Kisah Dokter Bedah yang Percaya Santet dan Harus Ruqiyah, Setelah Operasi Keluarkan Ribuan Paku dari Tubuh Pasien
- dok.tangkapan layar youtube
Jakarta, tvOnenews.com- Seorang dokter kisahnya popular di indonesia, lantaran ia secara mendadak harus paham dan percaya soal santet. Setelah melakukan pembedahan pada seorang pasien.
Dokter tersebut, ahli bedah, dr.H. Sagiran,Sp.B(K)KL.M.Kes.FICS di Rumah Sakit Nur Hidayat, Yogyakarta. Dokter Sagiran harus melihat fakta di hadapannya, kalau kondisi pasien dengan protokol medis tak bisa selesai.
Pasien tersebut bernama Supiati (25), yang tubuhnya mengeluarkan ribuan paku. Meski sudah dibedah untuk keluarkan sebanyak 72 paku , tapi tetap paku keluar secara terus-menerus.
"Ketika saya terapkan ilmu medis saya, betul-betul tidak masuk di protokol penyakit medis tapi kan fakta dan peristiwanya ada. Saya bangun analogikanya di sini, karena ilmu medis tidak masuk, saya harus cari referensi lain," kata dr Sagiran dalam Youtube Obrolan Santai, Rabu (12/6/2024)
"Referensi itu apa?, ya agama. Agama itu identiknya dengan dalil, hadist dan al-quran kita cari tahu dan saya pelajari itu masuk semua," jelas dokter
"Setelah dioperasi dan diambil pakunya gimana?,dibedah dan diambil pakunya berjumlah 72 paku dalam waktu 1 jaman ya tidak berselang lama, operasinya malam, dan paginya ada lagi. Jadi bekas luka yang kita keluarin pakunya kan, harus rutin dibersihkan oleh perawat dan ganti perban, pas buka langsung muncul lagi pakunya," sambungya
Setelah berupaya dengan keilmuannya sebagai ahli bedah. Dokter Sagiran, tetap menangani pasien secara medis, dan memadukan dengan pengobatan agama islam yaitu ruqiyah.
Hal ini tentu tidak semudah dibayangkan, karena ia mengaku kemampuan dan latar belakang dokter atau ahli medis beragam.
Jadi wajar bila, sempat ada penolakan dan kebingungan di tengah perawatan pasien.
"Ou sudah lengkap, bahwa ini ada campur tangan non-medis kita simpulkan gitu. Maka protokol harus kita ganti dengan protokol non medis itu, kaya bagaimana cara tangani seperti itu (pasien di santet)," ucap dr Sagiran
"Penanganan diganti karena dalam protokol medis nggak bisa, tapi kita lakukan selanjutnya ya non medis. Kita lakukan ruqiyah, tentu sesuai dengan prosedur, yaitu dengan cara wudhu, ditutup auratnya dan kumpul semua keluarganya, lalu kita bacakan dengan ayat-ayat ruqiyah," ungkapnya
Load more