Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Media Center Kementerian Agama (Kemenag) Widi Dwinanda mengatakan jemaah haji Indonesia diwajibkan memprioritaskan ziarah Raudhah.
Ia menyampaikan hal tersebut agar jemaah haji melakukan ziarah menuju Raudhah sebelum ke tempat ziaran lain, seperti Jabal Uhud, Masjid Kuba dan lain-lain.
"Utamakan ziarah ke Raudhah, karena jadwalnya sesuai tasreh yang telah diberikan Kementerian Haji dan Umrah Saudi, sehingga tidak bisa diulang," ujar Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, Kamis (27/6/2024).
Widi mengungkapkan jemaah haji yang tidak melakukan tasreh sesuai jadwal tidak akan bisa terulang lagi.
"Kalau sudah terlewat, jemaah tidak punya kesempatan lagi. Petugas telah mengurus tasreh yang akan digunakan jemaah sebagai tiket masuk Raudhah," jelasnya.
Anggota Media Center Kementerian Agama) Widi Dwinanda beri keterangan jemaah haji utamakan ziarah Raudhah. (MCH 2024)
Ia juga mengatakan ada perbedaan kondisi hotel yang berada di Madinah dengan di Makkah.
Ia memaparkan kapasitas daya tampung hotel di Madinah hanya mencapai 1.500 orang, sedangkan kapasitas hotel di Makkah bisa melesat sampai 20 ribu jemaah haji.
"Kondisi tesebut perlu dipahami para jemaah, karena berdampak terhadap penempatan jemaah dan ada potensi kloter yang terpisah penempatannya," tuturnya.
Lanjut, menurut Widi, kebanyakan lobi hotel di Madinah memiliki kapasitas lebih kecil dan terbatasnya jumlah lift yang disediakan oleh pengelola.
Ia pun mengimbau agar jemaah haji Indonesia dapat mengolah atau mengatur waktu baik saat turun dan naik lift, terutama setelah shalat dari Masjid Nabawi.
"Selain itu, mengingat cuaca di Kota Madinah lebih panas dari Kota Makkah, jemaah agar melengkapi diri dengan alat pelindung diri seperti topi, kaca mata hitam dan semprotan air selagi bepergian atau ziarah," paparnya.
Ia menambahkan bahwa, jemaah haji yang ingin ibadah di area Masjid Nabawi maka harus mengingat nama dan nomor penginapan hotel masing-masing.
Tak hanya itu, ia menyarankan nomor kontak PPIH diberikan kepada pihak hotel agar mudah menghubungi jika suatu saat membutuhkan layanan petugas Arab Saudi.
"Tetap mengenakan identitas pengenal, terutama gelang jemaah, membawa paspor, visa dan identitas diri lainnya," tandasnya. (put/mch/hap)
Load more