Orang Tua Gen Kekeh Thariq Bergelar Haji, Atta Halilintar Geram Dipanggil Pak Haji, Ustaz Abdul Somad: Yang Mabrur Ada...
- Kolase tangkapan layar YouTube Ustaz Abdul Somad Official & Instagram/@attahalilintar
Menurut Ustaz Abdul Somad, bagi yang merasa ingin menunjukkan bahwa dirinya sudah haji kepada orang maka tidak mendapatkan manfaat dan hakikat ibadah ini.
"Tapi menjadi angkuh dan sombong gara-gara haji maka sesungguhnya dia belum mendapatkan hakikat haji," kata Ustaz Abdul Somad.
"Karena hakikat haji adalah meninggalkan angkuh dan sombong," lanjutnya.
Ia berpendapat bahwa, ibadah haji sebagai gambaran manusia akan menghadapi dan merasakan amalannya dihisab di Padang Mahsyar melalui Padang Arafah.
"Karena orang haji sudah pakai pakaian orang mati, orang haji sudah merasakan miniatur Padang Mahsyar di padang Arafah," paparnya.
"Sehelai di bawah, sehelai di atas bagi laki-laki pakaiannya pakaian kematian," tambahnya.
Pada dasarnya haji membuang sifat keburukan saat seorang Muslim memenuhi rukun Islam kelima.
Misalnya melalui lontar jumrah ulah, jumrah wusto, dan jumrah aqabah sebagai bentuk agar terhindar dari sifat dan godaan setan.
"Orang yang sudah haji sudah melunturkan semua keangkuhan, kesombongan, atribut semua baju dilepaskan, jas lepas, dasi lepas, baju kebesaran lepas, baju kehormatan, baju PNS, baju polisi, baju tentara, baju pejabat lepas," bebernya.
Ia menyatakan yang berhak mendapat predikat haji mabrur jika segala sifat dan sikap keburukan dalam diri seseorang berhasil dihapuskan setelah ibadah haji.
"Maka kalau ada haji balik sombong angkuh, dulu sebelum haji mau diundang datang ke rumah. Sekarang kalau tidak ditulis hanya tiga biji tak mau datang ini haji mardud bukan haji mabrur," kata Ustaz Abdul Somad.
"Haji mabrur adalah haji yang ada perubahan. Dulu sebelum berangkat haji pelit, setelah berangkat haji Masya Allah lewat kotak infak Rp2.500," tandasnya.
(hap)
Load more