh keanehan seseorang, semua harus sesuai standar ilmu syariat Islam. Untuk mengarang kitab tentunya hanya bisa dilakukan oleh orang yang berilmu, punya track record belajar dan kualitas ilmu yang mumpuni," kata Gus Fahrur kepada tvOnenews.com, Kamis (13/6/2024)
"Bukan hanya pengakuan sepihak, jangan mudah percaya dengan omongan orang sebelum ada buktinya, dan ada pengakuan ulama-ulama lainnya," jelas
Perlu diketahui, Abuya Ghufron Al Bantani diketahui, katanya sosok ulama kontroversial. Abuya Ghufron Al Bantani memiliki nama lengkap KH Muhammad Abdul Ghufron Al Bantani As Syafi'i. (klw)
Waallahualam
Load more