Kenapa Puasa Syawal Disamakan dengan Puasa Selama 1 Tahun? Ternyata Kata Ustaz Adi Hidayat Karena Begini…
- Tangkapan Layar/YouTube Adi Hidayat Official
“Misal sebelum Ramadhan mengajinya hanya 3 lembar setelah ramadhan 1 halaman atau 1 lembar, tak apa yang penting konsisten,” tambah Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian ibadah itu semakin ditingkatkan dengan dimulai dari puasa Syawal selama enam hari.
“Lalu ditunjukkan juga dengan kita berkomitmen meningkatkan ibadah puasanya, diawali dengan puasa sunnah di bulan Syawal,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat menegaskan bahwa itulah yang terpenting dan sangat mahal nilainya.
“Itu yang mahal. Jadi poinnya ketika kita mampu mensyukuri nikmat menunaikan ibadah di bulan ramadhan kemudian mampu mengaktualisasikan semua nikmat itu dengan meneruskan konsisten semua ibadah kita, itu yang diapresiasi tinggi oleh Allah, itu esensinya,” tandas Ustaz Adi Hidayat.
Jadi maksud Ustaz Adi Hidayat adalah, nilai ibadah itu bukan hanya dihitung, namun lihatlah esensinya.
“Bagaimana kita bisa menjaga spirit Ramadhan kita sehingga berlangsung kontinu,” ujarnya.
“Sehingga berlangsung hingga akhir ramadhan dan berlanjut di 11 bulan berikutnya, seakan-akan kita sedang puasa selama satu tahun,” sambungnya.
Puasa Syawal Jika Dilihat Secara Konstekstual
![]()
Kenapa Puasa Syawal Disamakan dengan Puasa Selama 1 Tahun? Ternyata Kata Ustaz Adi Hidayat Karena Begini… (Sumber: envato element)
Kemudian menurut Ustaz Adi Hidayat, jika melihat dari tekstual dan kontekstual, maka puasa enam hari di bulan Syawal amatlah penting.
“Maka jika dipadukan secara tekstual pahala seakan-akan pahala didapatkan selama 1 tahun, secara kontekstual ia terjaga selama 1 tahun dengan spirit puasanya,” jelasnya.
“Meningkat ibadahnya menghindari dosa sampai bertemu di ramadhan berikutnya dan dia ada kebanggaan saat bertemu Rabbnya,” lanjut Ustaz Adi Hidayat.
Hal ini karena kata Ustaz Adi Hidayat, ada dua kebahagiaan bagi setiap orang yang berpuasa di bulan Ramadhan.
“Ada dua kebahagiaan bagi siapa yang menunaikan puasa, yang pertama saat berbuka, saat puncaknya memasuki idul fitri,” ujarnya.
“Kedua saat menghadap Rabbnya, bawa pahala puasanya karena berhasil menaklukkan nafsunya dan berhasil menjaga ritme puasanya dengan kondisi spiritual yang baik hingga wafatnya,” lanjutnya.
Wallahu’alam
(put)
Load more