Kisah Putrie Aura, Qoriah dan Penghafal Al-Qur’an Tunanetra yang Berhaji di Usia 21 Tahun
- Faiz Nash/ Media Center Haji 2024
Setelah meng-klik aplikasi Khatam, dengan lincah jarinya mulai mencari menu surat yang dipilih.
Ia memilih surat al-Baqarah.
Lalu ia juga memilih ayat yang akan dihafalnya.
Aura akan mengulang beberapa ayat yang akan dihafalnya.
Aplikasi tersebut cukup membantunya belajar tahfidz.
“Aura ingin memberi mahkota pada mama dan papa di surga nanti,” harap Aura.
Berangkat Haji di Usia Muda
![]()
Putrie Aura, Jemaah Haji Disabilitas Penghafal Al-Qur'an yang Sudah Berhaji Pada Usia 21 Tahun (Sumber: Media Center Haji 2024)
Putrie Aura adalah salah satu jemaah termuda.
Ia berhaji di usianya yang baru menginjak 21 tahun.
Pada tahun 2024 ini, Aura berangkat haji bersama ayahnya.
Papa tercintanya mendaftarkan Aura naik haji saat dirinya baru berusia 8 tahun.
Aura didaftarkan tahun 2011.
Padahal seharusnya Aura berangkat haji tahun 2021.
Namun karena pandemi Covid-19 Aura baru berangkat di tahun 2024.
"Senang sekali, karena bisa berangkat bareng mama. Sedihnya, harusnya kita berangkat bertiga, tapi Qadarullah, papa Aura meninggal Februari tahun 2020,” ungkap Aura.
Doa Minta Istiqomah Perdalam Ilmu Al-Qur’an
Putrie Aura, Jemaah Haji Disabilitas Penghafal Al-Qur'an yang Sudah Berhaji Pada Usia 21 Tahun (Sumber: Media Center Haji 2024)
Wanita usia 21 tahun itu mengaku memanjatkan beberapa doa saat di depan Ka’bah.
Ia berdoa agar dimudahkan urusan perkuliahan, umur panjang, istiqomah bisa memperdalam ilmu Quran, dan disegerakan ziyadah (hapalan bertambah-red) karena dirinya harus wisuda di bulan September nanti.
Belajar di Sekolah Luar Biasa Sejak di SD
Putrie Aura belajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Binjai sejak SD hingga SMP.
Setelah itu, Aura bersekolah di SMA Muhammadiyah Binjai.
Aura mengaku sempat mendaftar di MA Negeri di Binjai, tetapi tidak diterima karena MAN belum memiliki pengalaman mengajar difabel.
Hingga kemudian, ia menemukan SMA Muhammadiyah Binjai.
Meski sempat memiliki kekhawatiran, namun akhirnya Aura berhasil diterima di sekolah tersebut.
Setelah Aura bersekolah di sana, SMA Muhammadiyah Binjai akhirnya menjadi sekolah inklusi.
“Gurunya baik, mau membantu Aura belajar,” kata Aura.
Load more