Jakarta, tvOnenews.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan kepada Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bahwa, pelayanan Kemenag patut diapresiasi dalam penyelenggaraan ibadah haji 2024.
"Berbagai langkah dan terobosan yang dilakukan Kemenag dalam melayani jamaah haji Indonesia tahun ini patut kita apresiasi," ujar Bamsoet di Jakarta, Kamis (27/6/2024).
Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu menyampaikan berbagai layanan untuk jemaah haji Indonesia dianggap sukses pada musim haji 2024.
Bamsoet menjelaskan sejumlah layanan sangat membantu dalam melayani jemaah haji Indonesia, seperti haji ramah lansia, penyediaan konsumsi tiga kali sehari selama di Makkah.
Tak hanya itu, Ketua MPR RI itu menuturkan layanan lainnya seperti penambahan layanan fast track di Embarkasi Jakarta, Solo dan Surabaya sangat memudahkan jemaah haji untuk langsung menuju bus saat tiba di Tanah Suci.
Kondisi jemaah haji memadati Ka'bah dari pandangan Masjidil Haram. (MCH 2024)
"Masih adanya beberapa hal yang harus diperbaiki pada musim haji tahun depan, harus menjadi catatan penting Kemenag," katanya.
Mantan Ketua Komisi II DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan itu juga memuji perihal penambahan jumlah kuota jemaah haji terbanyak sepanjang sejarah pada penyelenggaraan ibadah haji.
Kuota jemaah haji Indonesia pada 2024 berjumlah 241.000 orang terdiri dari 213.320 jemaah reguler dan 27.680 jemaah khusus.
"Awalnya kuota haji Indonesia tahun 1445H/2024 M sebanyak 221.000 jemaah. Berkat lobi-lobi yang dilakukan pemerintah akhirnya pemerintah Arab Saudi memberikan tambahan kuota haji Indonesia sebesar 20.000 jemaah," jelasnya.
"Dimana sebanyak 10.000 kuota dipakai bagi jemaah haji reguler dan 10.000 lainnya untuk jemaah haji khusus. Sehingga total jemaah haji Indonesia tahun ini menjadi 241.000 orang," sambungnya.
Selain itu, ia merasa terkejut perihal langkah inovasi Kemenag menggunakan skema murur selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) telah berhasil.
Hal ini menunjukkan Kemenag telah mengurangi pergerakan jemaah haji Indonesia selama di Muzdalifah lebih dari 30 persen dari total kuota keseluruhan jemaah Indonesia karena lahan yang tersedia hanya 0,29 m2.
"Penerapan skema murur ini sangat membantu jemaah haji lansia, difabel dan jemaah yang memiliki risiko tinggi. Sekitar 53.863 jemaah haji yang masuk kategori tersebut dapat menggunakan skema murur dan memperlancar proses mabit di Muzdalifah," paparnya.
Ia memuji tambahan layanan fast track di Embarkasi Jakarta, Solo dan Surabaya memudahkan jemaah melakukan proses imigrasi dari Indonesia dan tidak perlu diurus di Arab Saudi.
"Terobosan lain dari Kemenag adalah pemberlakuan syarat istitha’ah sebelum pelunasan haji. Cek istitha’ah dilakukan sebagai syarat syar’i seorang calon jemaah haji lolos memenuhi persyaratan melaksanakan ibadah haji. Sebelum haji tahun ini, para jemaah haji yang telah masuk daftar tunggu harus melakukan pelunasan pembayaran biaya haji sebelum dilakukan cek istitha’ah," tandasnya. (put/mch/hap)
Load more