Jakarta, tvOnenews.com-- Beberapa hari terakhir ini nama Sarwendah menjadi sorotan publik terkait pemberian ASI untuk anaknya, Betrand Peto.
Hal yang menarik perhatian, ialah usia sang anak tidak lagi bayi tapi sudah remaja sekitar 19 tahun untuk Sarwendah beri ASI.
Sarwendah dalam keterangannya, menilai tidak masalah atas pemberian ASI untuk anaknya Betrand, karena atas keinginan sendiri tidak dipaksa.
"Aku spontan tanya 'Kan kakak juga?'," tanya Sarwendah kepada Betrand saat makan bersama, dikutip dari YouTube Melaney Ricardo beberapa waktu lalu
"Nggak aku, kakak dari umur 8 bulan minumnya langsung teh," tutur Sarwendah menirukan jawaban dari Betrand
"Akhirnya pada saat makan, kakak bilang 'Bunda kakak mau minum ASI-nya bunda dong. Dia yang minta sendiri, jadi bukan aku yang 'Kakak harus minum ASI aku ya'," ungkap Sarwendah
Atas isu pemberian ASI Sarwendah untuk Betrand Peto. Muncul pertanyaan, bagaimana cara bisa memiliki ASI banyak seperti Sarwendah?.
Hal ini akan dijawab oleh dr Zaidul Akbar dalam YouTubenya, disebutkan banyak asupan sudah disarankan oleh Islam untuk melancarkan ASI.
Seperti rutin konsumsi mengandung probiotik atau dikenal sebagai mikroorganisme yang bisa menyehatkan tubuh.
Contohnya, seperti kacang-kacangan dan produk serangga seperti madu, katanya.
Istilah yang digunakan oleh dr Zaidul di YouTube dr Zaidul Akbar Official ialah booster ASI. "Bisa konsumsi semua jenis produk lebah dikonsumsi saja," kata dr Zaidul dikutip, Senin (8/7/2024)
"Sebagai asupan dan booster asi, madunya, propolis, jelly dan semuanya bisa membooster asi. Juga disampaikan dalam al Quran ada zaitun dan habbatussauda atau jintam hitam ditambah dengan beberapa kacang-kacangan untuk melancarkan asi," ungkap dr Zaidul Akbar
"Kacangan itu seperti, almond dan kacang lokal juga tak masalah, serta air kelapa. Bagi anda yang sedang menyusui coba rutin konsumsi probiotik ini ya, salah satu yang saya jelaskan tadi," pesannya
Sehubungan dengan usia pemberian ASI oleh Ibu dalam Islam, memang hanya sampai usia 2 tahun.
Keputusan artis Sarwendah untuk memberikan ASI ke anaknya berusia remaja, Betrand Peto kembali lagi pada pembaca baik atau tidaknya.
Sebab dalam Islam batas usia pemberian ASI, sebagaimana disampaikan oleh Allah SWT dalam firman-Nya sebagai berikut:
۞ وَالْوٰلِدٰتُ يُرْضِعْنَ اَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يُّتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۗ وَعَلَى الْمَوْلُوْدِ لَهٗ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِۗ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ اِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَاۤرَّ وَالِدَةٌ ۢبِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُوْدٌ لَّهٗ بِوَلَدِهٖ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذٰلِكَ ۚ فَاِنْ اَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗوَاِنْ اَرَدْتُّمْ اَنْ تَسْتَرْضِعُوْٓا اَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ اِذَا سَلَّمْتُمْ مَّآ اٰتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوْفِۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
Wal-wālidātu yurḍi‘na aulādahunna ḥaulaini kāmilaini liman arāda ay yutimmar-raḍā‘ah(ta), wa ‘alal-maulūdi lahū rizquhunna wa kiswatuhunna bil-ma‘rūf(i), lā tukallafu nafsun illā wus‘ahā, lā tuḍārra wālidatum biwaladihā wa lā maulūdul lahū biwaladihī wa ‘alal-wāriṡi miṡlu żālik(a), fa'in arādā fiṣālan ‘an tarāḍim minhumā wa tasyāwurin falā junāḥa ‘alaihimā, wa in arattum an tastarḍi‘ū aulādakum falā junāḥa ‘alaikum iżā sallamtum mā ātaitum bil-ma‘rūf(i), wattaqullāha wa‘lamū annallāha bimā ta‘malūna baṣīr(un).
Artinya: "Ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Kewajiban ayah menanggung makan dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani, kecuali sesuai dengan kemampuannya. Janganlah seorang ibu dibuat menderita karena anaknya dan jangan pula ayahnya dibuat menderita karena anaknya. Ahli waris pun seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) berdasarkan persetujuan dan musyawarah antara keduanya, tidak ada dosa atas keduanya. Apabila kamu ingin menyusukan anakmu (kepada orang lain), tidak ada dosa bagimu jika kamu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (Q.S Al-Baqarah ayat ke 233), dikutip dari laman Al-Qur'an Kementerian Agama. (klw)
Waallahualam
Load more