GULIR UNTUK LIHAT KONTEN

ADVERTISEMENT

LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Pesawat C-130 J Super Hercules TNI Angkatan Udara lepas landas dari Pangkalan Udara King Abdullah II di Zarqa, Yordania, Selasa (9/4/2024)
Sumber :
  • ANTARA

Kisah Operasi Pengiriman Bantuan Lewat Udara di Gaza: "Mission accomplished"

Pelan-pelan dari atas horizon warna abu-abu pesawat transpor berat terbaru TNI AU, C-130J-30 Super Hercules, makin jelas terlihat. Mengudara di atas wilayah kendali Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis petang, dia baru kembali dari misi yang mulia: menyalurkan bantuan kemanusiaan Indonesia kepada rakyat sipil Palestina di Jalur Gaza, atau yang populer kini dengan hanya "Gaza".

Rabu, 8 Mei 2024 - 14:33 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Pelan-pelan dari atas horizon warna abu-abu pesawat transpor berat terbaru TNI AU, C-130J-30 Super Hercules, makin jelas terlihat. Mengudara di atas wilayah kendali Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis petang, dia baru kembali dari misi yang mulia: menyalurkan bantuan kemanusiaan Indonesia kepada rakyat sipil Palestina di Jalur Gaza, atau yang populer kini dengan hanya "Gaza".

Setelah mendarat di landas pacu azimut 130 dan parkir secara sempurna di apron Base Ops pangkalan udara TNI AU terluas di Pulau Jawa itu, satu-persatu personel TNI AU pengawaknya keluar dari dalam fuselage pesawat transpor  berat bernomor registrasi A-1340 itu.

Kolonel Penerbang Noto Casnoto, yang kesehariannya adalah komandan Wing Udara 1 berkedudukan di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, berdiri memimpin personel-personel lain guna melaporkan bahwa misi telah selesai secara baik dan lancar, tidak ada kerugian personel dan material. Dalam misi Operasi Jalur Solidaritas ini, dia bertindak sebagai komandan misi.

"Mission accomplished", begitu biasa kata singkat dalam laporan pascapenugasan bagi kalangan militer.

Adalah Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto yang memimpin upacara singkat pelaporan pascamisi itu. Ia didampingi beberapa pimpinan puncak dan teras TNI dan TNI AU, di antaranya Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI M Tonny Harjono, dan beberapa perwira tinggi lain.

A-1340 lepas landas dari Tanah Air pada 29 Maret lalu dengan arah ke barat laut dengan 26 personel TNI ada di dalamnya bersama 20 paket bantuan kemanusiaan berupa makanan, air mineral, dan obat-obatan dengan berat masing-masing 160 kilogram. Di atas masing-masing paket itu sudah ada parasut kargo buatan Indonesia karena metode penyaluran bantuan ini melalui udara.

Ke-20 palet bahan bantuan yang siap dipergunakan itu diterjunkan dari pintu belakang (ramp door) C-130J-30 Super Hercules TNI AU itu dari ketinggian cukup rendah di atas wilayah udara Jalur Gaza karena metode itu dinilai yang paling efektif agar mereka bisa segera diterima secara langsung oleh warga Gaza.

Dalam misi ini, C-130J Super Hercules TNI AU (A-1340) itu berangkat dari Pangkalan Udara King Abdullah II di Zarqa, Yordania, menuju titik penerjunan di bagian selatan Gaza. Yang menarik, hal itu berarti bahwa A-1340 harus masuk ke wilayah udara Israel, negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia dan sebaliknya demikian.

Indonesia tidak pernah mengakui kedaulatan negara Israel karena Indonesia menentang keras ideologi nasional Israel, Zionisme (secara harfiah: kembali ke Bukit Zion, bukit lambang eksistensi Israel sebagai negara), dan hal itu termaktub secara implisit dalam Pembukaan UUD 1945, bahwa Indonesia ada di garda terdepan menentang penjajahan suatu bangsa kepada bangsa mana pun, dalam hal ini Israel terhadap Palestina.

Untuk menunjukkan konsistensi sikap politik luar negeri bangsa inilah dan juga karena alasan kemanusiaan, maka Pemerintah memutuskan berpartisipasi langsung dengan cara mengerahkan satu sistem arsenal TNI dan personelnya dalam Operasi Jalur Kemanusiaan. Di sini pertimbangan geopolitik dan geostrategi nasional banyak berkontribusi walau Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, dan secara geografis, posisi wilayah yang dituju belasan ribu kilometer dari Sabang, titik paling barat Indonesia.

Sebetulnya ada cara yang lebih mudah bagi Indonesia dalam membantu rakyat Palestina di Jalur Gaza, yaitu dengan menerbangkan bahan-bahan bantuan itu ke negara tetangga terdekat Palestina, misalnya, Mesir atau Yordania, dan kemudian "menitipkan" mereka kepada pihak-pihak yang dapat menyalurkan bantuan itu ke Jalur Gaza.

Pada waktu Pemerintah memutuskan mengerahkan kapal rumah sakit KRI Radjiman Wedyodiningrat-992 ke sana beberapa bulan lalu dan akhirnya harus berlabuh di Mesir, sebetulnya TNI AL dengan dukungan unsur lain dari TNI dan Kementerian Luar Negeri dan lain-lain sudah sangat siap untuk menjadi rumah sakit lapangan di lepas laut teritorial Israel. Namun, skenario itu akhirnya tidak jadi dilaksanakan.

Jadilah kemudian A-1340 dalam misi internasional pertamanya mendarat di beberapa negara sahabat dan akhirnya bertolak dari Pangkalan Udara Raja Abdullah II di Yordania untuk masuk ke ruang udara Israel. Dalam pelaksanaan misi tersebut TNI AU bekerja sama dengan Angkatan Udara Yordania (RJAF) untuk menerjunkan bantuan dari rakyat Indonesia langsung ke Gaza.

Bagi TNI AU tidak mudah untuk menerjunkan bantuan dari rakyat Indonesia langsung ke Gaza karena ada perizinan yang cukup rumit, mengingat Indonesia dan Israel tidak mempunyai hubungan diplomatik. Dalam kasus ini, tidak ada air clearance yang dikeluarkan Angkatan Udara Israel kepada A-1340 karena memang kedua negara (Indonesia dan Israel) tidak punya hubungan diplomatik sehingga kerja sama dengan Angkatan Udara Yordania sangat diperlukan agar misi berhasil.

Ibarat pemeo dalam khazanah diplomasi Indonesia: "satu musuh terlalu banyak, 1.000 teman masih sedikit" begitulah ilustrasi pertemanan Indonesia dengan Yordania (di mana kepala negaranya, Raja Abdullah II, diketahui memiliki hubungan baik dengan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto) dan negara-negara sahabat yang disinggahi sehingga misi dinyatakan Bravo Zulu alias sukses.

Atas keberhasilan misi itu, Kepala Bidang Penerangan Internasional Puspen TNI, Kolonel (CBA) Tedi Rudianto, dalam keterangannya, menyatakan, "Setelah melaksanakan misi bantuan kemanusiaan kurang lebih 14 hari, terhitung tanggal 29 Maret 2024, C-130J Hercules TNI AU (A-1340) berangkat menuju Yordania membawa bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Gaza, Palestina, akhirnya kembali tiba di Tanah Air yang disambut hangat Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto."

Ia menerangkan kedatangan C-130J Super Hercules nomor registrasi A-1340 dengan komandan misi Kolonel Penerbang Noto Casnoto yang sehari-hari menjadi komandan Wing I Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma bersama 26 personel tiba secara selamat di Tanah Air.

"Partisipasi dalam 'Solidarity Path Operation'  merupakan pembuktian kemampuan TNI dalam interoperapibilitas dengan militer negara lain sekaligus sebagai keberhasilan dari kemampuan diplomasi militer di percaturan internasional," ujar Rudianto. Dalam operasi itu, Super Hercules TNI AU tidak terbang sendiri di wilayah udara Gaza, melainkan tergabung dalam flight misi gabungan berbagai negara, di antaranya dari Prancis.

Dari pintu belakang A-1340 yang lepas landas dari Pangkalan Udara King Abdullah II di Zarqa, Yordania itu diterjunkan menggunakan parasut kargo buatan Indonesia 20 paket bantuan berupa makanan, air mineral, dan obat-obatan dengan berat masing-masing 160 kilogram menuju titik penerjunan di bagian selatan Gaza. Dalam misi tersebut TNI AU bekerja sama dengan Angkatan Udara Yordania (RJAF) untuk menerjunkan bantuan dari rakyat Indonesia langsung ke Gaza.

Tidak mudah bagi TNI AU untuk menerjunkan bantuan dari rakyat Indonesia langsung ke Gaza karena ada perizinan yang cukup rumit mengingat Indonesia dan Israel tidak mempunyai hubungan diplomatik sehingga kerja sama dengan Yordania sangat krusial karena negara itu wilayahnya berbatasan dengan Palestina dan Israel, dan Yordania memiliki hubungan diplomatik dengan kedua negara itu.

Perintah untuk menerjunkan bantuan langsung ke Gaza kali pertama disampaikan Presiden Joko Widodo pada 8 Maret 2024, yang menyebut Indonesia merupakan salah satu negara yang diberikan kesempatan untuk mengirimkan bantuannya langsung ke Gaza.


Airdrop

Pertama kali diterapkan dalam operasi militer secara luas pada Perang Dunia II, airdrop  kemudian menjadi suatu cara pengiriman barang dan logistik yang sangat bermanfaat pada masa perang dan damai. Airdrop semula merupakan upaya untuk mengirim bekal ulang bagi pasukan tempur di darat yang terisolasi di wilayah musuh.

Pada masa itu, benda-benda yang dikirim lewat udara menggunakan parasut itu di antaranya bekal makanan, amunisi, seragam, dan lain-lain. Walau sudah berlalu lebih dari 70 tahun lalu dan metode, teknologi penerbangan militer, serta doktrin perang dan tempur semakin maju, prinsip dasar pengiriman lewat udara ini tetap sama.

Banyak organisasi kemanusiaan sering memerlukan metode airdrop ini untuk mengirimkan barang bantuan kemanusiaan ke wilayah bencana.

Pada sisi yang sama, berbagai matra militer juga menerjunkan (dalam arti sebenarnya) berbagai perlengkapan militer dan apa saja melalui udara, mulai dari makanan hingga meriam berat dan tank utama.

 



Yang patut dicatat, penerjunan pasukan payung dan pemboman dari udara juga termasuk ke dalam metode airdrop ini. Pada Perang Dunia II, menerjunkan logistik lewat udara itu memakai pesawat-pesawat pengebom sementara barang-barang yang diterjunkan ditempatkan di dalam wadah khusus yang memenuhi standard militer operasi udara.

Secara teknis, berbagai tipe dan metode airdrop  dipergunakan, tergantung jenis dan ukuran kargo serta ketinggian misi dilaksanakan. Kecepatan rendah, kecepatan tinggi, dan penerjunan bebas barang yang dikirim merupakan pilihan-pilihan yang jamak dilaksanakan.

Misi airdrop kecepatan rendah memerlukan parasut yang dirancang untuk mengurangi sebanyak mungkin kecepatan jatuh kargo. Sementara airdrop kecepatan tinggi ditujukan untuk mengirimkan kargo memakai parasut khusus yang dirancang untuk membuat arah dan kecepatan jatuh kargonya lebih stabil, namun jelas kecepatan jatuhnya tidak sama dengan kecepatan jatuh pada misi ketinggian rendah.

Ada beberapa tipe parasut yang digunakan sesuai kondisi dan misi, di antaranya parasut G-12E, yang berukuran diameter 21,5 meter dan dirancang untuk mengurangi dan membuat stabil muatan. Dengan kemampuan untuk mengirim muatan dalam berbagai ketinggian, parasut G-12 berguna dalam mengirim kargo ukuran lebih besar terutama jika digunakan lebih dari satu parasut itu pada suatu muatan secara bersamaan. Dengan ukuran dari tengah 7 meter lebih, satu parasut G-12 bisa menerjunkan kargo dengan bobot yang sama secara lebih cepat dengan biaya lebih murah.

Metode umum airdrop mengandalkan seberapa akurat muatan bisa keluar dari pintu rampa pesawat transpor. Proses pengeluaran ini memakai parasut berbeda untuk menarik keluar muatan dengan pengawasan loadmaster.

Gaya gravitasi menyebabkan muatan terjatuh ke Bumi dari pesawat transpor, termasuk dalam sistem pengiriman kontainer. Sistem ini diterapkan untuk mengirimkan perlengkapan yang terlalu berat dibawa pasukan secara langsung.

Sejak Perang Korea dan Perang Viet Nahm, sistem ini telah dikembangkan untuk diterapkan pada keadaan gelap gulita dan cuaca buruk, yang memungkinkan pesawat pengangkut menerjunkan suplai tanpa mengungkap posisi mereka. Sistem inilah yang kemudian paling populer dipergunakan keperluan misi sipil dan militer.(ant/bwo)

 

img-logo
img-logo

Bantu kami untuk memperbaiki kualitas siaran TvOne dengan mengisi survey berikut

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
3 Alasan Indra Sjafri Layak Dipecat PSSI usai Timnas Indonesia U-20 Gagal Total di Piala Asia U-20 2025, Apa Saja?

3 Alasan Indra Sjafri Layak Dipecat PSSI usai Timnas Indonesia U-20 Gagal Total di Piala Asia U-20 2025, Apa Saja?

Sebanyak tiga alasan ini membuat PSSI layak memecat Indra Sjafri dari pelatih Timnas Indonesia U-20 usai gagal total di Piala Asia U-20.
Ingin Ajari Anak Puasa di Ramadhan Besok? Lebih Baik Simak Dulu Saran dari Ustaz Adi Hidayat Ini

Ingin Ajari Anak Puasa di Ramadhan Besok? Lebih Baik Simak Dulu Saran dari Ustaz Adi Hidayat Ini

Kapan waktu yang tepat untuk ajarkan anak puasa Ramadhan? Berikut pandangan Ustaz Adi Hidayat (UAH) tentang waktu dan cara terbaik untuk ajari anak puasa.
Meski Gagal Lolos ke Piala Dunia U-20, Timnas Indonesia Masih Punya Harapan di Piala Asia Jika Menang Lawan Yaman?

Meski Gagal Lolos ke Piala Dunia U-20, Timnas Indonesia Masih Punya Harapan di Piala Asia Jika Menang Lawan Yaman?

Timnas Indonesia menempati posisi ketiga klasemen sementara Piala Asia U-20 setelah takluk dari Uzbekistan dengan skor 1-3 di Stadion Shenzen Youth Football
Berkaca Kasus Anak Nikita Mirzani Terbuai Modus Pacar, Vadel Badjideh Ditahan Atas Kasus Dugaan Asusila hingga Aborsi, Pesan Buya Yahya Dosanya Berlipat

Berkaca Kasus Anak Nikita Mirzani Terbuai Modus Pacar, Vadel Badjideh Ditahan Atas Kasus Dugaan Asusila hingga Aborsi, Pesan Buya Yahya Dosanya Berlipat

Vadel Badjideh pun berujung ditangkap oleh Kepolisian. Hingga kini kasus terus berlanjut. Diketahui, tindakan Vadel Badjideh terhadap korban LM, disampaikan ...
Buntut Kasus SHGB Pagar Laut, Kades Kohod Akui Jadi Korban, Kuasa Hukum Arsin Bocorkan Dalangnya

Buntut Kasus SHGB Pagar Laut, Kades Kohod Akui Jadi Korban, Kuasa Hukum Arsin Bocorkan Dalangnya

Ihwal kasus pagar laut, pandangan publik tersita kepada Kades Kohod, Arsin bin Arsip. Pasalnya, ia diduga terlibat dengan kasus penerbitan SHGB & SHM pagar laut
Kelemahan Australia Terendus Media Vietnam, Patrick Kluivert Bawa Timnas Indonesia Menang Mudah di Kualifikasi Piala Dunia 2026?

Kelemahan Australia Terendus Media Vietnam, Patrick Kluivert Bawa Timnas Indonesia Menang Mudah di Kualifikasi Piala Dunia 2026?

Kelemahan Australia dalam hal kekuatan menjadi peluang bagi Timnas Indonesia membuat kejutan dan meraih keuntungan pada babak kualifikasi ketiga Piala Dunia
Trending
Akhirnya Lolly Bocorkan Tingkah Laku Bejat Vadel dan Kakaknya, Nikita Mirzani Geram hingga Lakukan Ini

Akhirnya Lolly Bocorkan Tingkah Laku Bejat Vadel dan Kakaknya, Nikita Mirzani Geram hingga Lakukan Ini

Kisah Lolly kembali menggemparkan, usai Vadel ditetapkan tersangka dan jadi tahanan Polres Metro Jaksel. Pasalnya, baru-baru ini, Lolly bocorkan tingkah Vadel
Kelemahan Australia Terendus Media Vietnam, Patrick Kluivert Bawa Timnas Indonesia Menang Mudah di Kualifikasi Piala Dunia 2026?

Kelemahan Australia Terendus Media Vietnam, Patrick Kluivert Bawa Timnas Indonesia Menang Mudah di Kualifikasi Piala Dunia 2026?

Kelemahan Australia dalam hal kekuatan menjadi peluang bagi Timnas Indonesia membuat kejutan dan meraih keuntungan pada babak kualifikasi ketiga Piala Dunia
Doa Nabi Zakaria yang Terkenal

Doa Nabi Zakaria yang Terkenal

Nabi Zakaria adalah salah satu nabi yang dikisahkan dalam Al-Qur'an, dikenal atas kisah kesabarannya dalam memohon keturunan kepada Allah SWT.
Buntut Kasus SHGB Pagar Laut, Kades Kohod Akui Jadi Korban, Kuasa Hukum Arsin Bocorkan Dalangnya

Buntut Kasus SHGB Pagar Laut, Kades Kohod Akui Jadi Korban, Kuasa Hukum Arsin Bocorkan Dalangnya

Ihwal kasus pagar laut, pandangan publik tersita kepada Kades Kohod, Arsin bin Arsip. Pasalnya, ia diduga terlibat dengan kasus penerbitan SHGB & SHM pagar laut
Bawaslu Belu Diminta Harus Bersikap Netral

Bawaslu Belu Diminta Harus Bersikap Netral

Mahkamah Konsititusi kembali menggelar Persidangan Pemeriksaan Lanjutan Perselihan Pilkada Kabupaten Belu.
Ramalan Jeng Nimas Bakal Terbukti? Setelah Cerai dengan Sarwendah, Ruben Onsu Perlahan-lahan akan...

Ramalan Jeng Nimas Bakal Terbukti? Setelah Cerai dengan Sarwendah, Ruben Onsu Perlahan-lahan akan...

Ahli tarot Jeng Nimas jauh-jauh hari menerawang nasib Ruben Onsu usai bercerai dari Sarwendah, katanya Bensu akan...
Ramalan Mbak You soal Sarwendah dan Betrand Peto Perlahan Terbukti? Sejak Awal Sudah Bilang kalau Onyo Nantinya...

Ramalan Mbak You soal Sarwendah dan Betrand Peto Perlahan Terbukti? Sejak Awal Sudah Bilang kalau Onyo Nantinya...

Ramalan Mbak You soal hubungan Sarwendah dan Betrand Peto kembali jadi sorotan. Benarkah sejak awal sudah diprediksi bahwa Onyo akan menghadapi masalah ini?
Selengkapnya
Viral