tvOnenews.com - Belakangan ini ramai di media sosial khususnya TikTok tentang fenomena 'cek khodam'.
Fenomena 'cek khodam' berawal dari seseorang yang melakukan live di TikTok dengan menyebutkan apakah ada khodam dari diri seseorang.
Netizen pun beramai-ramai menuliskan namanya di kolom komentar untuk dilihat dalam dirinya terdapat khodam atau tidak.
Akhirnya banyak yang membuat fenomena tersebut sebagai bahan hiburan.
Lantas, apa sebenarnya khodam dan bedakah dengan jin qorin?
Simak penjelasan Buya Yahya berikut ini, dikutip dari kanal YouTube Buya Yahya.
Buya Yahya menjelaskan, dalam hadits Rasulullah SAW dibahas bahwa setiap dari kita (manusia) memiliki jin qorin.
"Ada hadits Nabi yang membahas setiap dari kita ada qorin. Ada qorin yang menyertai kita. Jin qorin," ujar Buya Yahya.
Bahkan, Nabi Muhammad SAW juga memiliki qorin, namun berbeda dari kita. Rasulullah SAW terjaga atau terlindungi dari itu semua.
Buya Yahya ungkap bedanya khodam dan qorin. Sumber: YouTube Al-Bahjah TV
Buya Yahya menyampaikan kita harus mengimani memang ada qorin atau jin. Namun, manusia dan jin tidak ada urusan.
Maka tidak seharusnya manusia mencari di mana keberadaan jin, karena jin dan manusia berada pada alam yang berbeda.
"Kita ada qorin dan tidak tahu di mana, itu pun kita harus beriman," kata Buya Yahya.
"Nggak usah dicari di mana qorin kita, nggak ada urusan. Dia punya alam yang berbeda, yang penting baca doa, selesai," tambahnya.
Sementara, khodam merupakan jin yang diberdayakan oleh seseorang untuk kepentingan tertentu, dan hal itu tidak baik dalam Islam.
Jin ada, meski jin Islam, tetap saja nggak baik (memberdayakan jin untuk kepentingan tertentu)," lanjutnya.
Namun Buya Yahya juga menyampaikan bahwa jangan dulu menyebut semua itu syirik. Sebab, Nabi Sulaiman juga pernah meminta bantuan kepada jin.
Seperti yang dikisahkan, Nabi Sulaiman mendapat bantuan dari jin ifrit atas kehendak Allah SWT, sehingga beliau bisa membuat Ratu Balqis beriman kepada Allah SWT.
"Dikatakan syirik, ntar dulu. Karena Nabi Sulaiman juga pernah minta tolong ke jin waktu kisah ifrit," ujar Buya Yahya.
"Ada seorang Nabi, bisa saja seorang wali punya karomah untuk urusan itu," sambungnya.
Buya Yahya juga menghimbau untuk tidak berurusan dengan jin karena seseorang bisa terjerumus hawa nafsunya karena jin.
"Kalau kita nggak ada urusan dengan jin. Terjerumus nanti. Terjerumus hawa nafsu nanti. Nanti kita menginginkan sesuatu dan dibantu oleh jin," kata Buya Yahya.
"Tidak ada baiknya, justru menambah repot kepada orang tersebut," tutupnya.
(gwn)
Load more